Friday, 24 April 2015

Atas Nama Cinta Kepada Allah

Pernah terlintas dalam pikiran ini hidup adalah berpindah dari satu waktu sholat ke waktu sholat yang lain, bahwa sholat adalah saat kita bertemu dengan pemilik jiwa kita. Dengan NYA kita akan mengungkapkan apa yang terjadi dari satu waktu sholat ke waktu sholat yang lain, ketika sholat Dhuha misalnya, maka waktunya menceritakan apa yang akan kita lakukan sepanjang hari ini, berharap semua menjadi mudah karena ada tangan ALLAH yang akan selalu membimbing kita.

Ketika Sholat Dhuhur tiba maka waktunya mengadu kepada pemilik jiwa kita apa yang sudah kita lakukan sepanjang pagi ini, kesulitan yang kita temui, setan yang bernama malas yang hinggap membuat semua niat kita terbengkalai dan kita akan mohon ampunan jika yang kita lakukan sepanjang matahari bersinar pagi ini adalah sebuah kesalahan sambil terus bermohon agar ALLAH menjadi pendamping kita agar tak salah langkah yang kita ambil.

Ketika waktu Ashar tiba... kita akan kembali menghadap kekasih kita ALLAH untuk bercerita dan berceloteh apa yang sudah kita lakukan sepanjang Zuhur ke Ashar, dan shalat di pergantian antara siang dan malam [waktu senja] ini adalah hal yang luar biasa “ya ALLAH sebentar lagi siangMU akan berlalu dan malamMU akan datang maka berilah kami ampunan dan sayangi kami ya ALLAH, berilah kami kemudahan dalam mengisi napas yang ENGKAU titipkan ini, jadikan siang kami bermanfaat untuk umatMU dan jadikan malam kami penuh dengan kasih sayangMU"

Ketika Maghrib tiba... meski waktu ini sangat singkat tapi mari kita usahakan sedapat mungkin bisa berjamaah, inilah saat berlalunya siang dan di sambut dengan datangnya malam, saat setelah indahnya mentari senja menyusup di pelabuhannya, Alangkah bahagianya seandainya saat itu kita berada di masjid, bersama para pencinta ALLAH berjamaah mendengarkan suara imam nan indah mengalun memasuki telinga, membacakan ayat ayat cinta milik ALLAH, surat surat indah yang melebihi indahnya bahasa pujangga akan memecah antar bumi dan langit, menggema direlung hati yang paling dalam.

Ketika Isya datang, sungguh inilah puncak dari kelelahan kita sepanjang hari ini... dan inilah waktu terpanjang untuk berdua dengan ALLAH iatas sajadah cinta, meletakan kening bersujud, bertakbir dan mengagungkan namaNYA dengan segenap cinta dan lelah yang tak ada habisnya, inilah akhir dari dunia hari ini. Inilah akhir dari pengisian kerasnya hidup dan waktunya melepas semua lelah dan penat dengan mengadukan kepada pemilik hidup tentang hari ini.

Tahajud... We Love ALLAH, tak ada yang lebih di cintai bagi hamba ALLAH selain menikmati pukul 2:30 bersama kekasihnya, memindahkan segala resah, berharap ampunan, dan meletakan semua asa kepada pemilik segala harapan, tak ada yang tak mungkin bagi ALLAH untuk mengabulkan semua doa doa di penghujung malam ini, ditengah tiupan sepoi angin yang mengibas kening, bermuhasabah dan bermunajat.

Ketika Adzan Subuh menggema dan memecah kesunyian malam, ketika kalimat assahllatu khairun minannaum menggema dan membangunkan seluruh persendian kita, subuh adalah waktu terbening untuk kita, dinginnya indah, anginnya lembut, dan sapuan air wudhu lebih terasa maknyusss !! setiap tetesnya membangun harapan untuk kita, harapan baru diatas napas yang baru saja ALLAH titipkan.

Sholat adalah percakapan paling dalam dan mesra antara pecinta dengan yang di cintai.
Saudaraku... Atas nama cinta kita menemui ALLAH di setiap waktu sholat kita, kalau bukan ALLAH yang kita rindukan, maka kemana lagi kerinduan akan di labuhkan.

No comments:

Post a Comment