Monday, 20 April 2015

Untukmu Ibu Tercinta

PortalRenungan
Mungkin kita pernah bermimpi bertemu dengan ibunda kita... Ibu yang sekian lama kita tinggalkan di kampung halaman dimana kita dilahirkannya dan dibesarkan dengan cinta dan kasih sayangnya, atau ibundanya telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya yang tak sempat kita balas senyumnya dengan senyum manis kita, yang tak sempat kita suapi makannya dari tangan kita. Ibu yang selalu ada meski tak ada di samping kita. Ya ALLAH titip salam untuk ibu, katakan pada Ibu bahwa anaknya ini sangat merindukan pelukan Ibu.

"Apabila seorang manusia meninggal dunia maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang sholeh yang mendo'akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya" (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Nasa'i dan Ahmad)

Ya, do'a dari anak yang sholeh yang akan sampai ke Ibu dan Ayah kita. Allah menekankan do'a anak yang sholeh bukan anak-anak sang Ibu/Ayah!. Itu artinya tidak semua do'a akan diterima apalagi dikabulkan, jadi untuk dapat menyampaikan do'a yang tulus maka kita harus sholeh/sholehah, itu syaratnya. Mutlak jika ingin do'anya dikabulkan, karena bagaimana ALLAH akan mendengar dan mengabulkan do'a kita jika malamnya kita sibuk dugem bukan ngaji, bagaimana kita bisa berkata-kata lembut saat memohon do'a jika kita terbiasa memaki. Bagaimana ALLAH akan melihat ketulusan hati kita saat berdo'a ketika kita biarkan hati ini hitam oleh kebutuhan dipuji, hati ini sibuk mencari nafkah untuk dibelanjakan di mall bukan disedekahkan...

ALLAH sungguh Maha Mendengar, tetapi siapa yang akan didengar itu adalah masalah lain, do'a anak yang mana yang akan di dengar oleh ALLAH... Tidak semua...

Saya teringat dengan saudara saya telah ditinggalkan ibunda tercinta untuk selamanya, dalam tafakurnya ia katakan "Terbayang ketika pipi Ibu yang cantik telah menyentuh liang lahat, terbayang dalam kesendirian Ibu disana maka hanya doa saya, yang sangat Ibu harapkan, dan ketika saya berdoa dalam keadaan tidak shalih maka doa saya hanya akan tertiup angin, maka akan sia sia literan airmata saya, namun ketika saya berdoa dalam keadaan shalih, maka kegelapan Ibu di bawah lipatan tanah akan terterangi cahaya, kesendirian Ibu akan ditemani oleh suara indah anaknya yang membacakan Al Fatihah untuk Ibu, yang membaca shalawat agar Ibu mendapat syafa’at dari setiap shalawat yang keluar dari bibir anaknya tercintanya dan ALLAH akan menempatkan Ibu di tempat yang sangat indah, berteman dengan bunga-bunga, di taman bergemericik air bukan di dalam lipatan tanah yang sempit dan angker yang isinya ulat."

"Ya ALLAH sungguh, jika kini hanya do'a yang bisa hamba titipkan untuk Ibu yang kini menetap abadi di surgaMU, maka itu yang akan selalu hamba lakukan setiap kali rindu datang menyeruak ke relung hati hamba yang paling dalam. Jika hanya do'a dari anak yang sholeh yang akan menerangi kediaman Ibu di sana, maka kuatkan hamba untuk terus menjadi seperti yang ENGKAU dan Ibu inginkan, ya ALLAH titip salam untuk Ibu."

Saat ini kita adalah orang tua dari anak-anak kita, atau bagi yang belum menikah suatu hari nanti saudarapun akan menjadi orang tua, suatu hari nanti kita akan berada di bawah lipatan tanah yang gelap dan do'a dari anak-anak kitalah yang akan menemani kita, jika sekarang kita berdo'a untuk Ibu dan Ayah kita maka harapan kita pastilah suatu hari anak-anak kita akan menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah agar do'a nya sampai kepada kita... Hanya do'a ini yang kita harapkan kelak ketika diri ini berpulang, begitu juga orang tua kita sekarang. Maka mulailah dari sekarang berdo'a untuk orang tua kita, esok mungkin terlambat...

Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rosulullah bersabda: "Sesungguhnya ALLAH pasti mengangkat derajat bagi hambaNYA yang sholeh ke surga, maka ia bertanya,'Ya ALLAH, bagaimana itu bisa terjadi?' ALLAH menjawab, 'Berkat istigfar anakmu untukmu." (HR Ahmad)

1 comment: