PortalRenungan
Berbicara tentang setan, seringkali kita mengira bahwa setan itu mahluk yang ada dimana mana, tawaf mengelilingi kita yang bernama manusia, setan itu pasti mahluk bertubuh besar, berambut panjang, bermata merah, memiliki tanduk diujung kepalanya yang menyala ketika melihat mangsanya, tapi setelah kita sadari ternyata setan itu bukan hanya yang tak terlihat tapi juga terlihat dan berwujud manusia, bahkan ada setan yang manis dan cantik yang siap menggoda lawan jenisnya dengan lirikan mautnya, senyum manisnya, plus rok pendeknya. Ih serem!
Ternyata setan itu adalah sebuah “gelar“ bukan benda, gelar bagi mereka yang kelakuannya menyesatkan orang lain, sebagai contoh disaat sahabat kita menyebut “setan lo..! ” ketika ia sedang berpuasa dan temannya sibuk men-slurup cocacola dengan batu es yang berembun. Dan mungkin juga kita akan menyebut sahabat kita setan “duh jangan jadi setan buat aku dong” ketika ia sibuk menggoda kita untuk menemaninya nonton daripada ke masjid, artinya kita dan kita semua bisa jadi setan dan mampu berpredikat setan.
Kata pak ustadz, setan itu berarti “jauh” berasal dari kata Syathana, jadi semua yang menjauh dari ALLAH, menjauh dari kebenaran, menjauh dari kasih sayang ALLAH, semua yang menjauh dan selalu mencari mangsa untuk dijadikan teman dalam rangka menjauhkan diri dari kebenaran dari kasih sayng ALLAH itu setan, dan setan ini selalu lupa sama ALLAH dan menjauh dari ALLAH, nauzubillahimindzalik semoga kita tak termasuk antek anteknya.
Harus kita sadari disaat kita merasa jauh dari ALLAH itu artinya kita sedang mendekat kepada setan, menjadi sahabat setan, ketika kita menjauh dari ALLAH bawaannya pengen yang gak beres aja, pengennya shalat yang wajib saja dan itupun secepat kilat kita lakukan, pengennya gak puasa senin kamis dengan bisikan “kan sunah Aa gak wajib” ketika kita jauh dari ALLAH bawaannya ingin lama lama sama pacar atau PIL / WIL ( Priya / Wanita Idaman Lain), terus tidak ingin lama lama duduk diatas sajadah dengan airmata berlinang memohon ampunan, pokoknya memang setan itu pinter banget membisikan ke telinga kita yang memang gampang tergoda untuk menjauh dari ALLAH. Bahkan semua yang asik asik itu tempat setan bernaung.
Semakin kita menjauh dari ALLAH semakin dekat kita dengan si setan dan antek anteknya, lama lama kita jadi setan juga karena mengajak orang lain untuk tidak mengaji, tidak sedekah, shalat sekenanya, what kind of life kalo sudah begini.
Rosulullah SAW berkata bahwa salah satu kekasih ALLAH adalah orang muda yang takwa, yang anyata karyanya, yang sibuk mencari ALLAH bukan mencari pacar atau PIL / WIL, dan harus kita sadari, disaat kita masih muda itu godaannya memang luar biasa. Setan ada disaat kita jatuh cinta, Iya cinta pertama, cinta kedua, cinta ketiga dan seterusnya, saat kita jatuh cinta, setan bertanggung jawab untuk menjadi guru zinah, memberi petunjuk bahwa pegangan tangan itu indah banget, bahwa menatap mata si dia itu nikmat banget bahwa keinginan untuk selalu dekat dengan kekasih kita seolah olah menjadi tanggung jawab setan untuk mengupayakan ini terjadi dan tak jarang kita terjebak oleh bisikan setan dan antek anteknya, tanpa kita sadari kita telah mengikuti apa yang dibisikan setan ditelinga kita. Segera menikahlah kalau sudah begitu, daripada berzina.
Ketika kita patah hati atau di saat ujian berat datang mendera, setan bekerja keras untuk membuat kita bersandar padanya bukan kepada ALLAH, tugasnya membuat kita putus asa, membisikan bahwa “hidup gak indah lagi tanpa si dia”, semua sudah hancur, aku tak punya apa apa lagi".bernyanyi ditelinga kita untuk nangis 7 hari 7 malam sampai kita berkesimpulan bahwa benar hidup ini pahit kalo tidak punya kekasih, kalau tidak berhasil menjadi itu dan ini mending mati saja, agar lukanya tidak kambuh, agar tidak meliat dia bersanding di pelaminan dengan kekasih barunya, agar tidak disebut orang gagal, agar tidak dihina orang.
Tolong katakan bagi yang patah hati atau bagi yang sedang merasa hidup ini tak ada arti" I will SURVIVE "karena patah hati, ujian yang menimpa gak ada apa apanya dibanding TUHAN kita yang maha besar, ALLAH SWT!.
Berlanjut ke "Mengenal Setan (Bagian 2)"
No comments:
Post a Comment