Thursday 14 January 2016

Allah adalah Pelindung Orang-orang Saleh

Portal.Renungan.
Bismillãhirrahmãnirrahiim,
Pada materi tadabbur kali ini menegaskan bahwa Allah adalah pelindung orang-orang saleh. Setan telah menyatakan akan selalu menyesatkan dan menggoda manusia untuk berbuat dosa dengan memalingkan manusia dari petunjuk Allah yaitu Al Qur'an.

Allah Al Waly telah memberi petunjuk agar orang-orang mukmin senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan.

📖 Ayat dan Terjemah QS. Al-A'raaf : 196 - 206

إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ  ﴿الأعراف: ١٩٦﴾

196. Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Quran). Dia melindungi orang-orang saleh


وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ  ﴿الأعراف: ١٩٧﴾

197. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak sanggup menolong dirinya sendiri.


وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لا يَسْمَعُوا وَتَرَاهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لا يُبْصِرُونَ  ﴿الأعراف: ١٩٨﴾

198. Dan jika kamu menyeru mereka (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, mereka tidak dapat mendengarnya. Dan kamu lihat mereka memandangmu padahal mereka tidak melihat.


خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ  ﴿الأعراف: ١٩٩﴾

199. Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.


وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ  ﴿الأعراف: ٢٠٠﴾

200. Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.(354) Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

===354. Membaca A’ūzu billāhi minasy-syaițānir-rajīm.


إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ  ﴿الأعراف: ٢٠١﴾

201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).


وَإِخْوَانُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِي الْغَيِّ ثُمَّ لا يُقْصِرُونَ  ﴿الأعراف: ٢٠٢﴾

202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).


وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلا اجْتَبَيْتَهَا قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَى إِلَيَّ مِنْ رَبِّي هَذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ  ﴿الأعراف: ٢٠٣﴾

203. Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Quran) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”


وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ  ﴿الأعراف: ٢٠٤﴾

204. Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.(355)

===355. Jika dibacakan Al-Qur’an kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam salat maupun di luar salat, kecuali dalam salat berjamaah, makmum boleh membaca surat Al-Fātihah sendiri atau mendengarkan saja ketika imam membaca ayat-ayat Al-Qur’an.


وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ  ﴿الأعراف:٢٠٥﴾

205. Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.


إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ  ﴿الأعراف: ٢٠٦﴾

206. Sesungguhnya orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud. (356)

===356. Ini adalah salah satu ayat sajdah yang disunnahkan kita untuk bersujud setelah pembacaannya, atau mendengarnya baik di dalam salat ataupun di luar salat maupun di luar salat. Sujud ini dinamakan sujud tilawah.


💡 Tadabbur 💡

Ayat 196-206 meneruskan kisah dakwah Rasul Saw. kepada kaum musyrikin yang tidak bisa berpikir ilmiah. Rasul Saw. menjelaskan kepada mereka: Sesungguhnya Penolong saya adalah Allah, bukan patung-patung itu. Dia akan menolong orang-orang yang saleh. Patung-patung yang kalian mintakan pertolongan tidak akan pernah mampu menolong dirinya, apalagi menolong kalian. Jika kalian ajak mereka kepada petunjuk, mereka tidak akan mengerti, bahkan melihat saja tidak bisa. Melihat kebodohan kaum musyrikin itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. agar menjadi pemaaf dan berpaling dari kaum jahiliyah itu.

Jika setan menggoda, maka bacalah: Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, karena Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Orang-orang yang bertakwa cepat mendeteksi godaan setan untuk berbuat dosa. Saat godaan itu muncul, mereka segera ingat pada Allah dan mereka segera bertobat. Adapun orang-orang kafir dan fasik, membantu setan dalam menyesatkan manusia. Mereka mendorong Rasulullah saw. untuk menulis wahyu sendiri. Lalu Rasulullah menjelaskan bahwa beliau hanya mengikuti wahyu. Al-Qur’an ini bukti-bukti nyata dari Allah, sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum mukmin. Ciri-ciri mereka adalah banyak berzikir dan beribadah pada Allah.

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ustd Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

💐💐🌾🌾💐💐🌾🌾

Thursday 7 January 2016

Allah Swt memberikan Manusia ketenangan dan ketentraman lahir dan batin

Portal.Renungan.
Bismillãhirrahmãnirrahiim,
Manusia memerlukan ketenangan dan ketentraman lahir dan batin dan Allah Swt memberikan jalan keluar bagi kebutuhan ini, yaitu dalam rumah tangga melalui hubungan suami-istri.

