Monday, 1 June 2015

Malu Dan Bertaubatlah Kepada Allah

PortalRenungan.
Ya ALLAH, tidak pantas aku menjadi penghuni surga, namun tidak juga kuat hamba dalam api neraka. Maka perkenankan jiwa meminta, ampunan atas khilaf dan nista. Sebab hanya Engkau, yang paling Maha Pengampun (Abu Nawas).

Di dalam setiap detik yang berdetak. Di dalam menit yang berhamburan yang tidak kenal ampun. Juga di dalam bilangan jam yang menukik yang tidak terhentikan. Di dalam waktu yang sedang kita arungi, diamlah sejenak. Lihatlah di kedalaman jiwa dan rasakanlah dengan sepenuh hati kita. Apakah hati kita bersinar atau gelap gulita? Jika hati kita gelap gulita maka dengan apa akan kita sampaikan malu kita kepada Allah Yang Maha Kuasa. Haruskah dengan isak tangis yang menyesakkan dada kita? Atau dengan keluhan-keluhan kepada ALLAH?.

Pernahkah kita malu dengan banyaknya dosa-dosa yang kita perbuat. Dosa-dosa kita yang menjulang tinggi setinggi bukit bahkan setinggi gunung? Pernahkah merasa enggan bertemu ALLAH, karena malu atas segala kesalahan yang tidak akan luput dari pernglihatan ALLAH?. Malulah dari sekarang. Malulah dengan sebenar-benar malu, dengan sepenuh malu. Terlalu sering kita berada di sudut yang gelap karena keluar dari orbit benderangNYA. Terlalu mudah kita ingkari nikmatNYA yang agung, hingga kita benar-benar tidak tahu malu. Sekali lagi, Malulah kepada Tuhanmu.

Malu adalah sebagian dari iman, itu adalah sabda Rasulullah. Tetapi malu yang seperti apa?. Dari Abdullah Ibn Mas ud r.a, diriwayatkan bahwa Nabi bersabda; Orang yang malu kepada Allah dengan sepenuh malu adalah orang yang menjaga kepalanya dari isinya, menjaga perutnya dari segala rezeki yang tidak halal, selalu mengingat kematian, meninggalkan kemewahan dunia dan menjadikan perbuatan akhirat sebagai hal yang lebih utama. Siapa yang melakukan semua itu, maka ia telah malu kepada Allah dengan sepenuh malu.

Allah berikan imbalan kepada orang yang malu kepadaNya, yaitu sebuah perlindungan tanpa tanding. Itu janjiNya.

Betapa Allah maha penerima taubat hamba-hambaNYA. Seluas bumi ia sudah melakukan dosa, sebanyak buih di laut ia pernah berbuat khilaf, serta seluas pasir di pantai ia bernista maka hanya dengan taubat semuanya dapat terhapus. Dan dengan rahmatNya yang agung, Allah merengkuh hamba-hamba yang kembali. Karena cintaNya, Allah akan segera menghampiri seorang anak manusia yang kembali padaNya meski dengan tertatih.

Bertaubatlah kepada Allah, mendekatlah kepadaNya. Sesungguhnya Allah, Yang Maha Tinggi adalah Tuhan Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

No comments:

Post a Comment