PortalRenungan
Setelah kita mengetahui dan memahami bahwa dunia adalah arena seleksi untuk mencari para pemenang dan dunia juga merupakan permainan yang besar bahkan sangat bessar sekali (Bagian 1). Kita sudah mempelajari technik Pertama agar kita bisa berhasil dengan " Beriman dan berhijrah, serta berjihad dijalan ALLAH SWT " hal tersebut kita wujudkan dengan sikap Kita harus memeliki keyakinan (Iman) akan kesuksesan kita, kita lakukan perubahan diri (Hijrah) dari tempat buruk ke tempat baik, dari prilaku buruk ke prilaku baik dan seterusnya. Lakukanlah semuanya dengan kesungguhan yang maksimal (Jihad). Ingatlah semuanya harus berada di jalan yang telah ALLAH tunjukkan yaitu dijalan kebenaran. (Bagian 2). Kemudian dengan tehnik yang ke dua "Sabar menghadapi cobaan dan sabar mengelola nikmat ALLAH yang diberi". (Bagian 3)
Pada tulisan kali ini ditambahkan satu strategi yaitu tehnik yang ke tiga,"Taat dan bertakwa kepada ALLAH Serta menjadikan Rasulullah sebagai figur yang diteladani akhlaq dan cara berfikirnya".
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan . Annur (24):52
Taat berarti kepatuhan kepada aturan yang telah ALLAH tetapkan. Ketaatan menjadi mutlak adanya bagi mereka yang mengaku hamba dihadapan tuhannya, ketika ketaatan mulai luntur bahkan hilang maka berubahlah status orang tersebut menjadi munkar, jika sudah demikian jangankan sukses akhirat, sukses dunia saja akan sulit dirasakan. Mungkin kesuksesn tersebut tetap bisa dicapai dalam tanda putif tapi akan sulit untuk dinikmati atau dirasakan. Seperti seorang yang mencuri uang negara, sebut sajalah korupsi, dia berhasil sukses mendapatkan uang yang banyak, tapi yakinlah ia akan sulit menikmati kesuksesan tersebut. Karena harta itu hanya akan bisa memenuhi jasad atau lahir dan tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan bathin yang sifatnya i-materi.
Selanjutnya adalah bertaqwa. Secara bahasa artinya memelihara berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah. Di dalam Al Quran, ALLAH sering menyeru dengan kalimat ittaqu atau yattaqi. Tambahan huruf pada asal kata waqa membawa perubahan makna. Di sini ittaqullah mempunyai maksud hendaklah kamu mengambil ALLAH sebagai pemelihara /benteng/pelindung. Untuk itu agar kita selalu dalam perlindungan ALLAH SWT maka kita harus berada dalam kerangka selalu menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA. Kesemua itu tidak akan bisa tanpa kehadiran figur yang sempurna, untuk diteladani akhlaqnya dan cara berfikirnya. Siapakah figur itu, Iya Dia adalah Rasulullah SAW yang telah ALLAH tetapkan dalam Al Quran Surat Al Ahzah : 21 " Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." Juga dalam surat AL Qalam :4 "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".
Kembali di ingatkan bahwa jalan untuk menuju kemenangan itu mendaki dan sukar dilewati, katanya...Padahal sekali saja kita melangkah dan berada dijalan ini, kemudian kita komitmen dan bersungguh sungguh serta melaksanakan taktik yang sudah ALLAH jelaskan kepada kita dalam Al Quran. Insya ALLAH akan terasa nikmat dan menyenangkan.
Suka atau pun tidak suka permainan besar ini akan berakhir, yaitu dengan kematian. Para pemenang akan melihat ke masa depan mereka yang lebih membahagiakan. Sementara yang kalah akan melihat ke belakanng, Mereka sangat terkejut , Ternyata kenikmatan dunia yang selama ini mereka nikmati dan agung agungkan dengan bangga dan congkaknya telah sirna musnah, sementara di depannya sudah menanti kesengsaraan yang tak pernah mereka bayangkan. Na'udzubillahi min dzalik.
Imam Syafi'i pernah menggubah sebuah syair :
Wahai anak adam engkau dilahirkan oleh ibumu dalam keadaan menangis,
Sementara orang orang disekelilingmu tersenyum bahagia.
Lakukanlah suatu amal usaha yang akan menjadikan mereka menangis,
Sementara engkau pergi dengan senyum bahagia.
No comments:
Post a Comment