Monday 18 May 2015

Sudahkah Kita Menjaga Silaturahim Terhadap Teman Kita

PortalRenungan
Teman palsu adalah teman sesaat yang hadir dalam hidup kita hanya pada suatu kondisi tertentu saja, dan biasanya hanya pada keadaan senang saja, dan ketika kita tidak memiliki apa-apa lagi mereka akan pergi tinggalkan perih tanpa menoleh, tidak membalas bbm, sms, wa, tidak mengomentari blog, tidak lagi membalas sekedar kata apalagi mengangkat telephone. Lalu saya berpikir jangan-jangan saya telah menjadi teman palsu untuk teman-teman saya, bukankah saya juga kadang tidak membalas misscall, tidak mereply bbm, sms, wa dan bahkan mencuekan ring di HP saya begitu saya tahu itu dia, bahkan tidak jarang saya mengganti no HP saya sekedar untuk menghindari sahabat saya, lalu teman seperti apa saya ini?

Berdosa sekali jika kita memutus silaturahim yang telah begitu banyak membawa berkah untuk hidup kita. Salah seorang ustadz pernah membacakan sebuah hadits "celakalah orang-orang yang memutus silaturahmi, dan tidak akan mencium baunya syurga untuk para pemutus silaturhami" nauzubillah minzalik. Semoga kita tidak termasuk golongan yang memutus tali silaturahim.

Yaa ALLAH ampuni kami, dan beri kami ruang untuk mengembalikan silaturahim kepada orang-orang yang pernah kami lukai, buka kanlah pintu hati mereka wahai Dzat yang menggengam semua hati untuk memaafkan kekhilafan kami, kami menusia biasa yang tidak luput dari salah, beri kami jalan untuk kembali bersilaturahmi, mengisi nafas kami dengan saling mendo’akan.

Wahai ALLAH, jangan pernah menjadikan kami teman palsu yang hanya hadir pada saat sahabat-sahabat kami bahagia tapi jadikan kami pula tempat untuk menghapus airmatanya, mengisi sepinya, mengobati lukanya dan jadikan dunia kami terisi dengan jingga lembayung yang menghangatkan jiwa-jiwa kami yang layu oleh amarah. Amin ya Rabb.

Seharusnya kita bahagia jika kita mampu menyambung silaturahim karena tentunya kita takut tidak mencium baunya syurga. Mari kita singkirkan amarah untuk berkah ALLAH. Semoga kita dimuliakan oleh ALLAH dan murah rejeki.

Tidak inginkah kita memakai pakaian surga dengan memaafkan kesalahan orang-orang yang pernah khilaf dan menyakiti kita? Akan indah sekali hidup ini, seandainya kita tidak meninggalkan saudara kita saya pada saat dia melakukan kesalahan dalam proses hidupnya. Kita harus paham bahwa seburuk apapun topeng jiwa yang terukir, maafkan dan jangan menghakimi, dan inilah silaturahim terindah yang ALLAH berikan untuk kita.

Mari kita jaga silaturrahim kita

No comments:

Post a Comment