PortalRenungan
Kita sudah mengetahuinya, bahwa saat ini sudah semakin banyak saudara-saudara kita muslimah yang memakai jilbab, berhijab. Namun banyak diantara mereka yang menjadi korban baru pemikiran yang keliru tentang busana muslim tersebut. Mereka mengenakan baju luar biasa ketat, bahkan kadang menerawang tipis sehingga pakaian bagian dalam mereka tercetak atau bahkan terlihat. Tungkai kaki mereka diperjelas bentuknya oleh legging. Dada semakin dibusungkan oleh blus sempit dan kerudung yang mencekik leher mereka. Kepala yang terbungkus kerudung dibuat mirip punuk unta dengan jepit rambut palsu atau konde palsu dari kain.
Lalu mereka mengira bahwa mereka sudah berjilbab. Banyak diantara saudara-saudara muslimah kita yang mengenakan tutup kepala namun berbaju ketat dan tipis tersebut sebenarnya tidak tahu apa sebenarnya jilbab itu seperti apa yang sebenarnya perintah berhijab itu. Mereka memilih pakaian bukan dengan pertimbangan untuk melindungi tubuh mereka tetapi karena model dan warna atau corak yang terkadang tidak sesuai dengan ajaran islam tetapi hanya tuntutan mode dan tren jaman yang mengorbankan tuntunan syariah tentang berhijab.
Seharusnya mengenakan jilbab itu karena mereka adalah muslimah yang taat kepada ALLAH SWT dan Rosulullah SAW, memakainya dengan benar sesuai dengan tuntunan Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH. Mereka memakainya karena untuk memuliakan mereka sebagai muslimah, karena mereka adalah perempuan mulia.
Berhijablah karena ALLAH, bukan hanya sekedar ingin cantik. Tetapi berhijablah karena kecantikan yang sempurna yang mencakup kecantikan lahir dan batin dan bukan sekedar cantik yang justru merendahkan dan menyiksa diri. Islam memberikan tuntunan agar cantik sempurna seperti itu.
"Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada ALLAH, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (QS An-Nur:31).
No comments:
Post a Comment