Friday 23 December 2016

Inikah Makna Barokah ?

PortalRenungan.



Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya. Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar. Dan sang isteri pun marah.

Syeikh al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya dengan halus: 

"Kepada siapakah kau marah wahai istriku? Kepada pedagang buahnya kah? atau kepada pembelinya? atau kepada petani yang menanamnya? ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?" Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq.

Istri beliau terdiam. Sembari tersenyum., Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya: "Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik... Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..! Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..! Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"

Pertanyaan Syeikh al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...

Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya: "Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan keberkahan pada kita”

Mendengar nasehat suaminya itu... Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."

Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa, setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita. Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.

Barokah itu: "... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT.

Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.

Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.

Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.

Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama Alloh.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

Anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Robb-Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti-hentinya mendo'akan kedua Orangtuanya.

Semoga kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur padaNYA, agar kita mendapatkan keberkahanNYA.

Wallahu A'lam Bisshowab....

LINK eBOOK TERPOPULER:



Tuesday 20 December 2016

Jadilah Termasuk Orang-orang Muslihun

PortalRenungan.


Sahabat, ketauhilah bahwa tidak ada yang dapat menjaga keamanan suatu negeri dari adzab Allah ta'ala melebih para da'i yang senantiasa berbuat kebaikan di muka bumi. Hal ini sebagaimana yang Allah ta'ala firmankan,

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

"Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara dzalim, sedang penduduknya orang-orang mengadakan perbaikan." (QS. Hud: 117)

Sahabat, mari kita perhatikan ayat yang mulia di atas. Pada ayat tersebut Allah ta'ala tidak mengatakan,

وَأَهْلُهَا صَالِحُوْنَ

"Sedang penduduknya adalah orang-orang baik (sholihun)"

☘Akan tetapi Allah ta'ala mengatakan,

وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

"Sedang penduduknya adalah orang-orang yang MENGADAKAN PERBAIKAN (muslihun)"

الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره

Orang yang SHOLIH yaitu orang yang berbuat kebaikan untuk dirinya sendiri, sedangkan MUSLIHUN adalah orang yang berbuat kebaikan untuk dirinya dan juga orang lain.

Wahai sahabat maka jadilah muslihun, yaitu orang-orang yang tidak hanya beramal sholih sendiri, tetapi juga sekaligus mengajak orang lain untuk berbuat kesholihan dan mengingatkan orang lain agar tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan.

Oleh karena itu, Allah ta'ala memerintahkan umat yang mulia ini agar ada di antara mereka yang memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang mungkar. (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, IV/589)


LINK eBOOK TERPOPULER:


Monday 19 December 2016

Mengapa Kita Kadang Iri dengan Orang Kaya?

PortalRenungan.


Sifat iri/hasad yaitu benci ketika melihat seseorang mendapatkan suatu nikmat bahkan yang lebih parah kebencian tersebut diiringi dengan menginginkan hilangnya nikmat tersebut dari orang lain. Iri/hasad model ini secara umum tercela. 

Namun ada satu sifat yang mirip dengan hasad tapi sebenarnya bukan hasad yaitu apa yang disebut dengan istilah ghibthoh, ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat orang lain tersebut hilang. 

Sahabat, iri model ghibtoh ini diperbolehkan untuk dua hal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

☘"Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya." HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816

Oleh karena itu, jangan pernah iri dengan orang kaya karena semata-mata kekayaannya, tetapi irilah pada orang kaya yang menginfakkan hartanya. Bukan iri dengan orang kaya yang dengan kekayaannya dia menikmati berbagai kesenangan dunia.

Pun demikian kalau sekiranya kita adalah orang yang kaya, jangan berbangga diri karena semata-mata kekayaan kita. Karena hal tersebut bukanlah hal yang istimewa. Orang yang beriman tidak akan meng-iri-kan hal tersebut. Ia akan menjadi istimewa ketika dengan kekayaannya tersebut ia sangat ringan di dalam berinfak di jalan kebaikan.

Sahabat, mari kita lihat bagaimana terkadang sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam iri (ghibtoh) dengan orang kaya di antara mereka.

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata, "Orang-orang miskin (dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) pernah datang menemui beliau shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka berkata, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, orang-orang (kaya) yang memiliki harta yang berlimpah bisa mendapatkan pahala (dari harta mereka), kedudukan yang tinggi (di sisi Allah Ta’ala) dan kenikmatan yang abadi (di surga), karena mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan ibadah haji, umrah, jihad dan sedekah, sedangkan kami tidak memiliki harta…'". HR. al-Bukhari (no. 807 dan 5970) dan Muslim (no. 595)

LINK eBOOK TERPOPULER:



Saturday 17 December 2016

Keteladanan dalam Beramar Ma'ruf Nahy Munkar

PortalRenungan.



Keteladanan adalah cara yang paling baik untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Karena ketika kita akan mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan, tentunya kita harus mampu mengajak diri kita berbuat baik pula. 

Ada Ulama berkata, "Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang kecil dan mulailah sekarang juga." 

Hal ini mengisyaratkan pada kita untuk selalu mengevaluasi akhlaq kita sendiri dan apa yang sudah kita lakukan untuk kebaikan umat ini.

Keteladanan dan perbaikan diri seorang Dai adalah laksana dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Ketika perbaikan diri selalu kita lakukan, maka apa yang dilakukan bisa menjadi contoh bagi orang-orang yang kita ajak menuju kebenaran. Kita mengajak mereka dengan perkataan dan perbuatan. 

Ar-Razi berkata bahwa qudwah bermakna uswah. Uswah ada dua macam. Pertama, uswah hasanah (teladan yang baik). Tentang hal ini Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat Allah dan kedatangan) hari kiamat." (QS. Al-Ahzâb: 21)

Kedua, uswah sayyi’ah (teladan yang buruk), seperti yang dikatakan oleh orang-orang musyrik ketika diajak memeluk Islam oleh para Rasul, "Sesungguhnya kami mendapati Bapak-Bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami orang-orang yang dapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka." (QS. Az-Zukhruf: 22)

Jika seorang Dai perbuatannya tidak sesuai dengan apa yang ia katakan, niscaya dakwah yang ia lakukan bisa menjadi bumerang bagi dirinya, karena sebagai Dai, ia harus mampu mempertanggungjawabkan setiap kalimat yang ia lontarkan. 

