Saturday 16 May 2015

Sadar Dirilah Siapa Kita? (Bagian 1)

PortalRenungan
Didalam diri kita ada dua sisi yang harus kita tata dengan iman, dan tugas kita adalah menjauhkan yang buruk dan mengisi dengan kebaikan, agar selamat dunia akhirat!

"Who am I?" atau dalam bahasa indonesianya "siapa saya?" Iya siapa saya? Ketika ada yang bertanya siapa saya maka secara otomatis saya akan menjawab “saya yah Ono” simple toh? “simple or stupid” kata hati nurani ini ikut nimbrung tapi Ono kan didunia ini banyak banget. Ada Ono tukang roti, ada Ono tukang donat, ada Ono yang guru,dan yang lain, jadi saya Ono yang mana? Jadi, jawaban ini sama sekali tidak menunjukan siapa saya. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana diri ini bisa mengenal penciptanya, bagaimana bisa mencintai diri ini kalau siapa diri ini saja saya tidak tahu, kata orang tidak kenal maka tidak sayang, baiklah, mari merenung sejenak sekedar memikirkan diri ini?

Kita adalah manusia yang berasal dari setetes air mani yang hina, yang kalau ketemu di pinggir jalan kita jijik melihatnya, astagfirulullahal'adhim. Membaca kalimat ini terasa sekali bahwa kita ini bukan siapa-siapa dan juga bukan apa-apa. Kemudian ALLAH meniupkan ruh kedalam jasad kita dan menjadikan kita hidup. Tanpa ruh maka jasad ini hanya gumpalan kehinaan, dari sini maka kita sadari bahwa kita terdiri atas dua unsur, raga dan jiwa, kira kira begitu. Ada hidung, mata, alis, bibir, sempurna nampaknya namun jika raga ini tanpa jiwa, akan layu dan mati. Artinya benarlah kita terdiri dari raga dan jiwa, Subhanallah

Dengan mengenal diri, kita akan menjadi orang yang tahu diri, kalau hidung agak besar dan pipi agak cabi yah tahu diri lah tidak usah dioperasi biar mancung, kan ini bagian dari syukur, kalau diubah nanti ALLAH marah, sudah diberi bagus begini, pas lah pokoknya.

Kemudian untuk apa ALLAH menciptakan raga dan jiwa ini?, pasti ada tujuannya, masa asal dicipta. Untuk apa? Masa hidup hanya raga dan tidak pakai rasa, hambar dong, harus ada nafsu dan iman yang mengisi relung hati agar hidup tak hambar.

Didalam hati ada dua ruang atau dua sisi atau dua wadah. Pertama wadah kebaikan biasa disebut dengan QOLBUN SALIM yang di dalamnya ada NUR ILAHI, tempat bersemayam kebenaran, ketenangan (Nafsul Mutmainah) dan dikendalikan oleh para malaikatnya ALLAH dan biasa disebut dengan hati yang paling dalam atau hati NURANI. Disisi lain ada Nafsu Jahat yang akan dikendalikan oleh sang Iblis yaitu nafsu untuk melakukan yang enak enak tidak pada tempatnya, melakukan kejahatan dan semua yang merusak.

Ini yang membuat kita hidup, karena didalam diri kita ada dua sisi yang harus kita tata dengan iman, dan tugas kita adalah menjauhkan yang buruk dan mengisi dengan kebaikan, agar selamat dunia akhirat!

Selanjutnya kita harus mengerti bahwa hidup ini adalah menjalankan takdir atau dengan kata lain menjalankan ketetapan-ketetapan ALLAH. Karena DIA yang memberi kita soal ujian adalah bersamaan dengan itu DIA juga sudah menyiapkan jawabannya, DIA yang meletakan kita dikesempitan adalah DIA yang melapangkan hati ini, tidak perlu susah semua sudah digariskan oleh ALLAH, tugas kita hanya ridho atas ketentuan ketentuan ALLAH, ALLAH tidak akan membuat kita susah pokoknya, karena ALLAH tidak pernah menguji diluar batas kemampuan kita.

Ketika menyadari bahwa semua yang ada dalam diri kita terjadi karena ALLAH dan maka kesadaran selanjutnya adalah semua yang ada dalam tubuh kita bekerja karena izin ALLAH.
Bersambung ke Sadar Dirilah Siapa Kita? (Bagian 2)

No comments:

Post a Comment