Sunday, 31 May 2015

Rahasia Shalat Subuh

PortalRenungan.
Jika kita tinggal didekat masjid maka setiap pagi kita akan terbangun mendengar suara adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.

ALLAH memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh pasti ada alasannya. Berbagai pendapat dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan pendapat tentang manfaat shalat subuh itu. Dibawah ini akan diulas sedikit mengenai manfaat shalat subuh, perintah ALLAH sejak 1400 tahun yang lalu.

Di dalam adzan subuh itu ada terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah "ash shalatu khairun minan naum".

Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat "ash shalatu khairun minannaum"?

Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain. Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat itu? Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.

Dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular. Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina: Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dini hari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan ALLAH kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya ALLAH yang berkuasa menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat "ash shalatu khairun minan naum"? Shalat subuh lebih baik dari tidur?

Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).

Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.

"Jadi itu yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu".

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus. Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.

ALLAH sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNYA akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke masjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini.

(Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP)

Manfaat Olah Raga Ringan

PortalRenungan.
Olahraga merupakan kegiatan yang sepele namun penting bagi tubuh, apabila kurang olahraga akan menimbulkan keluhan-keluhan yang mirip dengan gejala penuaan. Gejala tersebut mulai dari mudah lelah, nyeri otot, berkunang-kunang dan penyakit degeneratif lainnya seperti kolesterol dalam darah, gangguan jantung, dan gangguan pembuluh darah lainnya.


Literatur dahulu menganjurkan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit dalam satu sesi, 5 hari dalam seminggu namun demikian pendapat itu sekarang diubah.

Studi terbaru menunjukkan bahwa bahkan 15 menit dalam satu sesi dan 5 hari dalam seminggu sudah cukup untuk menambah usia harapan hidup sampai dengan 3 tahun serta mengurangi resiko terserang penyakit degeneratif sampai 4%.


Lakukan peregangan 5 menit di pagi dan sore hari dengan gerakan gerakan ringan yang melibatkan leher, lengan, pinggang, paha dan tungkai.

Dengan melakukan olahraga ringan sebelum memulai aktifitas, anda akan merangsang hormon yang membantu metabolisme selama sehari, memperbaiki “Mood” saat bekerja dan mengurangi stress.

Olahraga ringan dengan gerakan ritmik yang tetap selama 15 menit seperti berjalan cepat tanpa jedah atau berlari maraton serta diakhiri dengan peregangan selama 5 menit cukup mampu mempertahankan kebugaran kita seharian. Jika dilakukan 5 hari dalam seminggu dapat meningkatkan kebugaran dan kekuatan tubuh kita.

Islam juga tentunya sudah mengajarkan kita untuk berolahraga. Dari bangun pagi sampai pagi lagi. Di dalam gerakan sholat ada gerakan-gerakan yang hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi kebugaran tubuh kita. ALLAH memerintahkan sesuatu pasti bermanfaat bagi hamba-hambaNYA.

Berpikir Itu Pelita Hati

PortalRenungan.
Berpikir itu adalah perjalanan hati di dalam semua lapangan kehidupan makhluk. Berpikir itu pelita yang hidup di dalam hati manusia. Ia merupakan jalannya perasaan yang dikirim melalui otak manusia untuk dilaksanakan oleh anggota badan dan panca indra. Hamba Allah yang suka berpikir, akan menghidupkan rohaninya, menyegarkan otaknya, dan menyegarkan pelaksanaan ibadahnya.

Sebab itulah, Islam menganjurkan mempergunakan akal pikiran untuk menganalisa, meneliti semua makhluk dan alam benda ciptaan Allah ini, agar iman dan keyakinan makin hidup dan makin tinggi mutunya. Ia melihat semua ciptaan Allah Ta’ala yang ditangkap oleh penglihatan, dipikir di dalam alam pikirannya, dirasakan pertimbangannya dalam hati, sebagai anugerah Tuhan yang perlu dimanfaatkan sebagai ibadah.

Semua yang ada di alam raya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berpikir, seperti firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 189: “Sesungguhnya pada terciptanya langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang adalah sebagai tanda bagi orang yang mempergunakan akal dan pikirannya. Itulah orang orang yang selalu zikir kepada Allah di waktu berdiri, duduk dan di waktu berbaring, serta mereka memikirkan tentang terciptanya langit dan bumi.

Rosulullah bersabda: “Berpikirlah tentang makhluk Allah, jangan memikirkan Penciptanya. Sebab untuk itu kamu tidak akan mampu untuk memperhitungkannya. Menghidupkan pikiran untuk memikirkan, menganalisa bahkan meneliti untuk mendapat keyakinan yang kokoh diwajibkan dalam melaksanakan amal ibadah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Selama manusia masih mampu berpikir, selama itu pula ia berkewajiban memikirkan semua ciptaan Allah dan mengambil manfaatnya bagi kehidupan manusia”.

Syekh Ahmad Ataillah mengingatkan lagi: “Berpikir itu pelita hati. Apabila padam, maka sirnalah cahaya terang dari dalam hati itu”.

Memikirkan ciptaan untuk menghidupkan rasa beragama dan berke-Tuhan-an dalam hati dan jiwa manusia, timbul dari perasaan iman. Memikirkan alam sekitar dengan makhluk berada di dalamnya yang dapat menimbulkan ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan bagi kesejahteraan lahir dan batin manusia, adalah pikiran dari jiwa para ahli pikir yang mempergunakan penghayatan dan pengamatan. Syekh Ahmad Ataillah berkata: “Berpikir itu ada dua macam. Yang timbul dari iman dan pikiran, yang timbul dari hasil I’tibar. Yang kedua, adalah dari hasil persaksian yang dihayati dan penglihatan yang diamati.

Dalam surat yang di kirim Syekh Ataillah kepada beberapa orang sahabatnya, ia menulis: “Amma Ba’du, sesungguhnya permulaan itu sebagai cermin penghabisan. Siapa yang permulaannya bersandar kepada Allah, maka penghabisannya akan sampai kepada-Nya.