Bahkan bisa jadi, orang-orang yang sedianya menerima ajakan kebenaran itu akan berpaling dan kemungkinan malah mencerca Sang Dai. Ibarat lilin yang menerangi kegelapan, tetapi lilin itu membakar dirinya sendiri. 

Mereka adalah orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain sementara dirinya melupakan apa yang seharusnya ia lakukan. 

Hal ini diisyaratkan dalam Al-Quran surah As-Shaf ayat 2 dan 3: 
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."

Al-Hasan Al-Bashri berkata, "Nasihatilah manusia dengan perbuatanmu dan jangan beri nasihat dengan ucapanmu." Beliau juga mengatakan, "Yang disebut al-wa’idz, pemberi nasihat, adalah 5 yang memberi nasihat kepada manusia dengan perbuatannya, tidak dengan ucapannya. 

Hal ini menjadi sifat dirinya. Apabila hendak memerintahkan sesuatu, ia memulai dari dirinya sendiri, dengan melakukannya. Apabila hendak melarang sesuatu maka terlebih dahulu menghindarinya. 

Barang siapa mengabaikan dirinya dan menjadi budak nafsunya maka tidak mungkin baginya dapat mencegah orang lain."

Seorang dai akan senantiasa mengevaluasi dirinya setiap saat dari apa yang telah ia perbuat. Dan mampu menjadikan dirinya suri teladan kebaikan bagi umat manusia.

Semoga bermanfaat. 

Oleh: Rochma Yulika

LINK eBOOK TERPOPULER:




Thursday 15 December 2016

Warnai Hidup Kita dengan Syukur dan Sabar

PortalRenungan.



Syukur Alhamdulillah selalu kita panjatkan kepada Allah. Karena sampai saat ini kita masih bisa menghirup udara segar kehidupan ini.

Sahabat...
Kesulitan merupakan bagian dari kehidupan yang harus kita jalani, untuk mengatasinya kita harus membuat sukses-sukses kecil dengan membuat tahapan untuk mengatasinya tahap demi tahap.

Sikap sabar adalah kunci dalam tahapan pemecahan masalah, sabar bukan berarti hanya diam atau pasrah, lebih jauh adalah kegigihan untuk tetap berpegang pada ketetapan Allah, proses aktif yang melibatkan akal dan iman dalam hati disertai ikhtiar mengharap keridhaan Allah SWT.

Sahabat....
Salah satu ciri kita termasuk orang beriman adalah kita mempunyai semangat, keikhlasan dan kestabilan jiwa, baik ketika mengalami kesenangan maupun ujian dan kesulitan hidup. 

Yakinlah, dengan kesulitan yang menimpa kita maka merupakan kesempatan bagi kita untuk membuktikan ketaatan dan kekuatan iman kepada Allah. Kita harus sadar bahwa saat-saat sulit merupakan saat khusus yang diciptakan Allah untuk membedakan orang yang tulus ikhlas dalam beriman kepadaNya dan sebaliknya.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang  dikerjakannya" (Q.S Al-Baqarah :286)

Sahabat....
Sebagai seorang muslim, tidak ada kata gagal, karena bila kita mendapatkan  sesuatu yang kita harapkan maka kita harus bersyukur, begitu juga sebaliknya maka kita harus bersabar.

Kesabaran akan memberikan kedamaian dan ketenangan daripada kesedihan, dan ketabahan dapat mendatangkan hal-hal yang positif daripada kelemahan.

Yuk, jadikan syukur dan sabar selalu mewarnai hidup kita, agar Allah makin sayang dan hidup kita makin tenang.  Tetap semangat dan yakinlah akan keajaiban dari Allah yang akan muncul dalam detik hidup kita.

Semangat !!!

LINK eBOOK TERPOPULER:



Wednesday 14 December 2016

Biarlah Allah yang Menyelesaikan Skenario Nya

PortalRenungan.
Keterbatasan diri mengerti apa yang akan terjadi mengajarkan kepada kita untuk menyandarkan segala urusan hanya pada Ilahi.  Iman mendidik kita agar kita yakin bahwa apa yang ada di kemudian hari, Allah senantiasa datangkan banyak kemudahan. 


Meski begitu kita pun harus siap apabila kenyataan hadir tak sama dengan apa yang menjadi harapan. Tabiat kehidupan selayaknya pergantian siang dan malam mengisyaratkan pada kita seperti itulah sunnatullahnya. 

Bergantinya nikmat dan ujian justru menjadikan setiap mukmin belajar menikmati setiap rasa yang dipergilirkan. Ridla akan ketetapan Nya. Tabah jalani takdir Nya.  Tegar tapaki titah Nya.

Iman mengajarkan tentang bagaimana kita bersyukur kala ujian melanda.  Bagaimana tidak bersyukur, saat-saat sulit itulah kesempatan kita sampaikan harap.

Ketika Allah merindukan hamba Nya, Allah mengirimkan kado istimewa untuk hamba Nya melalui malaikat Jibril yg isinya adalah UJIAN.

Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman: "Pergilah pada hamba Ku lalu timpakan berbagai ujian biar Aku mendengar rintihannya" [HR Thabrani dari Umamah]

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: "Tidaklah suatu perkara yang menimpa seorang muslim baik berupa kelelahan, penyakit, gangguan orang lain, kesedihan yang mendalam, sampai duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sebab itu". [HR. Bukhari no. 5641 & Muslim no. 2573]

Apa pun kenyataan yang kita hadapi yakinlah bahwa Allah pemilik skenario terindah. Tak ada kemadharatan dari setiap rencana bagi hamba Nya.  Kewajiban kita menerima dengan lapang dada dari kenyataan yang ada di depan mata. Tersenyumlah dan hati akan mengikutinya. Hiburlah diri dengan karunia-karunia yang pernah kita rasakan sebagai wujud kemurahan Nya.

Maka bersyukurlah.... Rasa syukur senantiasa ada di hati hamba-hamba yang mau bertafakur. Bila karunia hadir tak akan ada hati yang takabur. Hidup pun jauh dari sifat kufur. Perjalanan hidup pun senantiasa tertata dan teratur. Hingga akhirnya sepi sendiri di alam kubur. 

“Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.”
(Q.S. Ibrahim : 7)

Oleh: Bunda Rochma Yulika

LINK eBOOK TERPOPULER:


Tuesday 13 December 2016

Perbedaan Orang Baik Dengan Penyeru Kebaikan

PortalRenungan.


