Friday, 1 May 2015

Bagaimana Membuat "Happy Ending" Dalam Hidup

PortalRenungan
Pernahkan kita mensetting alarm di HP kita dengan maksud untuk membangunkan kita agar bisa sholat tahajjud????. Ya, disaat tepat jam 3:00 alarm dari HP kita berbunyi, segera berwudhu, gelar sajadah, dan sholat tahajud, menemui ALLAH dengan niat menggapai cintaNYA, itu niat kita. Tapi yang terjadi setiap kali alarm itu berbunyi adalah niatnya hilang dan kembali menarik selimut, kembali memeluk guling dan merapikan bantal yang mulai bergeser dari kepala kita.

Dan inilah tempat setan bersemayam, berbisik halus di telinga bak angin sepoi-sepoi. "Ehm masih ngantuk, masih enak enaknya bobo, diluar sepi dan dingin lagi, lagian kan tahajud gak wajib, besok masih ada kegiatan jadi cape banget, plus hari ini baru pulang agak malam jadi tubuh butuh istirahat”. Setan itu memang pinter cari cari kesempatan untuk menjadikan kita termasuk golongannya. Kemudian apakita harus menyerah dan mengikuti bisikan tadi ketika kita tahu ada yang lebih indah dari sekedar tidur, ada yang lebih hangat dari sekedar kehangatan selimut, ada yang lebih lembut dari bantal ini. Iya, ada yang jauh lebih indah ketika kita mampu mengalahkan bisikan halus dari mahluk tak berwujud tadi.

Setelah kita mengembara mulai saat bangun pagi, seharian di luar rumah, dan akhirnya kembali lagi ke rumah untuk tidur lagi, menghabiskan siang dan malam, mengisi napas hanya dengan kepentingan dan cinta dunia, rugi gak tuh? dengan ribuan kata yang kita ucapkan yang mungkin ada yang salah, yang mungkin berisi dusta, ratusan helaan napas, dengan semua kegiatan itu, apa shalat wajib aja cukup untuk menebus khilaf demi khilaf tadi, malu lah sama ALLAH. Tanya sama hati nurani yang tidak pernah bohong. Itu artinya sholat wajib saja tak akan cukup untuk menjemput cinta ALLAH.

Mustinya kita tahajud setiap malam, tahajud karena mencintai ALLAH, tahajud karena rindu denganNYA dan bukan tahajud paksaan agar mendapatkan ini dan itu. Tahajud cinta seorang hamba adalah cerminan cinta, tautan kerinduan, inilah saat ending yang paling indah dalam hidup saya selama dua puluh empat jam setiap hari. Kalaulah ini adalah ending hidup saya setiap hari, maka terbayangkan ending yang bagaimana pada saat ending napas saya … ending yang indah, yang saat sakaratul maut dengan mudah kita lafalkan LAA ILAHA ILLALLAH karena bibir ini terbiasa melapalkan itu saat tahajud, ending dengan wajah yang berseri karena wajah saya terbiasa berbasuh wudhu.

Kata guru mengaji saya, kalau kita rajin tahajud karena mencari cinta ALLAH, maka hidup kita akan berakhir dengan akhir yang indah, yang ketika saat napas terakhir terhembus, kita akan dipanggil oleh ALLAH dengan panggilan pulang yang sangat mesra karena ALLAH mencintai kita “Seorang hamba yang berhasil dalam hidupnya, adalah hamba yang pada akhir hayatnya dipanggil oleh ALLAH, dengan panggilan yang sangat mesra:
“Yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah, irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatam mardhiyyah, fad khulli fii ‘ibaadii wad khulii jannatii [wahai jiwa yang tenang, kembalilah kamu Kepada Tuhanmu dengan hati puas lagi diridhai-NYA, Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr : 27 – 30).

Inilah tanda cinta yang sebenar-benarnya cinta, jadi ketika alarm TAHAJJUD berbunyi, lemparkan selimut, paksa diri turun dari ranjang yang empuk ini, basuh wajah dengan air bening milik ALLAH, buatlah wajah bercahaya karena cinta ALLAH, coba deh rasakan betapa indahnya ketika dingin bening air ini memasuki rongga mulut dan membersihkan dari dosa dosa kata dan dusta, ketika air bening nan dingin ini masuk kedalam gendang telinga dan membersihkan dari mendengar yang tidak penting, ketika air ini membasuh dosa dari tangan dan kaki yang kita lakukan hari ini … iya tetesan tetesan air ini bukan hanya air, tapi membawa luruh seluruh kesalahan hari ini karena cinta ALLAH kepada hambaNYA yang mampu mengusir bisikan setan dan menukar dengan berduaan, bermesraan dengan pemilik segala cinta, subhanallah.

No comments:

Post a Comment