Friday, 22 May 2015

Keberhasilan Selalu Menunjukkan Banyak Wajah

PortalRenungan
Kita sebagai manusia tentu akan sangat bahagia jika apa yang kita cita-citakan tercapai, merasa senang ketika apa yang di rencanakan sesuai dengan harapan kita. Bahkan akan bergembira sekali jika keinginan dan harapan dapat terpenuhi. Tetapi bagaimana jika hal itu justru kita saksikan terjadi pada diri orang lain bukan pada diri sendiri? Akankah kita menjadi tidak bahagia ataukah kita akan mengatakan betapa sialnya nasib ini? Dia berhasil dan diri ini gagal? Saya ingin katakan bahwa kita punya peluang yang sama untuk berhasil, berprestasi, menciptakan karya terbaik kita untuk kehidupan yang sesaat ini dan juga kehidupan yang abadi kelak di akhirat.

Kita harus mengakui keberhasilan mereka. Hargai dan hormatilah apa yang mereka telah capai. Nyatakan itu dengan setulus hati. Terimalah bahwa keberhasilan mereka adalah keberhasilan mereka. Iri hati, kecewa, dengki, biasanya mudah mengiringi hati mereka yang merasa lebih berhak mendapatkan keberhasilan itu. Tetapi dari pada iri hati lebih baik bersyukur saja? Nabi bersabda, "Siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka ia tidak mensyukuri ALLAH.'' (HR Tirmidzi).

Marilah kita sadari bersama, meskipun kita belum bisa berhasil meraih keberhasilan seperti yang mereka dapatkan, namun temukankah keberhasilan yang lebih besar saat ini didalam diri ini. Yitu kebesaran jiwa kita untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan mereka. Luuaarrr Biasa. Keberhasilan selalu menunjukkan banyak wajah. Sayangnya seringkali kita menyebutnya dengan nama-nama yang melemahkan diri sendiri, semisal: kekalahan, kegagalan atau kekeliruan. Kegagalan pun bisa menunjukkan banyak wajah. Sayangnya seringkali kita menyebutnya dengan nama-nama yang mengilusikan kebanggaan diri, semisal: kemenangan, keunggulan atau kebenaran.

Yang penting kita harus bersyukur, bertemu dengan siapapun jika hati ini bersyukur, hati ini bersih akan ada kebahagian yang kita bisa rasakan. Karenanya, akan lebih baik lagi bila hidup ini tidak diukur dengan kemenangan dan kekalahan, keberhasilan dan kegagalan. Tetapi diukur dari kontribusi apa yang sudah kita berikan untuk kehidupan ini. Dan seberapa besarkah itu sudah kita berikan diri kita lah yang bisa menilainya.

No comments:

Post a Comment