PortalRenungan
Sebentar lagi Ramadhan akan menjumpai kita. Sudah sepatutnya kita mempersiapkan diri ini menyambut kedatangan Bulan Suci Ramadhan. Kita siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah kita. Kalau ada barang yang kita ragukan segera kita keluarkan. Karena buat apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan. Daripada tidak kita pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.
Tidak ada salahnya bagi yang belum menikah, kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh ALLAH. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti, ALLAH tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh kepada-Nya.
Sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.
Alangkah bagusnya apabila kita minta maaf kepada orang tua menjelang bulan Ramadhan. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orang tua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.
Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah dengan ikhlas. Insya ALLAH, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]: 133-134).
Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita akrab dengan ALLAH. Selalu siapkan Al-Quran di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari saum.
Buatlah juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek, nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang duafa yang sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang duafa.
Kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita, sungguh ALLAH menjanjikan ampunan-Nya di bulan Ramadhan. Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah ampunan ALLAH di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita. Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau kita dililit utang piutang, maka ALLAH adalah Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya do'a dan dilunasi-Nya apa yang kita butuhkan.
Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar ALLAH menjamu kita dengan menyiapkan diri jadi orang yang layak dijamu oleh ALLAH.
No comments:
Post a Comment