Sekedar jadi ORANG BAIK pasti bisa BANYAK TEMAN & bagi PENYERU KEBAIKAN malah bisa jadi BANYAK MUSUHnya.

ما الفرق بين الصالح والمصلح ؟
                   
Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan  Penyeru Kebaikan  (Muslih)

 ..?الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.

Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya,  sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan utk dirinya dan orang lain.

الصالح تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس 

Orang Baik dicintai manusia. Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia.

.لماذا !!!؟؟
Kok gitu...?!?

الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه لأنه صالح .

Rosululloh Saw sebelum diutus, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah Orang Baik..

ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.

Namun ketika Alloh ta'ala mengutusnya sebagai Penyeru Kebaikan, kaumnya langsung memusuhinya dengan menggelarinya : Tukang Sihir, Pendusta, Gila.

ما السبب؟ لأن المصلح يصطدم بصخرةأهواء من يريد أن يصلح من فسادهم .

Apa sebabnya..? Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.

ولذا أوصى لقمان ابنه بالصبر حين حثه على الإصلاح لأنه سيقابل بالعداوة.

Itulah sebabnya kenapa Luqman menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan...!

يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك

Hai anakku, tegakkan sholat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabarlah atas apa yg menimpamu.

قال أهل الفضل والعلم : مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين

Berkata ahli ilmu : Penyeru Kebaikan lebih dicintai Alloh daripada ribuan Orang Baik...

لأن المصلح يحمي الله به أمة ،والصالح يكتفي بحماية نفسه

Karena melalui Penyeru Kebaikan itulah, Alloh jaga umat ini...

Sedang Orang Baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri !

فقد قال الله عزَّ و جلَّ في محكم التنزيل :

Alloh Subhanahu wa ta'alaa berfirman: 

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُون َ

"Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan 1 negeri dengan dzalim padahal penduduknya adalah Penyeru Kebaikan (Muslih)".

ولم يقل صالحون

Alloh tidak berfirman dg memakai istilah Orang Baik (Sholih).

كونوا مصلحين ولا تكتفوا بأن تكونوا صالحين

Maka jadilah PENYERU KEBAIKAN (MUSLIH), jangan hanya merasa puas sebagai ORANG SHOLIHSHOLIH

Oleh :Satria Hadi Lubis

LINK eBOOK POPULER:


Monday 12 December 2016

Biografi Kehidupan Muhammad Rosulullah SAW

PortalRenungan.

Berikut ini biografi singkat Rosulullah SAW;

KELAHIRAN
Nama :Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalibs bin Hashim. Tarikh lahir :Subuh hari Isnin, 12 Rabiulawal bersamaan 20 April 571 Masehi (dikenali sebagai Tahun Gajah; karena peristiwa tentara bergajah. Abrahah yang menyerang kota Ka'bah). Tempat lahir :Di rumah Abu Thalib, Makkah Al-Mukarramah. Nama bapak : Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hashim. Nama ibu :Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf. Pengasuh pertama :Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW). Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab). Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah, suaminya bernama Abu Kabsyah).

USIA 5 TAHUN
Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.

USIA 6 TAHUN
Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia_ di Al-Abwa ' (sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madinah, baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW) dan dibiayai oleh datuknya Abdul Muththalib.

USIA 8 TAHUN
Datuknya, Abdul Muththalib pula meninggal dunia. Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Thalib.

USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
Bersama bapak saudaranya, Abu Thalib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan. Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.

USIA 20 TAHUN
Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab 'Sirah', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja.

Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang didzalimi di Makkah.

USIA 25 TAHUN
Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah. Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.

Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.

Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

USIA 35 TAHUN
Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka'bah.

Pembinaan semula Ka'bah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk
Makkah.

Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan 'Hajarul-Aswad' ke
tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan
batu tersebut.

USIA 40 TAHUN
Menerima wahyu di gua Hira' sebagai pelantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

USIA 53 TAHUN
Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.

Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal / 24 September 622M.

USIA 63 TAHUN
Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah / 8 Juni 632 Masehi.

ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW
-Khadijah Binti Khuwailid.
-Saudah Binti Zam'ah.
-Aisyah Binti Abu Bakar (anak Sayyidina Abu Bakar).
-Hafsah binti 'Umar (anak Sayyidina 'Umar bin Al-Khattab).
-Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
-Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
-Zainab Binti Jahsy.
-Maimunah Binti Harith.
-Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
-Zainab Binti Khuzaimah (digelar 'Ummu Al-Masakin', Ibu Orang Miskin).

ANAK-ANAK RASULULLAH SAW
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra'

ANAK TIRI RASULULLAH SAW
Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah at-Tamimi (anak kepada Sayyidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).

SAUDARA SESUSU RASULULLAH SAW
IBU SUSUAN/SAUDARA SUSUAN
1. Thuwaibah → Hamzah
2. Abu Salamah → Abdullah bin Abdul Asad

SAUDARA SUSUAN
1. Halimah Al-Saidiyyah → Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Muthallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. 'Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza

BAPAK DAN IBU SAUDARA RASULULLAH SAW
( ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTHTHALIB)
1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka'bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***

*** masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.

Sabda Rasulullah SAW:
"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku. Dan sesiapa yang mencintai aku niscaya dia bersama-samaku di dalam syurga" (Riwayat Al-Sajary daripada Anas )

اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحابه وسلم

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH
Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bertemu muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.

Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah:
Aku belum pernah melihat lelaki yang segagah Rasulullah saw..
Aku melihat cahaya dari lidahnya.
Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari
terbit.
Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
Wajahnya seperti bulan purnama.
Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.
Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.
Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.
Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.
Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
Janggutnya penuh dan tebal menawan.
Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.
Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
Rambutnya sedikit ikal.
Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah
bahu tapi disisir rapi.
Rambutnya terbelah di tengah.
Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur
dari dada ke pusat.
Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih daripada biasa.
Seimbang antara kedua bahunya.
Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar
dan tersusun dgn cantik.
Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.
Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
Warna kulitnya tidak putih seperti kapur atau coklat tapi campuran coklat dan
putih.
Warna putihnya lebih banyak.
Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
Warna kulitnya putih tapi sehat.
Kulitnya putih lagi bercahaya.
Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh.
Badannya tidak gemuk.
Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi gagah.
Perutnya tidak buncit.
Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai
baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.