Perjalanan manusia itu dimulai dari permulaan. Apabila permulaannya baik dan sesuai dengan syari’at Allah dan sunah Rosul, maka akhir perjalanan akan baik dan selamat. Sebaliknya, apabila memulai suatu amal ibadah jelek, maka akhirnya akan jelek dan celaka. Karena amal ibadah itu dipersembahkan kepada Allah, pemelihara semesta alam. Ia harus dimulai dengan niat yang baik dan benar. Tujuan melaksanakan suatu amal ibadah, tidak lain untuk mencari rido Allah Swt semata. Oleh karena itu, memulai semua amal ibadah agar memperoleh rido Allah itu adalah niat ikhlas. Dengan keikhlasan itulah akan tercapai apa yang dikehendaki dalam ibadah, dan yang harus dikerjakan ialah amal ibadah.

Syekh Ataillah menjelaskan: “Dan yang harus dikerjakan amal ibadah yang engkau sukai. Bersegeralah melakukannya untuk taqorrub kepada Allah Swt. Hendaklah ditinggalkan hawa nafsu dan urusan dunia yang tidak kekal yang selalu menggoda manusia.

Tujuan lain dari ibadah yang benar adalah untuk mempersenjatai manusia agar tidak mudah terpengaruh oleh hawa nafsu. Sebab, dengan mendekati Allah (taqorrub ilallah), akan semakin kokoh iman seorang hamba, dan semakin kuat pula benteng yang mempertahankan imannya. Dengan demikian ia tidak terlampau terpengaruh dengan hiasan dunia. Ibadah yang tulus akan memberi pengetahuan bagi manusia tentang sesuatu yang belum diketahui oleh manusia.

Keyakinan bahwa ibadah dan bermacam-macam amal yang dilakukan oleh para hamba Allah, hendaklah menjadi pendorong iman, dan memperkuat diri (istiqomah) dalam ibadah. Ibadah hendaklah dijalankan dengan sungguh-sungguh, jangan setengah setengah. Beribadalah karena Allah, dan serahkan segala galanya kepada Allah.

Narasumber : Mutumanikam dari kitab “Al-Hikam”

Saturday, 30 May 2015

Hambatan Membuat Kita Semakin Kuat

PortalRenungan
Alhamdulillah sampai hari ini kita masih diberikan kekuatan oleh ALLAH SWT, sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban kita. Kita bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik walaupun ditengah himpitan dan kesulitan-kesulitan yang ada. Mudah-mudahan ALLAH selalu memberikan kekuatan kepada kita, agar kita selalu berada lurus di jalanNYA.



Berbicara tentang pohon kurma, pohon kurma lazim dijumpai di kawasan Timur Tengah. Dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus dan kerap dihantam badai gurun yang dahsyat, hanya pohon kurma yang bisa bertahan hidup. Maka, tidak berlebihan kalau pohon kurma dianggap sebagai pohon tahan banting. Sebenarnya kekuatan pohon kurma ada pada akar-akarnya. Petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu. Mengapa biji itu harus ditutup batu? Ternyata, batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami hambatan, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan diatasnya.

Teorinya adalah, "ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah". Sungguh merupakan prinsip kehidupan yang luar biasa.

Sekarang kita tahu mengapa ALLAH sering menguji atau mendatangkan tekanan hidup kepada kita. Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya ALLAH mendatangkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat. Tidak sekadar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol "batu masalah" yang selama ini menekan. Kita pun keluar menjadi pemenang kehidupan.

Ada nilai pohon kurma yang telah tertanam dalam jiwa ini. Sebab itu jadilah tangguh, kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.

Friday, 29 May 2015

Ramadhan Pencetak Pribadi Yang Unggul

PortalRenungan
Alhamdulillah sebentar lagi kita akan menjumpai bulan Ramadhan. Selama satu bulan nanti, Insya ALLAH kita akan berlatih untuk mengendalikan diri saat berpuasa, menghapal atau membaca prosedur-prosedur kehidupan disaat membaca Al Quran dan Al Hadist, merajut ukhuwah saat taraweh berjamah, berbagi dengan sesama ketika buka puasa bersama dan berzakat fitrah dan kemudian dihari yang fitrah yakni tanggal 1 Syawal kita disatukan kembali dengan gema takbir bekumandang menggetarkan hati dan alam semesta ini. ALLAHUAKBAR, semoga amalan-amalan yang akan kita lakukan nanti akan berhasil mengantarkan kita kepada tujuan utama kita,yaitu menjadikan manusia berpredikat muttaqin, yang dengan predikat tersebut insya ALLAH akan mengantarkan kita kepada kepribadian yang saleh secara individu dan secara jamaah.

Seharusnya Ramadhan akan mencetak pribadi-pribadi yang unggul, pribadi yang tetap bersemangat bekerja walau lapar dan haus mendera, rasa lelah letih dan cape justru semakin membuat nyata akan adanya sang maha pencipta yang tidak pernah tidur dan selalu menyertai pekerjaan hamba hambanya. Ramadhan seharusnya akan menumbuhkan kesadaran batiniah untuk menjejakkan etos profesionalisme dalam segenap raga dan segera membawa kita menjadi insan-insan yang dinamis dengan dinamika perubahan. Berprestasi, dan menuju manusia produktif, mulia nan bermartabat. Amiin.

Jika kita renungkan Ramadhan mengajarkan tiga pilar kunci yang rasanya layak dicermati manakala ada asa untuk menjadi insan yang profesional.

Pilar yang pertama adalah achievement orientation. Sebuah sikap yang mengedepankan pencapaian target yang telah dicanangkan dengan rapih dan apik. Bahwa salah satu faktor yang membuat masyarakat lebih unggul dibanding yang lainnya adalah lantaran mereka dipenuhi dengan individu yang punya high need for achievement. Dan di bulan Ramadhan nanti kita diajarkan untuk melakukan achievement orientation dengan menjadikan kita insan muttaqin.

Disitulah kita akan mengerti, need for achievement merujuk pada gairah untuk melakoni kerja yang sebaik-baiknya demi terengkuhnya hasil karya yang juga layak dibanggakan. Disana yang muncul adalah sebuah etos, sebuah dedikasi, dan sebuah tanggungjawab untuk meretas prestasi terbaik.

Ketika rangkaian tugas dan tantangan membentang didepan kita, yang kemudian muncul adalah sebuah niat tulus untuk mentransformasi rangkaian tantangan dan tugas itu menjadi sebuah prestasi kerja dan menjadi amal shalih. Dan orang-orang yang memiliki High NAch (need for achievement )selalu percaya bahwa berderet tugas – apapun tugas dan pekerjaan itu – selalu merupakan sebuah rute untuk mempersembahkan karya terbaik.