Terhadap segala hak yang kita miliki, kita tidak boleh lupa daratan atau menyombongkan diri, karena itu adalah titipan dan milik Allah.

📖 Ayat dan Terjemah QS. Al-A'raaf : 188 - 195

قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿الأعراف: ١٨٨﴾َ

188. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ ﴿الأعراف: ١٨٩﴾َ

189. Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentunya kami akan selalu bersyukur.”

فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحًا جَعَلا لَهُ شُرَكَاءَ فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ﴿الأعراف: ١٩٠﴾َ

190. Maka setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka (352) menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu. Maka Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.

===352. Orang-orang musyrik menjadikan sekutu bagi Tuhan dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak mereka pandang sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdul Manat, Abdusy Syam, dan sebagainya.

أَيُشْرِكُونَ مَا لا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ ﴿الأعراف: ١٩١﴾َ

191. Mengapa mereka mempersekutukan (Allah dengan) sesuatu (berhala) yang tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun? Padahal (berhala) itu sendiri diciptakan.

وَلا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ ﴿الأعراف: ١٩٢﴾َ

192. Dan (berhala) itu tidak dapat memberi pertolongan kepada penyembahnya, dan kepada dirinya sendiri pun mereka tidak dapat memberi pertolongan.

وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لا يَتَّبِعُوكُمْ سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ أَدَعَوْتُمُوهُمْ أَمْ أَنْتُمْ صَامِتُونَ ﴿الأعراف: ١٩٣﴾َ

193. Dan jika kamu (Wahai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka atau berdiam diri.

إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُوا لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ﴿الأعراف: ١٩٤﴾َ

194. Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allah adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah mereka lalu biarkanlah mereka memperkenakan permintaanmu, jika kamu orang yang benar.

أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلا تُنْظِرُونِ ﴿الأعراف: ١٩٥﴾َ

195. Apakah mereka (berhala-berhala) mempunyai kaki untuk berjalan, atau mempunyai tangan untuk memegang dengan keras,(353) atau mempunyai mata untuk melihat, atau mempunyai telinga untuk mendengar? Katakanlah (Muhammad), “Panggillah (berhala-berhalamu) yang kamu anggap sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)ku, dan jangan kamu tunda lagi.

===353. Kata Yabțisyūn di sini artinya dengan keras, maksudnya menampar, merusak, memukul dengan kasar, dsb.

💡 Tadabbur 💡

Ayat 188-195 menjelaskan bahwa Allah memerintahkan Rasul Muhammad saw. untuk mengajak manusia berpikir ilmiah agar mereka bisa memahami Islam dengan baik. Memahami kebenaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw. itu bukan dengan cara mengetes beliau tentang waktu terjadi kiamat dan hal-hal yang gaib lainnya. Muhammad Saw. tidak akan tahu, karena hanya Allah yang mengetahuinya. Bahkan untuk menentukan manfaat dan menolak mudarat dari dirinya saja tidak bisa. Semuanya berdasarkan Kehendak Allah semata.

Muhammad saw. hanya seorang rasul Allah yang ditugaskan memberikan kabar gembira dan kabar takut pada manusia. Mengapa manusia tidak percaya kepada Allah, atau percaya tapi menyekutukan-Nya? Dialah yang menciptakan semua manusia ini berasal dari seorang diri, yakni Adam dan dari Adam itu Allah ciptakan pasangannya. Sistem penciptaan seperti ini menyebabkan kaum lelaki merasakan ketenangan jiwa bersama pasangan mereka. Setelah mereka berhubungan badan, lalu sang istri hamil. Mereka pun merindukan seorang anak yang saleh agar mereka bersyukur. Namun, setelah Allah anugerahkan anak, mereka menjadikan anak itu sekutu bagi Allah.

Manusia juga suka menyekutukan Allah dengan berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan apa-pun dan berhala itu mereka ciptakan sendiri. Berhala itu juga tidak bisa memberi manfaat atau mudarat, apalagi petunjuk. Ia tetap bisu, diminta atau tidak. Tuhan kaum musyrikin itu adalah makhluk juga sama dengan mereka, tidak akan bisa memenuhi permintaan mereka, tidak bisa berjalan, memukul, melihat dan mendengar. Tipu daya kaum musyrikin itu tidak akan berguna dalam melumpuhkan ajaran-ajaran Islam yang sangat mulia dan ilmiah itu.

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ustd Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