KESIMPULANNYA :
Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman. Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia.

Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai.

wallahu'alam
Semoga bermanfaat bermanfaat.

LINK eBOOK POPULER:



Sunday 11 December 2016

Rosulullah Muhammad, Contoh Terbaik Sepanjang Zaman

PortalRenungan.



بسم الله الرحمن الرحيم

```Bila aku tak suka pada rasa makananku, aku teringat pada baginda Muhammad yang pernah meletakkan batu pada keliling perutnya untuk menahan lapar```

```Bila aku merasa pakaian ku cuma sedikit, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang hanya punya dua helai baju seumur hidupnya```

```Bila aku merasa tidak nyaman akan tempat pembaringan ku, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang tidur hanya beralas pelepah kurma dan kain kasar dalam hidupnya```

```Apabila aku menjadi begitu kikir untuk memberi dan berbagi dengan orang lain.., aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang pernah memberi segala-galanya sehingga dia hampir tiada apa-apa untuk dirinya```

```Bila aku fikir betapa miskinnya hidupku, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang begitu cinta pada orang miskin dan ingin bersama si miskin di syurga, ia menaikkan semangatku```

```Bila aku kecewa pada mereka yg banyak menyakiti aku, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang senantiasa memaafkan sesiapa saja yg berbuat jahat padanya```

```Bila aku berfikir tentang mereka yg membenci aku, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang senantiasa berdoa untuk orang-orang yang telah menghina nya

```Bila orang lain tidak berterima kasih pada tiap kebaikan yang aku lakukan pada mereka, aku teringat pada baginda Muhammad ﷺyang mengingatkan aku bahawa ganjaran yg hebat hanya dari Allah SWT

```Bila tiada orang yang  menyayangi aku, aku teringat pada baginda Muhammad yang mencintaiku semenjak beribu tahun dulu``

```Apabila aku berfikir betapa sengsaranya hidup aku..., aku teringat pada Baginda Muhammad ﷺyang menempuh segala kesulitan hidup demi nikmat Iman dan Islam pada ummatnya yg dicintai & itu bagai cas positif yang menguatkan aku !```

Assalamualaika ya Rasulullah
Assalamualaika ya habiballah

Selawat dan salam ke atas baginda junjungan besar , contoh terbaik sepanjang zaman. Terima Kasih Ya Rasulullah untuk nikmat iman dan islam . Syafaatkan daku di akhirat nanti

Kerinduan padamu takkan pernah padam selamanya pada mu Ya Habiballah Muhammad s.a.w.

اللهم صل على محمد وآل محمد

Ebook Mendidik Anak Sholeh
Untuk pemesanan bisa langsung klik disini

Anak, adalah Perhiasan sekaligus Ujian

PortalRenungan.



Alangkah indahnya minum teh dengan ditemani sepiring pisang goreng beserta istri, sambil melihat anak-anak bermain riang gembira. Sulit digambarkan dengan kata-kata! Ya, tidak diragukan lagi bahwa anak merupakan salah satu perhiasan dunia terindah. Rasa penat bekerja seharian seakan lenyap tak berbekas, saat pulang ke rumah bercengkerama dan bersenda gurau dengan anak-anak. Itulah perhiasan dunia!

“الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا”

Artinya :
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia”. [QS. Al-Kahfi (18): 46].

Namun waspadalah, sebab di sisi lain, anak juga merupakan ujian bagi kita.

“إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ”

Artinya :
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan sisi Allah-lah pahala yang besar”. [QS. At-Taghabun (64): 15].

Maka berhati-hatilah, jangan sampai kita terpedaya. Sebab terkadang anak membuat seorang hamba menjadi angkuh dan tidak mensyukuri nikmat Allah.

Anak, kerap juga mendorong sang ayah untuk menghalalkan cara yang haram. Seperti menyuap demi kelulusan si buah hati. Demi masa depan anak, katanya...

Anak, kadang membuat seorang insan menjadi kikir dan penakut. Saat ingin bersedekah, setan datang memprovokasi, “Barusan anakmu minta ini dan itu!”. Akhirnya iapun urung menginfakkan hartanya di jalan Allah. Padahal yang diminta anaknya bukanlah suatu kebutuhan primer. Benarlah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

“إِنَّ الْوَلَدَ مَبْخَلَةٌ، مَجْبَنَةٌ، مَحْزَنَةٌ”

“Sesungguhnya anak bisa membuat seseorang menjadi bakhil, penakut dan bersedih”. [HR. Al-Hakim dan dinilai sahih oleh beliau juga al-Albany].

Ketika anak jatuh sakit, rasa iba mendorong orang tua bertindak bodoh dan melanggar syariat agama. Ia pun membawa anaknya berobat ke dukun, padahal agama telah melarang dengan tegas hal itu.

Lalu bagaimana caranya agar kita terhindar dari godaan tersebut?

Caranya adalah dengan mendahulukan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya di atas segalanya, termasuk terhadap anak-anak. Kemudian senantiasa bertakwa dalam mengurus mereka.

Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa di antara amalan yang bisa menghapus keburukan akibat godaan anak, adalah mengerjakan shalat, berpuasa, bersedekah dan beramar ma’ruf nahi mungkar. Beliau bersabda,

“فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِى أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَنَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ؛ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ”.

“Gangguan yang menimpa seseorang akibat keluarga, harta, diri, anak dan tetangganya, dapat dihapus dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar ma’ruf nahi mungkar”. [HR. Bukhari dan Muslim].

Oleh : Ustadz Abdullah Zaen MA

Ebook Mendidik Anak Sholeh
Atau bisa langsung isi form berikut

Saturday 10 December 2016

Renungan, Setetes Madu Jatuh di Atas Tanah

PortalRenungan.

Ada setetes madu yang jatuh ke tanah. Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. Hmmm, manis. Lalu dia beranjak hendak pergi.

Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.

Namun ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.

Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan tanah dan tentu saja tak bisa bergerak. Malangnya, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.

Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab.

"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu. Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat. Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” ( Q.S. Al- rAn'am : 32 )

Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca, AamiinAamiin.

Dapatkan Ebook Tumbuh Kembang Anak:
Atau silahkan pesan melalui form berikut ini

Friday 9 December 2016

Memberi untuk Berbagi

PortalRenungan.



