PortalRenungan.
Thaghut adalah setiap yang disembah selain Allah, ia rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau pengikutnya, atau rela dengan keta'atan orang yang menta'atinya dalam hal maksiat kepada Allah dan RasulNya.
Allah mengutus para Rasul agar memerintahkan kaumnya menyembah kepada Allah semata dan menjauhi thaghut.
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah (semata), dan jauhilah thaghut itu'." (An-Nahl: 36)
Bentuk thaghut itu amat banyak, tetapi pemimpin mereka ada lima:
Setan.
Thaghut ini selalu menyeru beribadah kepada selain Allah. Dalil-nya adalah firman Allah,
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu." (Yaasiin: 60)
Penguasa zhalim yang mengubah hukum-hukum Allah Ta'ala.
Seperti peletak undang-undang yang tidak sejalan dengan Islam. Dalilnya adalah firman Allah yang mengingkari orang-orang musyrik. Mereka membuat peraturan dan undang-undang yang tidak diridhai oleh Allah. Allah berfirman,
"Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?" (Asy-Syuuraa: 21)
Hakim yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah.
Jika ia mempercayai bahwa hukum-hukum yang diturunkan Allah tidak sesuai lagi, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum yang lain. Allah berfirman,
"Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (Al-Maa'idah: 44)
Orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib selain Allah.
Dalam hal ini Allah Taa'ala berfirman,
"Katakanlah, 'Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah'." (An-Naml: 65)
Seseorang atau sesuatu yang disembah dan diminta pertolongan oleh manusia selain Allah, sedang ia rela dengan yang demikian.
Dalilnya adalah firman Allah,
"Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, 'Sesungguhnya aku adalah Tuhan selain Allah'. Maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zhalim." (Al-Anbiyaa': 29)
Setiap mukmin wajib mengingkari thaghut sehingga ia menjadi seorang mukmin yang lurus. Allah berfirman,
"Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 256)
Ayat ini merupakan dalil bahwa ibadah kepada Allah sama sekali tidak bermanfa'at, kecuali dengan menjauhi beribadah kepada selain-Nya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menegaskan hal ini dalam sabdanya,
"Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallah', dan mengingkari apa yang disembah selain Allah, maka haram atas harta dan darahnya". (HR. Muslim)
Diambil dari kitab Al Firqotun Naajiyah JALAN GOLONGAN YANG SELAMAT karya Syaikh Muhammad Ibn Jamil Zainu
No comments:
Post a Comment