Friday, 15 May 2015

Mulai Dari Nol Dan Berhijrahlah

PortalRenungan
Setiap kali mengisi BBM motor saya di SPBU milik pertamina tentunya, saya selalu disuguhkan senyum manis mbak dan mas penjaga pompa bensin plus disuguhkan kata “Mulai dari NOL ya mas” sebagai pertanda bahwa dispenser itu bekerja dari nol untuk mengisi tangki motor ini dan kemudian setelah penuh angka nol akan terpajang kembali untuk motor dibelakang saya dan begitu seterusnya.

Saya terusik dengan kata "kita mulai dari NOL ya mas", dan saya ingin mencoba mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Bagi saya bahwa titik NOL ini adalah HIJRAH artinya meninggalkan keburukan-keburukan dimasa lalu atau titik minus berhenti di titik NOL sebagai hijrah dan melanjutkan dengan titik-titik plus didepan. Indahnya titik NOL ketika kita mampu memaknainya sebagai HIJRAH.

Hijrah yang dimaksud disini pasti bukan hijrah fisik yang berpindah dari Pondok Mertua Indah ke Cibitung atau Depok atau sebaliknya, tapi Hijrah yang saya maksud adalah perpindahan nilai nilai buruk dalam kehidupan kita ke nilai-nilai yang baik misalnya dahulu yang pemarah kemudian menjadi lembut, dahulu pelit kini rajin bersedekah, dahulu tidak peduli dengan para duafa kini mulai membantu meski bukan bentuk harta, dan inilah yang dimaksud dengan HIJRAH QOLBU, hijrah hati tepatnya.

Kata Aa Gym bahwa ”Hijrah yang terpenting ada dua. Pertama, hijrah dari karakter yang buruk ke karakter yang baik. Kedua, hijrah dari karakter yang lemah ke karakter yang kuat, perubahan itu sebaiknya dimulai dari 3 M: ’Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai saat ini’. Karena kita hidup pada saat ini, masa lalu hanyalah kenangan yang tidak bisa diubah dan hari esok barulah merupakan harapan yang tidak seorangpun tahu dengan pasti apakah akan datang!

Lalu akankah kita tetap diam ketika kita tahu bahwa kita berada dititik titik minus kehidupan kita?, ataukah kita akan mengkambinghitamkan tangan setan nih yang membelenggu jadi kayanya sulit banget berubah, atau untuk kesekian kali takdir kita salahkan padahal kita tahu bahwa doa dapat mengubah takdir dan kita paham bahwa ALLAH tidak akan mengubah diri kita ketika kita tidak merubahnya.

Mulai sekarang bergeraklah tinggalkan titik minus, menuju NOL dan dari NOL kita menuju plus, tinggalkan segala bentuk kejahiliyahan, kemunafikan, penyakit penyakit hati [iri, dengki, marah, sombong] sudahlah itu masa lalu dan bergeraklah untuk menjadi lebih baik untuk menggapai cinta ALLAH bukan yang lain, tentunya kita sangat menginginkan meninggal dengan indah, dengan lafal terindah bukan rintih kesakitan? maka HIJRAHLAH. Insya ALLAH.

No comments:

Post a Comment