Jangan berpikir dalam memberi karena sesungguhnya yang kita berikan itulah harta yang sejati, sebab harta bukan yang bisa kita kumpulkan, tapi apa yang bisa memberikan untuk kebaikan.

Banyaknya harta bukan penentu kebaikan, tapi keberkahan pada harta itulah kebaikan, karena barakah artinya bertambahnya kebaikan, itulah harta yang hakiki.

(QS Al Baqarah : 274)
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

(QS.Al Baqarah:276)
Allah memusnahkan RIBA & menyuburkan SEDEKAH. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, & selalu berbuat dosa.

(QS Al Baqarah :280 )
Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699) 

Keutamaan seseorang yang memberi utang terdapat dalam hadits yang mulia yaitu pada sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. 

(QS.An Nisaa':8)
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, ANAK YATIM & ORANG MISKIN, maka BERILAH MEREKA DARI HARTA ITU harta itu (sekedarnya) & ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

(QS An Nisaa' :39 )
Apakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.

(QS An Nisaa' 114)
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Ingin mendapatkan
atau langsung isi form berikut

Berhati-hatilah Menapaki Kehidupan

PortalRenungan.



Berhati-hati menjadi perisai diri kala mengarungi perjalanan yang akan bertepi. Hingga Hasan Al Bisri memberikan sebuah nasihat.... "Masalah kita di akhirat kelak itu lebih berat dibanding masalah kita yang ada di dunia".

Saatnya kita kembali menata hati dan tabiat agar perangai nampak elok di mata kerabat dan sahabat. Bersikap baik menjadi keharusan hingga cinta manusia bisa kita rasakan. Semua mempunyai nilai di hadapan Allah SWT dan menjadi perhitungan kelak di Yaumul Mizan.

Dalam kitab Al Mughirah ada sebuah nasihat yang indah.... "Sebesar apa cintamu pada Allah sebesar itulah cinta manusia terhadapmu.  Setakut apa diri ini kepada Allah SWT sesegan itulah manusia kala bersikap kepadamu."

Bersikap baik salah satu kunci untuk kita meraih kemuliaan. Kenyamanan kita dalam kebersamaan menempuhi perjalanan bisa jadi gambaran kehidupan kita di kemudian. Cintailah saudara kita sepenuh hati kita agar mereka menjadi saksi untuk kita ketika tak ada lagi yang bisa kita bawa selain amal yang sudah dikumpulkan...

Semoga kita menjadi pribadi yang hati-hati. Pribadi yang saling mencintai sepenuh hati karena Ilahi. Bukan pribadi yang penuh benci lantaran emosi diri yang tiada terkendali.
Supaya layak menikmati reuni di Jannah nanti.

Aamiin ya Rabb.

Oleh: Rochma Yulika 


Thursday 8 December 2016

Mencari Surga dengan Kerja

PortalRenungan.

"Untuk apa bekerja?" Bila ada yang menjawab: untuk mendapat gaji, salahkah? Tidak. Justru Rasulullah menyalahkan para majikan yang memperkerjakan seseorang tapi enggan memberikan hak pekerja: gaji. 

Dalam Shahih Bukhari disebutkan sabda Nabi shallallahu `alaihi wa sallama; Bahwa di antara musuh Nabi kelak pada hari kiamat adalah orang yang memperkerjakan orang lain, tapi setelah selesai tugasnya, si pekerja tidak diberikan gajinya.

Apakah hanya gaji yang menjadi tujuan? Pernah saat mengajar di depan kelas, saya bertanya kepada para mahasiswa. Bila kelak kalian bekerja, apa tujuan anda? Jawabannya beragam yang bermuara pada: mencari uang dan mengembangkan profesi. Tapi, ada yang menarik. Dari sekitar 35 mahasiswa ada satu orang yang menjawab: Ibadah.

Bekerja adalah ibadah. Logika ibadah dalam kerja hanya dimiliki oleh Islam. Kerja profesi tidak diukur dengan standar materi. Berbeda dengan masyarakat kapitalis yang cenderung materialis, mekanisme kerja tidak bisa dilepaskan dengan materi. Bahkan materi menjadi ukuran kesuksesan.

Ukuran kerja sebagai ibadah adalah mardhatillah dan mahabbatullah. Apakah kerja profesi yang ditekuni mampu mengundang ridha dan cinta Allah? Itulah Syumuliyatu al ibadah (ibadah dalam makna yang integral). Itulah makna pengabdian seutuhnya, 

”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al An`am: 162)

Bagaimana agar kerja menjadi ibadah dan berbuah surga? Dalam buku Al Ibadah fi al Islam disebutkan bahwa kerja yang bersifat duniawi, profesi, dan materi akan menjadi ibadah apabila memenuhi lima hal:

- Pertama, pekerjaan itu masyru` (legal) dalam pandangan Islam. Adapun profesi dan pekerjaan yang tidak selaras dengan Islam bahkan yang bertentangan dengan Islam, tidak dianggap ibadah. Karena Allah itu baik dan hanya menerima yang baik.

- Kedua, pekerjaan itu diiringi dengan niat yang baik. Niat menjaga kehormatan diri. Niat memenuhi kebutuhan keluarga. Niat memberi manfaat bagi umat. Dan niat memakmurkan bumi.

- Ketiga, pekerjaan itu ditunaikan dengan sebaik mungkin, profesional atau itqan. Karena Allah menyukai hamba yang bekerja dengan itqan.

- Keempat, menjaga batas dan aturan Allah dalam pekerjaan dan profesi yang ditekuni. Tidak berbuat dhalim. Tidak mengkhianati mitra. Tidak menipu. Dan tidak melanggar hak orang lain.

- Kelima, kesibukan kerja dan menekuni profesi tidak membuat diri melupakan kewajiban kepada Allah. Meskipun sibuk bekerja, ia tetap berdizikir, ia tetap shalat bila waktunya tiba, tetap berzakat saat hartanya mencapai nishab.

Itulah kerja yang tergolong ibadah dan berbuah surga bi idznillah.

Dengan harapan terkabulnya doa Nabi: “Ya Allah, berkahilah umat-ku di waktu pagi mereka ....”(HR. Ibnu Majah, Shahih)

Oleh: Ustadz Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc. MA.

Berhati-hatilah dalam Menjaga Hati

PortalRenungan.


