PortalRenungan
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat ALLAH) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan ALLAH), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat ALLAH). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. QS Al A'raaf (7): 179
Pernahkah kita memperhatikan sapu lidi? Sapu lidi itu bila hanya memeliki tiga batang lidi saja, maka ia tidak dapat digunakan untuk menyapu halaman rumah kita yang penuh dengan sampah. Sapu lidi yang demikian itu paling banter hanya bisa berpungsi sebagai pengusir lalat saja. Demikian pula bila batang lidi yang tersedia cukup banyak tetapi satu sama lainnya bercerai berai, tetap saja sapu lidi itu tidak dapat digunakan. Atau bila batang lidi banyak dan diikat menjadi satu, tetapi panjang masing masing batangnya tidak sama, tentu saja tidak dapat maksimal.
Ibaratnya batang lidi adalah keyakinan, dan sampah itulah ujian dari ALLAH. Jelaslah jika kita tidak cukup mempunyai keyakinan, maka mustahil kita akan cukup kuat untuk mengatasi ujian-ujian atau bahkan musibah yang menimpa kita. Selanjutnya dari mana datangnya keyakinan itu? Keyakinan dapat diperoleh memalui dua cara yaitu melalui pengalaman dan memalui berfikir atau tafakur.
Bila kita hanya mengandalkan dari pengalaman hidup saja, tentunya tidaklah cukup keyakinan yang kita dapatkan. Kita harus menggunakan daya pikir kita, karena mamang manusia telah ALLAH berikan kemampuan untuk menstimulasi pengalaman dengan menggunakan potensi akal dan pikirannya. Dalam hal ini ALLAH SWT telah mengisyaratkan bahwa orang yang tidak mau menggunakan potensi yang ada padanya untuk berfikir adalah lebih rendah dari binatang ternak. Mengapa kita masih tertidur, sedemikian sulitnyakah untuk berfikir?
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. QS Yunus (10): 100
"Bertafakkur sejenak lebih baik dari pada ibadah sunnah satu tahun". Al hadist
No comments:
Post a Comment