PortalRenungan
Tahukah kita, bahwa kita akan memiliki lebih banyak "waktu" dengan tidak terlalu banyak mengkritik. Setiap orang memahami sesuai dengan prasangkanya, menurut pemahaman dan keilmuan yang ia miliki saat itu. Begitu pula setiap orang berhak mempertahankan pendiriannya. Jadi untuk apa kita terlalu menyusahkan diri dengan banyak mengkritik apa yang terjadi pada orang lain. Sehebat apa pun kita, sepintar apa pun kita, kita tak akan mampu memahami semua hal, karena kita memang bukan superman atau supergirl. Kita mungkin mampu melihat apa yang dilihat orang lain, tetapi harus kita akui dihari ini, karena keterbatasan pikiran dan prasangkalah yang membuat kita takabur sehingga seolah-olah melihat apa yang tak dilihat orang lain. Astagfirullahal 'adhim.
Bila perahu yang kita tumpangi bocor di tengah lautan maka kritik pada si pembuat perahu tak akan menolong kita dari ketenggelaman. Kita harus menambal lubang, atau terjun ke air dan berenang untuk menyelamatkan diri. Jika hal itu kita analogikan pada sisi lain maka, "Bila perusahaan ini dimana tempat kita mengais rizki ini mengalami kerugian, dimana quality-nya semakin merosot sehingga kepercayaan pasar mulai berpaling ke lain hati, maka menyalahkan pada pihak lain tidak akan membuat perusahaan ini menjadi baik, tetapi semua komponen yang ada dalam perusahaan ini harus bahu membahu bergandeng tangan untuk bangkit dari keterpurukan tanpa harus saling mengandalkan satu dengan yang lainya. Kita tidak membutuhkan orang yang super atau superman tetapi kita membutuhkan team yang super atau kita sebut saja Superteam".
Pada intinya bahwa, "Semua tindakan yang kita lakukan saat ini bagaikan simpanan yang kelak akan kita tarik. Dan ingatlah seburuk-buruknya simpanan adalah kecaman. Sedangkan pertolongan selalu memberikan bunga yang terbaik". Untuk itu lakukan yang terbaik.
No comments:
Post a Comment