Pilar yang kedua adalah sebuah ikhtiar untuk terus belajar mengembangkan kompetensi diri. Sebuah tekad yang dibalut oleh semangat untuk mempraktekkan prinsip lifetime learning (belajar sepanjang hidup). kita harus yakin bahwa selalu akan ada celah dan ruang untuk terus memekarkan potensi dan kapasitas diri. Selalu akan ada jalan untuk merekahkan pengetahuan, membasuh ilmu dan merajut ketrampilan.

Kita paham bahwa Ramadahan adalah bulan tarbiyyah, dimana kita belajar mengembangkan kompetensi selalu bisa direngkuh dari segala jurusan. "everyone is a teacher and every place is a school". Sebuah kalimat yang indah bukan? Iya, sumber ilmu selalu bisa dijemput dari siapapun – entah dari seorang guru, dari atasan, bawahan, rekan kerja atau dari para pelanggan. Dan sumber ilmu juga dicegat dari lokasi mana saja : dari sekolah, dari perpustakaan, dari pasar yang penuh keramaian, atau dari lingkungan kantor yang selalu penuh dinamika.

Pilar yang ketiga adalah ruh spiritualitas yang kokoh. Saya berpikir profesionalisme yang paling hakiki hanya akan punya makna jika ia dibalut oleh semangat spiritualisme yang kokoh. Inilah sebuah semangat yang selalu percaya bahwa segenap laku jejak kehidupan profesional kita selalu ditautkan pada pengabdian kepada Yang Maha Mencipta. Dan sesungguhnya, sholatku, ibadahku, dan hidup matiku hanyalah untuk ALLAH Sang Pencipta Alam Semesta.

Sebab itulah, insan yang profesional tidak hanya cerdas dalam praktek manajemen modern, namun juga mereka yang hatinya selalu rindu akan mesjid. Insan profesional sejati tidak hanya fasih bicara mengenai strategi dan leadership, namun mereka juga senantiasa fasih berdzikir memuja kebesaran Sang Pencipta.

Dan insan profesional sejati tidak hanya tangkas mengelola tugas dan mengambil keputusan, namun mereka juga selalu mau bangun ditengah malam : berkontemplasi, membangun sebuah meeting yang sangat intens dengan Sang Pemelihara Jagat Raya.

Thursday, 28 May 2015

Ciri Busana Muslimah

PortalRenungan
Menurut Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam bukunya Jilbab Al-Mar'ah Al-Mushmah Fil Kitabi Was Sunnati" (Jilbab Wanita Muslimah), ada delapan syarat yang harus dipenuhi oleh wanita dalam berpakaian.

Pakaian tersebut harus menutupi seluruh badannya, ada yang berpendapat sampai dengan wajahnya ada juga yang berpendapat wajahnya boleh kelihatan.

Pakaian muslimah tidak boleh termasuk bagian dari perhiasan atau berfungsi sebagai perhiasan.
Pakaian muslimah kainnya harus tebal, tidak tipis. Hal ini mengandung maksud agar tidak menerawang sehingga tidak mengundang syahwat.

Pakaian muslimah harus longgar dan tidak ketat, agar tidak menampakkan bagian atau lekuk tubuhnya.
Pakaian muslimah tidak diberi parfum atau wewangian karena dapat mengundang syahwat.

Pakaian muslimah tidak boleh meyerupai pakaian laki-laki,
"Rosulullah SAW melaknat lelaki yang berpakaian dengan gaya pakaian wanita dan melaknat wanita yang berpakaian dengan gaya pakaian lelaki. (HR Abu Dawud dan Ahmad)

Pakaian muslimah tersebut tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
Pakain tersebut bukan libas syuhrah (pakaian untuk mencari popularitas.
Libas syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik itu harganya mahal yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan harta dan perhiasannya, maupun pakaian murah yang dipakai oleh seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya'.

Adapun beberapa kesalahan wanita dalam menutup aurotnya antara lain sebagai berikut;

Bagian dada nampak membentuk.
Bagian dada seharusnya dibentuk untuk tidak menampakkan bentuknya, sehingga jilbab yang dipakai harus panjang sehingga menutup keseluruhan dada.

Bagian lengan yang terbuka.
Aurot wanita di depan lelaki yang bukan muhrim adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan hingga ke pergelangan tangan. Untuk itu lengan perlu di tutup dan di jaga agar tidak terlihat.

Bersolek dan berhias berlebihan.
"Dan janganlah kamu berhias dan bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliyah dahulu-dahulu"
Wanita pada jaman jahiliyah terdahulu gemar berhias secara berlebihan untuk dipertontonkan kepada orang awam.

Memakai pakaian yang ketat.
Pakaian yang dipakai hendaklah longgar dan tidak melekap pada tubuh badan sehingga memperjelas bentuk badan.

Pakaian yang tipis dan jarang-jarang.
Pakaian yang dipakai hendaknya tidak tembus cahaya sehingga dapat menampakkan bayang-bayang atau warna kulit. Kita harus memilih jenis bahan pakaian yang sesuai agar aurot senantiasa terjaga/terpelihara.




Wednesday, 27 May 2015

Berhijablah Karena Engkau Perempuan Mulia

PortalRenungan
Kita sudah mengetahuinya, bahwa saat ini sudah semakin banyak saudara-saudara kita muslimah yang memakai jilbab, berhijab. Namun banyak diantara mereka yang menjadi korban baru pemikiran yang keliru tentang busana muslim tersebut. Mereka mengenakan baju luar biasa ketat, bahkan kadang menerawang tipis sehingga pakaian bagian dalam mereka tercetak atau bahkan terlihat. Tungkai kaki mereka diperjelas bentuknya oleh legging. Dada semakin dibusungkan oleh blus sempit dan kerudung yang mencekik leher mereka. Kepala yang terbungkus kerudung dibuat mirip punuk unta dengan jepit rambut palsu atau konde palsu dari kain.

Lalu mereka mengira bahwa mereka sudah berjilbab. Banyak diantara saudara-saudara muslimah kita yang mengenakan tutup kepala namun berbaju ketat dan tipis tersebut sebenarnya tidak tahu apa sebenarnya jilbab itu seperti apa yang sebenarnya perintah berhijab itu. Mereka memilih pakaian bukan dengan pertimbangan untuk melindungi tubuh mereka tetapi karena model dan warna atau corak yang terkadang tidak sesuai dengan ajaran islam tetapi hanya tuntutan mode dan tren jaman yang mengorbankan tuntunan syariah tentang berhijab.