Maka berhati-hatilah menjaga hati. Ia bagai angin kala tenang, bertiup sepoi-sepoi akan hadirkan kesejukan. Namun bila bertiup kencang bahkan berputar arah maka akan porak-porandalah kehidupan.

Perubahannya, gejolaknya, letupannya tidak butuh waktu lama untuk menjadi seperti apa. Apakah akan menjadi hati yang muthma’inah atau hati yang lawwamah.

Apakah hati kita selalu bersih hingga mampu untuk menjadi cermin bagi kita. Atau membiarkan hati kita kotor hingga tak ada cahaya yang bisa menampakkan bayangan kala kita becermin.

Inilah seni menata hati. Inilah pilihan yang ada di hadapan kita. Tinggal bagaimana kita menyikapi segala yang ditawarkan. Karena tawaran yang ada cukup membuat kita sulit untuk mengelak dan seolah ada magnet yang sangat kuat yang bisa menarik kita ke dalam cengkeramannya.

Kadang kita harus terluka dalam pertarungan itu. Sedemikian dahsyatnya godaan itu hingga kadang tersandung, tersungkur, bahkan terjerembap. Tak sedikit energi yang kita keluarkan untuk melawannya, melawan pertentangan dalam diri.

Adanya daya tarik menarik yang kuat antara harapan dan kenyataan yang dihadapi. Bahkan kala habis energi kita untuk melawannya, habis pula diri kita dan hancurlah masa depan kita. Masa depan dunia kita apalagi akhirat kita.

Bila hati terbuai pesona dunia atau mendendam pada deritanya dan kita tak kuasa membendungnya, hanya cahaya-Nya yang kita harapkan hadir pasti, bila bukan karena penjagaan-Nya hati kita sesungguhnya rapuh dan mudah hancur berkeping-keping. Derai air mata pun tak mampu menjadi gambaran derita jiwa yang berjuang menghadapi kenyataan.

Dalam hati yang tersandung tak ada duka yang abadi, Saudariku, semua pasti kan berlalu. Semua di dunia hanya sementara. Sedih dan gembira, duka dan tawa, nestapa dan bahagia. Semua kan datang silih berganti.

Inilah fenomena kehidupan yang tak satu orang pun melewatkan. Maka bersabarlah. Dan badai pun pasti berlalu. Namun bila badai tak kunjung berlalu, nikmatilah badai itu dan menarilah di bawah pusarannya.

Dalam hati yang tersandung. Bila air mata enggan menyusut, pergilah bersujud. Bila gulana jiwa tak mampu tertahan dalam rasa, berdoalah pada yang Mahakuasa. Masih ada istighfar bila kita tak mampu untuk tegar. Masih ada tahmid bila hati kita masih terasa sakit. Masih ada tasbih bila hati kita masih terasa perih. Dan masih ada tahlil bila kita merasa terkucil. Bersabar dan ikhlas menjadikan semua yang hadir tampak indah.

Wahai Muslimah tangguh.... Dari sekian banyak penyebab hati menjadi tersandung adalah fitnah dunia. Fitnah di sini artinya ujian, cobaan.

Seperti Allah bahasakan dalam Al-Qur`an Surat Ali ‘Imran [3]:14, “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Oleh: Rochma Yulika.




Wednesday 7 December 2016

Ingat Mati atau Ingat Hidup

PortalRenungan.



انا لله و انا اليه راجعون 
Belakangan menjadi sering sekali mendengar berita ulama juga kerabat, meninggal dunia.

Khalifah `Umar bin ‘Abdul Aziz berkata;
“Apakah tidak engkau lihat bahwa dirimu mempersiapkan perbekalan untuk orang yang pergi kepada Allah setiap pagi atau petang dan engkau kubur ia di bawah tanah, sementara ia meninggalkan sahabat-sahabat dan karib kerabatnya serta meninggalkan harta dan miliknya selama-lamanya?”

Saudara syurgaku...
Sesungguhnya... diri selalu dalam keadaan berbahaya, karena kematian tiada batas waktu yang diketahui.

Terkadang seorang insan keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang insan duduk di atas kursi dan tidak dapat bangun lagi (karena meninggal), terkadang insan tidur di atas kasurnya, akan tetapi ia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian (karena meninggal). 

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yg nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. Al-Jumu`ah:8]

Sebuah perkara yang menghantar diri untuk menggunakan sebaik-baik anugerah usia, berbuat baik, berlomba mendekat pada amalan menuju Rabb serta menyegerakan diri bertaubat atas alpa dan lalai diri.

"Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat)."
[QS Al-Anbiya : 1]

Kembali, Kembalilah...
Menuju fokus diri yang sesungguhnya.
Menghadap kepada Rabb.
Hingga saat datang ajal, 
Diri dalam keadaan terbaik.
Berjumpa Rabb dalam keadaan lapang dan bercahaya.

"Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah." [QS Al-Fatir :5]

Percayalah, HIDUP INGAT MATI itu lebih membahagiakan daripada MATI INGAT HIDUP.

Oleh : Fauziah Harlest Sari

Tuesday 6 December 2016

Jagalah Lisan Kita Wahai Perindu Surga

PortalRenungan.

"Sesungguhnya di dunia ini ada taman-taman Surga. Barangsiapa yang tidak memasuki taman Surga dunia, maka ia tidak bisa memasuki Surga Akhirat".

Sebuah ungkapan Ibnu Taimiyah yang sangat fenomenal mengenai Taman Surga tersebut menarik untuk dicermati...

Apakah taman Surga dunia itu?

Hadist dari Imam Ahmad ini mungkin bisa menjadi jawaban “…Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu? Beliau menjawab “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu)".

Sahl bin Sad berkata: Rasulullah saw bersabda : "Siapa yang menjamin untukku apa yang ada diantara dua janggutnya dan dua kakinya maka aku menjamin untuknya Surga." (HR. Bukhari)

Diantara perkataan, ada yang buruk dan ada yang lebih buruk, ada yang keji dan ada yang lebih keji, ada yang baik dan ada yang lebih baik...

"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan yang lebih baik. Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka". (al-Isra:53)

Diantara kewajiban utama kita dalam urusan lisan ini ialah menggunakannya dalam da'wah kepada kebaikan, amar ma'ruf, nahi munkar, mendamaikan persengketaan serta menyerukan kebaikan dan taqwa...

