PortalRenungan.
Melanjutkan tulisan kita tentang seven habit from ALLAH dan mungkin diantara kita sudah banyak yang mempraktekan 5 kebiasan dari 7 kebiasaan yang sedang kita bahas ini. Kita telah memulai langkah kita dengan mengucap bismillahirrahamanirrahim. Disaat selesai melakukan sesuatu kita ucapkan alhamdulillah. Kemudin kita barengi dengan kebiasaan gemar berbagi dan berkontribusi, dan ditambah lagi dengan kebiasaan bahwa setiap aktivitas selalu bernilai karena yakin akan adanya effect di hari esok. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan membiasakan kembali kepada ALLAH, maka Insya ALLAH langkah ini akan semakin jelas menuju kepada kesuksesan yang hakiki.
Mari kita buka kembali Al Quran surah Al Fatihah ayat yang ke-6, kita akan menemukan bunyi ayat "Ihdinash shirotol mustaqiim" Tunjukkanlah kami kejalan yang lurus. Mari kita renungkan kembali, jika 17 kali minimal, kita mengucapkan kalimat "Ihdinash shirotol mustaqiim" Tunjukkanlah kami kejalan yang lurus, apa yang akan kita rasakan? Akan ada komitmen pada diri ini bahwa kita akan selalu berusaha berada di jalan yang lurus. Tidak akan pernah ada keberanian untuk mengambil jalan yang salah atau yang menyimpang dari jalan kebenaran. Always on the right way of life, selalu berada dijalan yang benar dalam mengarungi kehidupan ini.
Ada orang yang bertanya, "Kita kan sekarang sudah berada di jalan yang benar?, kenapa harus minta ditunjukkan jalan yang benar lagi, berarti jalan kita sekarang belum benar?" Kita memohon agar ALLAH selalu menunjukan kita kepada jalan yang benar karena kita tidak tahu setelah ini, besok, lusa, tahun depan, bahkan di akhirat nanti. Karena kita tidak mengerti apa yang akan terjadi besok lusa dan setrerusnya dan ALLAH yang sangat memahami akan hal ini dan kita sangat butuh akan pertolongannya serta bimbingannya. Itulah salah satu hikmahnya kenapa ALLAH membuat sebuah system yang akan selalu mengingatkan kita agar selalu berada dijalan yang benar. "Ihdinash shirotol mustaqiim" itulah yang kita ucapkan minimal 17 kali dalam sehari disaat kita mengerjakan shalat 5 waktu. Intinya adalah ALLAH hendak mengajari kita agar selalu ingat dengan jalan kebenaran. Jika dalam Mind Set telah terbentuk Shirotol Mustaqim maka secara automatic akan tercipta arahan pada diri ini untuk selalu berada dijalan yang lurus.
"Ihdinash shirotol mustaqiim" sebagai sebuah habits, mari kita membiasakan hidup ini sesuai dangan tuntunan dan aturan yang telah ALLAH tetapkan. Kalau kita kaitkan dengan hidup kita, di perusahaan tempat kita, berarti kita harus ikut pada aturan perusaahan atau kode etik yang diterapkan di perusahaan. Menyimpang dari SOP saja pasti kena marah atasan, melanggar aturan bisa jadi di keluarkan atau minimal mendapatkan SP, Surat Peringatan. Kalau kita kaitkan dengan berkendara, kita harus ikut aturan, jika tidak selain membahayakan diri sendiri juga membahakan diri orang lain. Ingatlah orang tercinta sedang menanti kedatangan saya, bukan kabar buruk yang mereka rindukan. Kenapa aturan itu ada? Bukan untuk dilanggar tentunya. Salah satunya agar semua dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
ALLAH telah memerintahkan kita bahkan mewajibkan kepada kita untuk berjalan menuju surganya. Mari kita buka Al Quran Surah ke 3 ayat 133, "Dan bersegeralah kamu berjalan menuju ampunan dari Tuhanmu dan berjalan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa," Jadi ALLAH telah mentargetkan kita untuk agar kita sampai ke surganya dengan cara kita selalu berada di jalanNYA, Shirotol Mustaqim, always on the right way of life, selalu berada dijalan yang benar dalam mengarungi kehidupan ini.
Seandainya kita mengikuti semua aturan ALLAH dan kita berusaha untuk istiqomah, ALLAH memberikan jaminan akan kesuksesan seorang hamba. Jaminan ini tertera dalam QS AL Ankabut ayat 69, "Orang orang yang bersungguh-sungguh (istiqomah) menapaki jalan kami (hidup sesuai aturan) maka akan kami tunjukkan jalan demi jalan berikutnya (kemenangan demi kemenangan berikutnya). Kami akan menyertainya selama ia berada dijalan kebaikan".
ALLAH tidak berbisik melalui telinga kita tentang langkah yang benar, namun melalui hati kita dengan segala Rahman dan Rahimnya [dengan kasih sayangnya]. Dengarlah bisikan hati kita, karena ia tidak pernah berdusta, benar katanya maka benar adanya, salah kata hati nurani maka salahlah.
Jadikan Nyanyian jiwa, siulan hati sebagai radar kehidupan, agar selalu berada dijalan yang benar. Hati adalah Illahiah [jalan ALLAH], karena jika kita mengikuti keinginan ALLAH maka tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh kita akan mengikuti gerakanNya
No comments:
Post a Comment