Seharusnya mengenakan jilbab itu karena mereka adalah muslimah yang taat kepada ALLAH SWT dan Rosulullah SAW, memakainya dengan benar sesuai dengan tuntunan Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH. Mereka memakainya karena untuk memuliakan mereka sebagai muslimah, karena mereka adalah perempuan mulia.

Berhijablah karena ALLAH, bukan hanya sekedar ingin cantik. Tetapi berhijablah karena kecantikan yang sempurna yang mencakup kecantikan lahir dan batin dan bukan sekedar cantik yang justru merendahkan dan menyiksa diri. Islam memberikan tuntunan agar cantik sempurna seperti itu.

"Katakanlah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada ALLAH, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (QS An-Nur:31).

Pikiran Negatif Tidak Baik Bagi Kesehatan

PortalRenungan
Alhamdulillah sampai saat ini kita masih diberi kesehatan oleh ALLAH sehingga kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas. Mudah-mudahan kesehatan ini bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Dari hasil penelitian Dr. Masaru Emoto seorang ilmuwan jepang, beliau pengarang buku yang berjudul “The Healing & amp; Discovering the Power of the Water”, bahwa "80% orang sakit bukan karena fisiknya tapi karena emosi-nya". Jadi pikiran negatif ternyata tidak baik bagi kesehatan.

Apa kata beliau tentang emosi dan kesehatan?

1. MARAH selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi selama 6 jam.
2. DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah).
3. Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

4. Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.
5. Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).
6. Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

7. Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.
8. Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
9. Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

10. Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
11. Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.
12. Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).

13. Jika kita sering BERSEDIH & merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Mudah-mudahan ALLAH selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa menjaga diri. Dan mudah-mudahan ALLAH selalu memberikan kesehatan kepada kita.

Mencari Mutiara Yang Sesungguhnya

PortalRenungan
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".[QS 3 Ali 'Imraan, Ayat 185]


Alkisah ada seorang Raja hendak menguji seorang penyelam untuk mengambil mutiara dari dalam laut dengan berbekal peralatan lengkap terutama oksigen dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Ketika menyelam ia mendapati pemandangan indah di dalam lautan sehingga ia terpesona dan terlena atas apa yang dilihatnya berupa keindahan dasar laut. Ia bercengkerama bersama ikan-ikan hias yang mempesona, batu karang dan berbagai keindahan dasar laut lainnya.

Ketika oksigen dalam tabungnya hampir habis, ia tersadar bahwa ia telah lalai akan tugasnya, maka dengan tergesa-gesa ia mencari mutiara, namun terlambat, karena persediaan oksigen tidak mencukupi sehingga mengharuskannya kembali kepermukaan tanpa membawa satu mutiarapun. Akibatnya, pada saat harus mempertanggung jawabkan tugasnya, ia amat menyesalinya, karena ia termasuk orang yang gagal dan tidak bisa memenuhi perintah tuannya. Bahkan ia merasa menyesal sekali disaat sang raja memberitahukan hadiah yang akan diterimanya bila ia berhasil, yaitu sesuatu yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

Kurang lebih seperti itulah kehidupan kita didunia ini. Semua fasilitas yang kita butuhkan sudah ALLAH berikan kepada kita, tetapi ingat, "oksigen" kita ada batasnya. Kita harus selalu waspada dan berhati-hati untuk tidak terlena oleh gemerlap kehidupan dunia sehingga membuat kita lalai mencari "mutiara". Berbeda dengan penyelam tadi, ia tahu akan jatah oksigennya, sedang kita tidak akan pernah tahu kapan "oksigen" kita akan habis isinya. Kita tidak akan pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita.

Sungguh beruntung jika kita mampu mengumpulkan mutiara sebelum jatah "oksigen" kita habis. Namun, sungguh rugi jika jatah "oksigen" telah habis sedang kita masih terlena oleh keindahan dasar laut sehingga tidak berhasil mengambil satu mutiarapun.

Mari Kita sadari bersama. Siapakah gerangan yang akan menunaikan sholat untuk kita setelah kita mati? Siapakah gerangan yang akan mempuasakan kita setelah kita mati? Siapakah gerangan yang akan memintakan keridhoan Rabb kita untuk kita setelah kita mati?

Sungguh kematian senantiasa mencari kita. Kuburan akan menjadi rumah terakhir kita. Tanah jadi permadani & cacing-cacing akan menjadi teman dikubur. Sementara kita sedang menanti dibangkitkan pada hari kengerian yang teramat besar.

Janganlah kita nantinya menjadi jiwa yang menyesal. Tatkala kematian datang karena tiada bekal. "Dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat)". (Al Hasyr, 18). Tidak akan ada peristirahatan terakhir hingga kaki kananmu menapak di pintu surga. Kita tidak akan pernah beristirahat jika kaki kiri ini menginjak neraka. Na'udzubillahi mindzalik. Mari tabunglah amal sebagai bekal! Untuk peristirahatan yang kekal.

Ya ALLAH, jadikanlah kami paham hakekat kehidupan dunia agar kami selamat dari berbagai fitnah di dalamnya dan tolonglah kami agar mampu mengumpulkan mutiara sebanyak-banyaknya sebelum ajal datang menjemput.

Berbagai Macam Model Sifat Riya

PortalRenungan
Ketahuilah dan sadarilah bahwa syaitan tidak akan pernah berhenti berusaha untuk menjadikan amalan kita tidak bernilai di sisi ALLAH. Diantara cara jitu syaitan untuk menjerumuskan anak Adam dalam adalah dengan dibuatnya berbagai model riyaa’. Sehingga sebagian orang terseret tanpa disadari telah “kreatif” dalam melakukan riyaa’, yaitu riyaa’ yang sangat halus dan terselubung.

Dengan memohon pertolongan pada ALLAH kita mencoba menuliskan model model riyaa' yang bisa kita kenali dan mari kita sadari agar tidak terjerumus kedunia riyaa'.