Mari kita simak terjemah ayat-ayat AlQur'an berikut ini...

"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung". (Ali Imran:104)

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi shadaqah, atau berbuat maruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (an-Nisa:114)

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan taqwa." (al-Mujadilah:9)

Saatnya kita merenungkan...
Sudah sejauh manakah kita menjaga lisan kita dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah Swt....?

Mari kita ingatkan diri sendiri untuk pandai² menjaga lisan dari perkataan yang tidak berfaedah...

Terkhusus kepada semua saudariku muslimah....
Bukankah Rasul mengatakan, penghuni neraka adalah kebanyakan wanita....? Kenapa bisa begitu....? Kenapa laki laki tidak disebut... -padahal bisa jadi mereka juga menghuni neraka ya... namun Rasul tidak menekankan kepada mereka.

Kenapa ya... Kok wanita yg disebut-sebut oleh Rasulullah...?

Ternyata jawaban sederhananya adalah...
Karena wanita itu.. sangat tidak pandai menjaga lisan..

Seorang ilmuwan, telah membuktikan perkataan Rasulullah tersebut melalui risetnya. Ia mengemukakan bahwa , seorang wanita, terlahir dengan kromosom XX didalam gennya, karakteristik kromosom XX ini adalah selalu ingin mengutarakan sekecil apapun masalah yang ada difikirannya . Oleh karenanya, wanita paling rentan untuk selalu banyak bicara (baca: ngerumpi).

Selalulah mengingatkan kaum wanita, untuk selalu menggunakan lisannya kepada hal2 bermanfa'at...

Islam sangat istimewa.
Untuk itulah islam hadir ditengah-tengah kita semua.
Dengan ajarannya yang syumul.

Islam mengatur bagaimana seseorang harus berbicara.
Ada adab disana... ini sering terjadi di dunia nyata ya, karena dunia online kita bisa menata bahasa.

Ada lisan yang harus senantiasa kita jaga dari hal-hal yg bertentangan dengan adab tersebut...

Oleh karenanya, untuk melihat karakter seseorang, salah satu caranya bisa dengan melihat dan memperhatikan bagaimana ia berbicara, akhlaqnya bisa terlihat.

Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya". (HR. Thabrani, Ibnu Abu Dunya, al-Baihaqi)

Berikut ini akan kita bahas afatul lisan dari yang paling tersembunyi sampai yang paling berbahaya :

1. Berbicara sesuatu yang tidak perlu

Rasulullah SAW bersabda : “Di antara ciri kesempurnaan Islam seseorang adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan” HR At Tirmidziy

Ucapan yang tidak perlu adalah ucapan  yang seandainya anda diam tidak berdosa, dan  tidak akan membahayakan diri maupun orang lain.
Penyakit ini disebabkan oleh keinginan kuat untuk mengetahui segala sesuatu.
Terapinya adalah dengan menyadarkan bahwa waktu adalah modal yang paling berharga. Jika tidak dipergunakan secara efektif maka akan merugikan diri sendiri.

2. Fudhulul-Kalam ( Berlebihan dalam berbicara)

Perbuatan ini dikategorikan sebagai perbuatan tercela. Ia mencakup pembicaraan yang tidak berguna, atau bicara sesuatu yang berguna namun melebihi kebutuhan yang secukupnya.

 Firman Allah :
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh  bersedekah, berbuat ma’ruf, atau perdamaian di antara manusia.” ( QS.4:114.)

Rasulullah SAW bersabda : “Beruntunglah orang yang dapat menahan kelebihan bicaranya, dan menginfakkan kelebihan hartanya “ (HR. Al Baghawiy.)

3. Al Khaudhu fil bathil (Melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil)

Pembicaraan yang batil adalah pembicaraan ma’siyat, seperti menceritakan tentang perempuan, perkumpulan selebritis, dsb, yang tidak terbilang jumlahnya.

4.  Al Jidal (Berbantahan dan Perdebatan)

Perdebatan yang tercela adalah usaha menjatuhkan  orang lain  dengan menyerang dan mencela pembicaraannya, menganggapnya bodoh dan tidak akurat.

5. Al Khusumah (pertengkaran)

Jika orang yang berdebat menyerang pendapat orang lain untuk menjatuhkan lawan dan mengangkat kelebihan dirinya. Maka al khusumah adalah sikap ingin menang dalam berbicara (ngotot) untuk memperoleh hak atau harta orang lain, yang bukan haknya.

6. Taqa’ur fil-kalam (menekan ucapan)

Taqa’ur fil-kalam maksudnya adalah menfasih-fasihkan ucapan dengan mamaksakan diri bersyaja’ dan menekan-nekan suara, atau penggunaan kata-kata asing.

7. Berkata keji, jorok dan caci maki

8.  La’nat (kutukan)
Penyebab munculnya kutukan pada sesama manusia biasanya adalah satu dari tiga sifat berikut ini, yaitu : kufur, bid’ah dan fasik.

9. Ghina’ (nyanyian) dan Syi’r (syair)

Syair adalah ungkapan yang jika baik isinya maka baik nilainya, dan jika buruk isinya buruk pula nilainya. Hanya saja tajarrud ( menfokuskan diri) untuk hanya bersyair adalah perbuatan tercela.

Bersyair secara umum bukanlah perbuatan terlarang jika di dalamnya tidak terdapat ungkapan yang buruk. Buktinya Rasulullah pernah memerintahkan Hassan bin Tsabit untuk bersyair melawan syairnya orang kafir.

10. Al Mazah (Sendau gurau)

11. As Sukhriyyah (Ejekan) dan Istihza’( cemoohan)

12. Menyebarkan rahasia

13. Janji palsu

14. Bohong dalam berbicara dan bersumpah

15. Ghibah (Bergunjing)

16. Namimah (adu domba)

17. Perkataan yang berlidah dua
18. Menyanjung
19. Kurang cermat dalam berbicara (asal bunyi)
20. Melibatkan diri secara bodoh pada beberapa pengetahuan dan pertanyaan yang menyulitkan

Ketika syaithan tidak mampu mencegahmu dari beramal baik, maka ia akan berusaha menghancurkan amalmu melalui niat dan lisan yang tak terjaga.

Wallahu A'lam bishawab.


