Saturday, 9 May 2015

Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah

PortalRenungan
Bersyukur adalah satu ungkapan yang layak kita lakukan saat ini. ALLAH masih menitipkan nafas kehidupan kepada kita semua, berarti kita masih memiliki waktu untuk berkarya, bahkan seandainya kita merasa banyak melakukan kesalahan berarti kita masih mempunyai waktu untuk memperbaikinya dan kembali kepada jalan kebenaran yang telah ditetapkanNYA. Yukk.. Kita awali hari kita dengan senyuman, berwajah cerah dan menyapa orang sekitar dengan hati senang dan bahagia. karena adanya mereka membuat semua planning kita dihari ini akan tercapai, Insya ALLAH Amiin.

Kalau kita mencermati perkembangan IPTEK pada saat ini, barangkali diantara kita semakin merasa takjub dengan karya karya manusia di abad ini, yang dulunya tidak mungkin ternyata bisa jadi kenyataan, yang dipikir mustahil ternyata bisa mudah untuk dicapai. Iya manusia terus berkembang seiring perputaran zaman ini. Dan pastinya bagimereka yang tidak mau berkembang akan tertinggal sama teman temannya.

Pada tulisan kali ini sedikit membicarakan tentang Robot. Ya, salah satu karya yang dibanggankan sebagian orang bahkan perusahan adalah bagaimana Robot bisa menggantikan peran manusia. Mungkin kita sudah tahu, ada robot yang bisa berenang, ada robot yang bisa meniup terompet, ada robot yang bisa berlari, ada robot yang bisa main Biola bahkan saat ini dikembangkan juga robot yang bisa diajak bicara dan membantu melayani kebutuhan manusia.

Salah satu perusahaan pembuat robot yaitu Toyota kini dengan program PRT (Partner Robot Toyota) memperkenalkan robot baru bernama Delivery Robot yang fungsinya membantu orang-orang dengan keterbatasan gerak. Prototipe robot ini bisa membuka pintu, membuang sampah, dan membawa baki makanan. Robot ini dirancang agar mengerti perintah suara, dan bisa berkata-kata untuk menanyakan lokasi untuk mencari tempat barang yang diperlukan. Dengan menggunakan penjejak sinar laser dan particle filter untuk memetakan ruang dan menetukan posisi dirinya, Delivery Robot mampu mengenali lingkungan sekitarnya dalam waktu seketika. Ditambah kamera stereo di kepalanya yang digunakan untuk menemukan lokasi barang yang diperlukan, lalu dibawa dengan satu lengannya.

Kalau ada robot bisa bilang aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH, dan Muhammad adalah utusan ALLAH” apakah robot bisa dibilang muslim? mari bertanya kembali pada diri sendiri.
“Robot tadi tentunya bukan muslim kan?, karena robot tidak mengucapkan kalimat sahadat berdasarkan kesadaran diri, tapi di gerakan oleh remote control yang tombolnya di pencet manusia lain, sesuatu yang diucapkan tanpa kesadaran, dan tentu tidak berlaku konsekuensi konsekuensi nya kan?. Lalu ketika kita mengucap sahadat tanpa kesadaran dan tanpa tahu konsekuensinya itu artinya kita sama dengan robot tadi kan?. Hati nurani memang tidak pernah berdusta.

Mari mencoba mengerti diri, mulai berpikir, berapa kali dalam sehari kita mengucap sahadat, dan sudah tahukah kita konsekuensi dari sahadat yang kita ucapkan, ketika kita berkata TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, mestinya kita hanya men-Tuhankan ALLAH kan? ketika kita mengalami ujian dari ALLAH dan kita masih protes padahal kita tahu itu dari TUHAN kita, apa ini yang kita sebut men-Tuhankan ALLAH, atau jangan jangan hanya lips service saja, padahal dalam hati kita ngedumel, kenapa sih koq berat ujiannya? kemudian kita marah marah, nangis keras keras, curhat sana curhat sini ketempat yang gak ngerti masalahnya, mustinya kita lari ke ALLAH dong, hanya ke ALLAH, kan ALLAH Tuhan kita, kalau kita masih mencari manusia berarti kita membuat manusia itu seperti berhala deh, ketika kata kata temen curhat kita itu lebih kita ikut daripada hati nurani kita yang datangnya dari ALLAH, ini yang kita sebut tiada ILLAH selain ALLAH, nauzubillahimindzalik, hamba macam apa kita ini

Iya, mungkin ribuan kali kita bersahadat sepanjang napas ini, mustinya kita cukup mengerti dong bahwa Tiada TUHAN selain ALLAH itu adalah tujuan hidup kita, langkah langkah kita, lalu ketika kita mengajar ngaji atau memberi pelatihan untuk tujuan cari uang sebanyak banyaknya buat bersenang senang di akhir bulan apa kita gak malu dengan tujuan LILLAHI itu tadi, ketika kita ngarep banget mendapatkan penghargaan dari atasan, biar cepato cepato naik jabatan, apa kita gak malu dengan kalimat sahadat yang kita ucapkan ribuan kali, kita lupa bahwa rejeki itu datangnya dari ALLAH dan untuk digunakan di jalan ALLAH, kita lupa bahwa bahagia itu ada ditangan ALLAH bukan ditangan yang lain.

Sekarang waktunya mengembalikan arti sahadat yang kita ucapkan puluhan kali setiap hari, agar tidak hanya menjadi lips service tapi harus betul betul terucap dari bibir dan tembus ke hati, betul betul membuat jiwa ini mengerti bahwa ALLAH itu tujuan kita bukan harta, bukan jabatan dan bukan cinta manusia, karena kalau ketika ini tujuan kita, siap siap aja semua diambil oleh ALLAH.

Dan mulai sekarang jadilah muslim bukan robot, muslim adalah manusia yang menjadikan ALLAH tujuan hidupnya dan menjadikan Rasul sebagai tauladannya, begitulah kira kiranya yah? Dan ketika ALLAH menjadi satu satunya tujuan kita, pasti urusan urusan dunia se-pelik apapun akan ada penyelesaian yang sangat indah, karena The Invisible Hand yang berperan di balik itu, dialah ALLAH yang maha kaya, dan pastinya kita akan menjadi mulya di sisi NYA.

No comments:

Post a Comment