Pertama GP : Ini Model Riyaa' terbaru. Biasanya terindikasi saat seseorang menceritakan keburukan orang lain. Seperti pelitnya orang lain, atau malas sholat malamnya, tidak rajin menuntut ilmu, dengan maksud agar para pendengar paham bahwasanya ia tidaklah demikian. Ia adalah seorang yang dermawan, rajin sholat malam, dan rajin menuntut ilmu. Secara tersirat ia ingin para pendengar mengetahui akan amal ibadahnya. Astagfirullahal'adhim.

Kalau kita telaah dengan seksama, model ini adalah model riya’ terselubung yang terburuk, dimana ia telah terjerumus dalam dua dosa, yaitu Ghibah terhadap saudaranya dan riyaa’, dan keduanya merupakan dosa besar. Selain itu ia telah menjadikan saudaranya yang ia ghibahi menjadi korban demi untuk pamer amalan sholehnya.

Kedua GR : Model ini terindikasi dimana seseorang merasa Gede Rasa menceritakan nikmat dan karunia yang banyak yang telah ALLAH berikan kepadanya, akan tetapi dengan maksud agar para pendengar paham bahwa ia adalah seorang yang sholeh, karenanya ia berhak untuk dimuliakan oleh ALLAH dengan memberikan banyak karunia kepadanya. Astagfirullahal'adhim.

Ketiga PB: Model ini sangat mudah untuk dideteksi, biasanya akan ada ciri menyertainya yaitu pujian berlebih pada objek tertentu dengan maksud terhadap dirinya, misalnya memuji gurunya dengan pujian setinggi langit agar ia juga terkena imbas pujian tersebut, karena ia adalah murid sang guru yang ia puji setinggi langit tersebut. Pada hakikatnya ia sedang berusaha untuk memuji dirinya sendiri, bahkan terkadang ia memuji secara langsung tanpa ia sadari. Seperti ia mengatakan, “Syaikh Fulan / Ustadz Fulan luar biasa ilmunya, sangat tinggi ilmunya mengalahkan syaikh-syaikh/ustadz-ustadz yang lain. Alhamdulillah saya telah menimba ilmunya tersebut selama sekian tahun.” Astagfirullahal'adhim.

Keempat MD : Model riyaa' jenis ini adalah biasanya akan hinggap pada orang orang yang memili harta benda yang melimpah atau jabatan yang tinggi atau kedudukan yang terhirmat, Biasanya ia akan Merendahkan Diri tapi dalam rangka untuk riyaa’, agar dipuji bahwasanya ia adalah seorang yang low profile. Inilah yang disebut dengan “Merendahkan diri demi meninggikan mutu”. Astagfirullahal'adhim.

Kelima BD : Model ini juga sangat mudah dideteksi terutama oleh diri sendiri dengan bertanya pada nurani apakah saya Bangga Diri?...dan biasanya menimpa orang orang yang telah sukses. misalnya ada orang menyatakan kegembiraan akan keberhasilan dakwah, seperti banyaknya orang yang menghadiri pengajian, atau banyaknya orang yang mendapatkan hidayah dan sadar, akan tetapi dengan niat untuk menunjukkan bahwasanya keberhasilan tersebut karena kepintaran dia dalam berdakwah. Astagfirullahal'adhim.

Keenam MS : Model Riyaa' jenis ini biasanya menghampiri ahli ibadah atau ahli dzikir, Syaitan menghembuskan perasaan dirinya suci sehingga pantas menjadi kekasih ALLAH. Ia menyebutkan bahwasanya orang-orang yang menyelisihinya mendapatkan musibah. Ia ingin menjelaskan bahwasanya ia adalah seorang wali ALLAH yang barang siapa yang mengganggunya akan disiksa atau diadzab oleh ALLAH. Ini adalah bentuk tazkiyah (merekomendasi) diri sendiri yang terselubung, atau dengan bahasa lain SS, Merasa Suci. Astagfirullahal'adhim.

Ketujuh NM : Inilah model riyaa' yang sering menimpa orang orang yang dekat dengan orang orang shalih, saya menyebutnya dengan Numpang Mulya pada yang lain. biasanya Ia menunjukkan dan memamerkan kedekatannya terhadap para dai/ustadz, seakan-akan bahwa dengan dekatnya dia dengan para ustadz menunjukkan ia adalah orang yang sholeh dan disenangi para ustadz. Padahal kemuliaan di sisi ALLAH bukan diukur dari dekatnya seseorang terhadap ustadz atau syaikh, akan tetapi dari ketakwaan. Ternyata kedekatan terhadap ustadz juga bisa menjadi ajang pamer dan persaingan. Astagfirullahal'adhim.

Kedelapan BP : Model riyaa' jenis ini sebenarnya sangat mudah dideteksi, karena untuk kalangan tertentu, saya menyebutnya jenis BP, Bangga Poligami, Biasanya terjadi pada seseorang yang berpoligami lalu ia memamerkan poligaminya tersebut. Jika ia berkenalan dengan orang lain, serta merta ia sebutkan bahwasanya istrinya ada 2 atau 3 atau 4. Ia berdalih ingin menyiarkan sunnah, akan tetapi ternyata dalam hatinya ingin pamer. Poligami merupakan ibadah, maka memamerkan ibadah juga termasuk dalam riyaa’.

Itulah sebagian bentuk riyaa’ terselubung yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, sebenarnya masih banyak yang lainya, dan secara sederhana kita bisa mendeteksinya dengan bertanya pada nurani kita adakah bersama amalan, perkataan atau perbuatan kita ada sesuatu yang di inginkan/diharapkan dari selain ALLAH?.

Semoga ALLAH melindungi kita dari terjerumus dalam bentuk-bentuk riyaa’ terselubung tersebut. Selanjutnya kita tidak perlu menuduh orang terjerumus dalam riyaa’ mengoreksi diri sendiri adalah sikap yang paling baik. Karena hakikatnya yang mengetahui amalan, perkataan atau perbuatan itu riyaa' dan tidaknya, hanya sipelakunya dan ALLAH SWT.

Tuesday, 26 May 2015

Untuk Apa Kita Harus Berpuasa

PortalRenungan
Alhamdulillah sebentar lagi kita akan berjumpa dengan bulan suci Romadhon. Sebelum berjumpa alangkah baiknya kita persiapkan diri kita dari segala hal untuk menyambutnya.