Monday 5 December 2016

Renungan Pagi, Kisah Seekor Siput

PortalRenungan.
Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:

"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab:
"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari, tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih"

Katak menjawab:
"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)"

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukkan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...

Siput terharu..., Akhirnya baru sadar..., ternyata cangkang yang di milikinya bukan merupakan suatu beban..., tetapi adalah kelebihannya...

Nikmatilah kehidupanmu... Tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Kehidupan kita ini hanyalah sawang sinawang. Rejeki tidak selalu berupa emas, permata,mutiara atau uang yang banyak, bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil. Rejeki sebenarnya adalah jiwa dan hati yang tenang... 

Karena ketenangan dan kebahagiaan itu amat sangat mahal..."Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita ber-SYUKUR... Tetapi ber-SYUKURlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia.

Baarakallahu Fiikum.
Semoga bermanfaat

Sunday 4 December 2016

Sabarlah, Ujian ini hanya Sebagian Kecil Cinta Allah Padamu

PortalRenungan.
Alhamdulillah sampai dengan hari ini kita masih diberikan kekuatan untuk menjalani kehidupan dunia ini. Ya kita harus sabar menjalani setiap langkah kehidupan ini.

Itulah kenapa sabar memiliki banyak tantangan. Banyak manusia mengatakan "Apasih sabar-sabar, ente kan ga ngalamin apa yang ane hadapi."

Sabar...
Sabar itu memiliki keutamaan yang sangat besar namun sulit di lakukan. Kenapa sulit?. Karena ganjarannya adalah surga. Dan tahapannya yang luar biasa: *Sabar aja*, *Sabar dulu*, *Sabar lagi.*

"...Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai  orang-orang yang sabar.
[QS. Ali 'Imran: Ayat 146]

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
[QS. Al-Baqarah: Ayat 155]

"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 157]

Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan TuhanNya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).
[QS. Ar-Ra'd: Ayat 22]

Dengan sikap sabar, kita selalu bersama Allah, pahala tanpa batas dan kedudukan yang mulia.

Seharusnya hal ini menjadikan kita seseorang yang berkeinginan kuat dan semangat untuk mewujudkan kesabaran itu sendiri, yakni kesabaran yang tiada batas. Maka miliki surga yang paling atas.

Perbanyaklah rasa syukurmu, maka nikmatilah kesabaran mu.

Semoga kita tidak menjadi KUFUR NIKMAT dengan terlalu MELEBIH-LEBIHKAN keluh kesah terhadap ujian ALLAH...

Wallahu a'lam bishowab

Oleh : Rayen el Shirazy

Saturday 3 December 2016

Bagaimanakah Caranya Agar Bisa Meraih Cinta Allah?

PortalRenungan.
Alhamdulillah kita masih bisa menghirup udara segar dunia yang fana ini. Semoga Allah selalu mencintai kita semua.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)

Artinya:
"Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)

Tentu kita semua berharap agar dicintai Allah. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar kita bisa meraih cinta Allah..?

Di dalam Madaarij As-Saalikin, Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan 10 sebab yang dapat mendatangkan kecintaan Allah.

Pertama:
قراءةُ القرآن بالتدبر والتفهّم لمعانيه وما أُريدَ به

Membaca Al-Qur'an dengan penuh tadabbur serta berusaha memahami makna-maknanya dan maksud yang terkandung di dalamnya.

Kedua:
التقرب إلى الله بالنوافل بعد الفرائض

Mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amalan-amalan sunnah sesudah amalan-amalan wajib.

Ketiga:
دوام ذكره على كل حال باللسان والقلب والعمل والحال فنصيبه من المحبة على قدر نصيبه من هذاالذكر.

Senantiasa berdzikir mengingat Allah dalam setiap kondisi, baik dengan lisan, hati, perbuatan maupun keadaan. Karena kadar kecintaan tergantung pada seberapa besar kadar dzikir tersebut.

Keempat:
إيثارُ محابّه على محابّك عند غلَبَات الهوى، والتسَنُّمُ إلى محابّه وإن صَعُبَ المرتقى.

Mengutamakan segala yang dicintai Allah daripada apa yang engkau cintai ketika hawa nafsu berkuasa. Selalu berusaha mencintai segala yang dicintai-Nya meski harus melewati berbagai rintangan

Kelima:
مطالعة القلب لأسمائه وصفاته

Hati senantiasa menelaah dan merenungi nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.

Keenam:
مشاهدة برِّه وإحسانه وآلائه ونعمه الباطنة

Mengakui berbagai kebaikan dan nikmat-Nya, baik yang bersifat lahir maupun batin.

Ketujuh:
انكسار القلب بكليته بين يدي الله تعالى

Tunduknya hati dengan segenap jiwa di hadapan Allah ta'ala.

Kedelapan:
الخلوة به وقت النزول الإلهي لمناجاته وتلاوة كلامه، والوقوف بالقلب والتأدب بأدب العبودية بين يديه، ثم ختم ذلك بالاستغفار والتوبة.

Menyendiri bersama-Nya saat Dia turun (pada sepertiga malam terakhir) dengan bermunajat kepada-Nya, membaca kitab-Nya, menghadirkan hati dan bersikap dengan adab penghambaan dihadapan-Nya. Kemudian menutup bacaannya tersebut dengan istighfar dan taubat.

Kesembilan:
مجالسة المحبين الصادقين، والتقاط أطايب ثمرات كلامهم كما ينتقى أطايب الثمر، ولا تتكلَّم إلا إذا ترجَّحتْ مصلحة الكلام، وعلمتَ أنَّ فيه مزيدًا لحالك ومنفعةً لغيرك.

Senanantiasa duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dengan jujur. Memetik buah yang baik dari ucapan mereka. Dan tidak berbicara kecuali tampak jelas adanya maslahat dalam pembicaraan tersebut, serta mengetahui bahwa dalam pembicaraan tersebut ada manfaat bagi dirimu dan orang lain.

Kesepuluh:
مباعدةُ كلِّ سببٍ يحولُ بينَ القلب وبينَ اللهِ عزَّ وجلَّ.

Menjauhi semua sebab yang menjadi penghalang antara hati dengan Allah.

(Selengkapnya lihat Madarij As-Salikin: 3/17-18).

Disamping itu, berdo'alah kepada Allah dengan do'a nabiyullah Daud alaihissalam yang berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أََحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku._

Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى