PortalRenungan.
Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni 2003, Astra Group telah mencanangkan untuk berkomitmen meningkatkan kualitas hidup kita dengan menanam pohon dan menggunakan air secara bijaksana. Peningkatan kualitas lingkungan hidup tidak bisa berdiri sendiri. Karena tentunya harus dibarengi dengan pengurangan maupun penghentian potensi bahaya yang dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup itu sendiri. Salah satunya adalah bahaya ozon.
Ozon (O3), pada dasarnya sangat bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia di bumi, yaitu melindungi bumi dari serangan jahat sinar ultraviolet (UV). Untuk melindungi planet yang sedemikian besar tentu diperlukan ozon yang banyak sekali. Secara alami ia bertengger pada ketinggian 8 - 50 km di atas permukaan Bumi. Namun apabila berada di muka Bumi, meski dalam konsentrasi yang sedikit, ozon justru berbahaya bagi umat manusia.
Ozon di permukaan ( ground-level ozone) berasal dari reaksi kimia antara komponen organik yang mudah menguap ( volatile organic compounds, VOC) dan oksida nitrogen. Reaksi ini berlangsung dengan adanya sinar matahari. Sumber-sumber VOC dan oksida nitrogen ternyata ada di sekitar kita. Misalnya, kendaraan bermotor, industri besar dan sumber-sumber pembakaran, industri kecil seperti fasilitas penyaluran BBM, cat dan pembersih, termasuk juga peralatan konstruksi dan mesin pemotong rumput.
Konsentrasi ozon bisa mencapai tingkat tidak menyehatkan ketika cuaca panas dengan kondisi angina semilir. Inilah yang sebenarnya tak kalah berbahaya manakala kita menghirupnya. Semua orang, tak terkecuali anak-anak, yang terbiasa di luar ruangan punya risiko sama. Apalagi mereka yang sensitif dan menyimpan penyakit pernapasan atau asma.
Ozon bisa menyebabkan infeksi dan iritasi saluran napas, meski relatif terjadi dalam level rendah. Gejala yang terjadi yakni sulit bernapas, batuk, dan iritasi tenggorokan. Menghirup ozon dapat mempengaruhi fungsi paru-paru dan memperburuk asma. Studi medis telah menunjukkan bahwa ozon merusak jaringan paru-paru.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerugian akibat ozon tadi, sekaligus menjaga agar lapisan ozon di atas sana setia melindungi kita.
• Menghemat energi di mana saja. Irit listrik, misalnya dengan mengefisienkan penggunaan pendingin ruangan, mematikan lampu saat tidak terpakai. Pemborosan listrik akan memproduksi pembangkit listrik, padahal banyak yang masih mengandalkan BBM.
• Tune up mesin mobil, kapal, dan mesin-mesin lainnya sesuai dengan spesifikasi pabriknya.
• Gunakan bus umum, sepeda, kendaraan umum, atau jalan kaki saja jika mungkin.
• Pakailan cat dan pembersih ramah lingkungan.
• Mengisi bensin atau bahan bakar kendaraan setelah petang. Pada siang hari, suhu lebih tinggi sehingga ketika bensin dialirkan akan mempercepat penguapannya.
• Beberapa produk yang biasa kita pakai dibuat secara kimia dengan bentuk smog, sehingga bisa menguap ketika kita menggunakannya. Ikuti rekomendasi produsen untuk penggunaan dan pembuangannya. Tutuplah baik-baik pembersih, cat, atau bahan kimia lainnya untuk mencegah penguapan ke udara.
• Jangan biarkan mesin menganggur (idle). Selain memboroskan BBM, sisa pembakaran mesin yang idle (kalau kendaraan bermotor berarti tidak berjalan) sangat polutif dan beracun.
Ditulis oleh : A Zuhal Fachri
Referensi:
- Arif Rahmanulloh, “Mengurangi Ozon dari Bumi”, Intisari Online No. 477 Thn. XL, April 2003
No comments:
Post a Comment