"Seorang anak bertanya kepada ibunya, "Bunda untuk apa kita harus puasa? Kan lapar. Kan Haus. Sang ibu dengan senyum manisnya dan penuh kasih sayang seraya memberikan pelajaran dan mengatakan, Ade pernah lihat ulat enggak? Tahukah Ade masa hidup seekor ulat ini ternyata tidak lama?. Pada saatnya nanti ia akan mengalami fase dimana ia harus masuk ke dalam kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain, ia menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah.

Jika proses metamorfosa pada ulat ini kita terjemahkan ke dalam kehidupan kita sebagai manusia, maka saat dimana manusia dapat menjelma menjadi insan yang jauh lebih indah, momen yang paling tepat untuk terlahir kembali adalah ketika memasuki Ramadhan. Bila kita masuk ke dalam 'kepompong' Ramadhan, lalu segala aktivitas kita, kita cocokkan dengan ketentuan-ketentuan "metamorfosa" dari ALLAH, niscaya akan mendapatkan hasil yang mencengangkan yakni manusia yang berderajat muttaqin, yang memiliki akhlak yang indah dan mempesona.

Inti dari ibadah Ramadhan ternyata adalah melatih diri agar kita dapat menguasai hawa nafsu. ALLAH SWT berfirman, "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya." (QS. An Nazii’at [79] : 40 - 41).

Selama ini mungkin kita merasa kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Kenapa? Karena selama ini pada diri kita terdapat pelatihan lain yang ikut membina hawa nafsu kita ke arah yang tidak disukai ALLAH. Siapakah pelatih itu? Dialah syetan laknatullah, yang sangat aktif mengarahkan hawa nafsu kita. "Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuhmu karena syetan itu hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala,” demikian firman ALLAH dalam QS. Al Fathir [25] : 6).

Alhamdulillah, kita bersyukur karena pada bulan Ramadhan ALLAH mengikat erat syetan terkutuk sehingga kita diberi kesempatan sepenuhnya untuk bisa melatih diri mengendalikan hawa nafsu kita. Karenanya kesempatan seperti ini tidak boleh kita sia-siakan. Ibadah shaum kita harus ditingkatkan. Tidak hanya shaum atau menahan diri dari hawa nafsu perut dan seksual saja akan tetapi juga semua anggota badan kita lainnya agar mau melaksanakan amalan yang disukai ALLAH. Jika hawa nafsu sudah bisa kita kendalikan, maka ketika syetan dipelas kembali, mereka sudah tunduk pada keinginan kita. Dengan demikian, hidup kita pun sepenuhnya dapat dijalani dengan hawa nafsu yang berada dalam keridhaan-Nya. Inilah pangkal kebahagiaan dunia akhirat. Hal lain yang paling utama harus kita jaga juga dalam bulan yang sarat dengan berkah ini adalah akhlak. Barang siapa membaguskan akhlaknya pada bulan Ramadhan, ALLAH akan menyelamatkan dia tatkala melewati shirah di mana banyak kaki tergelincir, demikianlah sabda Rasulullah SAW.

Pada bulan Ramadhan, kita dianggap sebagai tamu ALLAH. Dan sebagai tuan rumah, ALLAH sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan tamu-tamunya dengan baik. Akan tetapi sesungguhnya ALLAH hanya akan memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan bagaimana berakhlak sebagai tamu-Nya. Salah satunya yakni dengan menjaga shaum kita sesempurna mungkin. Tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga belaka tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh kita ikut shaum.

Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu ALLAH, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita, jangan sampai kita sia-siakan. Dan semoga ALLAH Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona, Aamiin.

Ayah Pahlawanku Dan Ibu Inspirasiku

PortalRenungan
"Dan hendaklah takut kepada orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada ALLAH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar". (QS An-Nisa':9)


Anak-anak yang lemah menurut ayat di atas adalah anak yang lemah fisiknya, lemah skillnya, lemah pola pikirnya, lemah finansialnya dan lemah mental dan spiritualnya. Untuk itu kita harus selalu mendampingi anak-anak kita, agar anak kita tidak merasa father hunger. Dimana anak merasa ketiadaan ayah secara psikologis, fungsi ayah saat ini hanya ada dua yaitu hanya memberi nafkah dan hanya memberi ijin untuk menikah. Ayah ibarat mesin atm, yang disaat anak butuh uang sang ayah hanya memberikan uang saja. Itulah sebabnya di Indonesia sekarang terjadi fatherless country karena sektor pengasuhan dan pendidikan anak didominasi ibu-ibu.

Father hunger ini mempunyai dampak kerusakan psikologis yang diderita anak-anak yang tidak mengenal ayahnya. Hal ini berakibat rendahnya harga diri anak, anak akan bertingkah kekanak-kanakan, anak akan selalu bergantung kepada orang lain, kesulitan menetapkan identitas seksual (cenderung feminin atau hipermaskulin), kesulitan dalam belajar, kurang bisa mengambil keputusan. Bagi anak perempuan, tanpa model peran ayah setelah dewasa sulit menentukan pasangan yang tepat untuknya, salah memilih pria yang layak.

Islam memandang peran ayah dalam pendidikan anak sesuai Al-Quran QS At-Tahrim ayat 6 yang berisi tentang tanggungjawab pengasuhan anak ada di pundak ayah. Dialag pengasuhan anak di dalam Al-Qur'an ada 17 dialog pengasuhan tersebar di 9 surat. Ada 14 dialog antara ayah dan anak, 2 dialog antara ibu dan anak, 1 dialog antara orangtua tanpa nama dan anaknya. (Sumber: Hiwarul Aba' ma'al Abna fiil quranil karim wa tathbiqotuhut tarbawiyah - Sarah binti Halid Ad Dakhili Al Muthairi).

Kisah pendididikan Rosulullah yang di bina oleh paman dan kakeknya sebagai pengganti peran ayah, demikian juga dengan Maryam binti Imran.

Imam Ibnu Qoyim berkata:
Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal ia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan di akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak, pada umumnya berasal dari sisi ayah. (Tuhfatul maudud bi ahkamil maulud).

Paradigma baru pengasuhan anak bahwa Ibu merupakan madrasah pertama seorang anak dan ayah adalah Kepala sekolahnya. Tugas dasar dari kepala sekolah sebagai berikut:

Membuat nyaman sekolah,
Yaitu membahagiakan ibu si anak dengan memenuhi kebutuhan dasarnya, memberi kesempatan istri untuk banyak bicara dan bercerita setiap malam, memberikan hadiah kejutan, bersabar saat istri marah, manajemen waktu bagi istri.

Menentukan visi dan misi,
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada ALLAH dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al-Hasyr: 18)
Visi pengasuhan Ibrahim dalam QS Ibrahim: 35-37
Selamatkan Aqidah, biasakan ibadah, mengajarkan perilaku simpatik yang berakhlak mulia, memiliki life skill.

Melakukan evaluasi program
Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya:"Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya"(QS Al-Baqoroh: 133)

Termasuk mendiskusikan tahapan perkembangan anak dengan pasangannya.

Menegakkan aturan-aturan.
Waspadai gejala mother distrub, dimana anak takut melihat ibu karena sang ibu terlalu keras. Ayah menegakkan aturan, ibu memberikan rasa nyaman. Sosialisasikan aturan secara sederhana, bukan borongan. Mulailah saat anak bisa membedakan kanan dan kiri.

Mulailah hal ini dari usia anak masih dini. Karena fakta otak anak menyerap dan merekam segala sesuatu dengan cepat diusia 8 tahun pertama dalam kehidupannya. Bermain adalah cara belajar alamiah yang sesuai dengan otak. Ayah berperan melalui bermain dengan anak dikarenakan anak belajar banyak hal melalui permainan dengan cara yang menyenangkan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua, khususnya ayah. Dalam permainan akan meningkatkan manfaat bermain untuk anak.

Kontribusi ayah misalnya, dalam permainan keras, ayah melatih anak untuk meningkatkan kemampuan motorik. Figur ayah sebagai perwakilan dunia luar merangsang keingintahuan anak sehingga meningkatkan kemampuan kognitif. Tubuh ayah adalah permainan yang paling menyenangkan bagi anak. Melalui bermain dengan ayah, anak belajar cara pria berinteraksi, perbedaan fisik, batasan dan kepemimpinan.

Kebutuhan anak akan ibu, dimana ibu memberikan rasa nyaman kepada sang anak. Ibu mengajarkan anak untuk mengenal dan mengelola perasaan. Ibu mengajarkan anak empati. Ibu mengembangkan imajinasi/otak kanan sang anak.

Pesan Terakhir Sebelum Rosulullah Wafat

PortalRenungan
Tentu kita ingat dengan lahirnya kekasih ALLAH SWT, Muhammad Rasulullah SAW yang lahir pada tanggal 12 Rabiul awal 14 abad silam. Rasulullah SAW merupakan sosok manusia dengan pribadi yang sangat agung, yang setiap gerak dan sikapnya penuh kebaikan dan kasih sayang. Rasulullah SAW adalah manusia yang secara fisik memiliki kesamaan sifat kemanusiaan seperti manusia lainnya, sama juga seperti manusia yang hidup pada saat ini. Memerlukan udara untuk bernafas, memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidup, juga memiliki syahwat dan kecenderungan terhadap lawan jenis. Yang membedakan Rasulullah SAW dengan manusia lainnya adalah keagungan budi pekerti, keindahan ahlak, serta kelebihan yang ALLAH SWT berikan sehubungan dengan tugasnya sebagai Nabi dan Rasul-Nya.

Sifat dan akhlak Rasulullah SAW begitu sempurna dan memenuhi semua yang dibutuhkan oleh semua manusia, karena semua berasal dari ALLAH SWT yang menciptakan manusia. Ibaratnya seorang insinyur yang menciptakan robot, dia sangat tahu apa yang dibutuhkan oleh benda ciptaannya. Disaat ALLAH SWT memerintahkan manusia untuk menyayangi dan mengasihi orang lain, hal itu karena memang sudah fitrahnya setiap manusia ataupun makhluk lainnya ingin dikasihi dan disayangi. Orang jahat sekalipun, dia ingin dikasihi orang lain. Oleh karena itu, ALLAHSWT mengutus Rasulullah SAW dengan sifatnya yang sangat pemurah, penyayang dan paling lemah lembut terhadap orang lain.

Sebagai bentuk refleksi kecintaan kita kepada beliau, saya kutifkan kisah Rasulullah SAW di saat-saat terakhir dengan para sahabatnya. "Pagi itu Rasululloh dengan suara terbata-bata berkutbah, "Wahai umat ku, kita semua dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya, maka taat dan bertaqwala kepadaNya. Ku wariskan dua perkara kepada kalian, Al Qur'an dan Sunnahku. Siapa yang mencintai Sunnahku, berarti mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk surga bersama-sama aku".

Kutbah singkat itu di akhiri dengan pandangan mata rasululloh yang tenang dan penuh minat menatap satu persatu sahabatnya. Abu bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang. Ali menundukkan kepala. Isyarat telah datang, saatnya telah tiba, "Rasululloh akan meninggalkan kita semua" keluh hati sahabat. Manusia tercinta itu, hampi selesai tunaikan tugasnya. Tanda-tanda itu makin kuat. Ali dengan cekatan memeluk rasululloh yang lemah dan goyah ketika turun dari mimbar.

Saat itu matahari kian tinggi, tapi pintu rumah rasululloh masih tertutup. Di dalamnya rasul terbaring lemah dengan kening berkeringat membasahi pelepah kurma alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar salam, "bolehkah saya masuk?' tanyanya.
Fatimah tidak mengijinkan masuk. "Maafkan ayahku sedang demam." Ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya, "siapakah itu wahai anakku" "Tak taulah ayahku, sepertinya baru kali ini aku melihatnya" tutur Fatimah lembut.

Rasul menatap putrinya dengan pandangan yang mengetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah putrinya hendak di kenangnya.
"Ketahuilah. Dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara. Dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikul maut" kata rasululloh. Fatimahpun menahan ledakan tangisnya.

Ketika malaikat maut datang mendekat, rasul menanyakan kenapa jibril tidak menyertainya. Kemudian di panggilah jibril yang sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih ALLAH ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan ALLAH" tanya rasul dengan suara yang teramat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Ternyata itu tidak membuat rasul lega. Matanya masih penuh gambaran kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya jibril.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir ya rasul ALLAH, aku pernah mendengar ALLAH berfirman kepada ku, Ku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali umat muhammad telah berada di dalamnya" kata jibril.

Detik-detik semakin dekat. Saatnya Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh rasululloh di tarik. Nampak sekujur tubuh rasul bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini" rasululloh mengaduh lirih. Fatimah terpejam. Ali yang berada di sampingnya menunduk semakin dalam. Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya rasululloh pada malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapa yang sanggup melihat kekasih ALLAH di renggut ajal," kata Jibril. Kemudian terdengar rasul memekik karena sakit yang tak tertahankan. "Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpahkan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku".

Badan rasul mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya, " Uushikum bis shalati, wa maa malakat aymanukum. Peliharalah sholat dan peliharalah orang-orang lemah diantara kamu".

Di luar pintu tangispun  mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya. Dan Ali kembali mendekatkan telinga di bibir rasul yang mulai kebiruan, " Ummatii..., ummatii...., ummatii...,"
Berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Monday, 25 May 2015

Berbagi Ke Sesama Dengan Donor Darah

PortalRenungan
Hari ini, saya ingin berbicara tentang berbagi darah atau Donor darah. Kalau kita buka buku literatur fiqih, kita tidak akan pernah menemukan fatwanya dari imam-imam mazhab terdahulu tentang donor darah, karena di zaman para imam mazhab masih hidup, belum ada praktek donor darah seperti yang sekarang kita lakukan. Imam Abu Hanifah meninggal tahu 150 hijriyah, Imam Malik meninggal tahun 179 hijriyah, Imam Asy-Syafi''i meninggal tahun 204 dan Imam Ahmad bin Hanbal meninggal tahun 241. Kalau sekarang tahun 1434 hijriyah, berarti mereka hidup sekitar 12 abad yang lalu. Rasanya di abad itu umat manusia belum lagi mengenal istilah donor darah, jadi bagaimana mungkin kita mendapatkan jawaban tentang hukum donor darah dari mereka, sementara fenomena seperti itu belum ada?

Maka pertanyaan seperti ini tidak relevan kalau dijawab lewat pendapat imam mazhab tempo dulu. Selanjutnya bagaimana pandangan ulama kontemporer tentang donor darah? Rasanya itu lebih tepat. Dan kalau kita cari dan telurusi, ternyata memang ada jawabannya. Dan mohon maaf bagi saudara saya yang mingkin berbada pandangan tentang masalah ini.

Fatwa Syeikh Husamuddin bin Musa ''Ufanah
Beliau adalah seorang ulama besar dari Palestina yang menjadikan guru besar ilmu syariah di Universitas Al-Quds. Beliau berfatwa bahwa donor darah merupakan praktek yang sangat penting untuk dilakukan. Bertabarru'' atau menyumbang darah sebagai donor adalah sebuah amal yang disunnahkan. Bahkan beliau menyatakan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa hukum donor darah itu sampai kepada hukum fardhu kifayah. Tentunya bila sudah ada muslim yang melakukannya, sudah gugur kewajibannya. Namun beliau menyatakaan haramnya jual beli darah. Karena tubuh manusia itu mulia, tidak untuk diperjual-belikan. Termasuk juga darahnya.

Fatwa Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
Ulama asal Mesir yang kini menetap di Qatar ini malah menyatakan bahwa donor darah adalah bentuk sedekah yang paling utama di zaman sekarang ini.
Sebab menjadi donor darah dalam konteks ini bukan sekedar membantu, tetapi sudah sampai taraf menyelematkan nyawa seseorang. Jadi nilainya sangat tinggi di sisi ALLAH. Bahkan menyelamatkan nyawa manusia yang seharusnya mati tidak tertolong, tapi dengan berkat donor darah ini mengakibatkan bisa terus berlangsungnya kehidupan seseorang, digambarkan seperti memberikan kehidupan kepada semua manusia.

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. AL-Maidah: 32).

Siapa yang membebaskan seorang muslim dari bebannya di dunia, maka Allah akan membebaskannya dari bebannya di hari kiamat. (HR Bukhari dan Muslim)
Maka menurut beliau orang yang mendonorkan darah akan mendapat pahala yang berlipat ganda bilangannya, sampai 700 kali lipat.

Fatwa Syaikh Zaid Bin Muhammad Al-Madkholi
Apabila terdapat padanya maslahat dan tidak menimbulkan kemudharatan yang dapat membahayakan dirinya, maka donor darah tidak terlarang. Bahkan padanya terdapat pahala dan keutamaan, sebagaimana yang termaktub dalam kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

“Barangsiapa yang beramal dengan sebiji debu kebaikan maka dia akan melihatnya, dan barangsiapa yang beramal dengan sebiji debu kejelekan maka dia akan melihatnya” (QS. Az Zalzalah: 7-8)

“Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, selama hamba Nya selalu menolong saudaranya"

Donor Darah Tidak Mengakibatkan Kemahraman
Sebagaimana kita ketahui bahwa penyebab kemahraman hanya 3 saja, yaitu karena nasab, mushaharah (pernikahan) dan radhaah (penyusuan). Sedangkan donor darah tidak bisa diqiyaskan dengan penyusuan. Qiyas seperti itu merupakan qiyas ma''al-fariq.

Syeikh Al-''Allamah Jadil Haq Ali Jadil Haq, Syeikhul Azhar di masa lalu menyatakan bahwa donor darah sama sekali tidak bisa dijadikan sebab terjadinya kemahraman antara seorang donor dengan penerimanya. Memang ada sebagian kalangan yang berusaha mengqiyaskan antara donor darah dengan penyusuan bayi. Di mana penyusuan bayi mengakibatkan kemahraman, lalu mereka mengqiyaskan antara keduanya.

Namun beliau tegas menyatakan alasan tidak bisa diqiyaskan antara susu yang diminum bayi yang mengakibatkan kemahraman dengan darah yang didonorkan kepada pasien namun tidak mengakibatkan kemahraman. Menurut beliau karena karakter yang ada pada darah berbeda dengan karakter yang ada pada susu ibu yang diisap bayi.

Susu ibu adalah makanan buat bayi, makanya bisa mengakibatkan kemahraman antara wanita yang menyusi dengan bayi yang disusuinya. Sedangkan karakter darah tidak seperti susu ibu, darah bukan makanan bagi orang yang menerima donor darah, melainkan darah menjadi media pengantar makanan, oksigen dan lainnya. Sehingga tidak ada proses pertumbuhan dari darah yang ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang. Itulah sebabnya darah yang didonorkan kepada pasien tidak mengakibatkan berubahnya status kemahraman antara donor dan penerima darah.