PortalRenungan
Sewaktu kecil dulu, mungkin kita sering mendengar kalimat ini, "Nak pulangnya tepat waktu ya". Ya itulah mungkin kalimat yang sering di sisipkan oleh orang tua kita setiap hari sebelum kita keluar rumah, ya setiap orang tua selalu mengingatkan kita untuk pulang tepat waktu. Dan kali ini saya ingin mengatakan betapa kalimat itu memiliki arti yang subhanallah, luar biasa, "bukankah makna pulang itu identik dengan kembali".
Ya, pulang adalah kembali, setelah bepergian kita akan kembali ke rumah, setelah perjalanan panjang diri ini akan kembali kepada pemilik jiwa ini, setelah terkena matahari selama puluhan tahun kitaakan kembali ke tanah, setelah khilaf demi khilaf kita lakukan kita akan kembali mencari ampunan dan begitu seterusnya..
Ketika kita lupa pulang itu artinya nyasar, tersesat, dan semakin jauh tersesat, semakin jauh dari rumah, semakin jauh pula dari jalan kembali, atau mungkin jika ini kita biarkan dan tidak cepat-cepat pulang maka kita akan selamanya tersesat, dan sebelum terlanjur jauh tersesat maka kita harus segera pulang.
Yang terpikir oleh saya kemudian adalah bagaimana agar diri ini tidak terlambat pulang, kalau dijalan dan tersesat mungkin yang pertama kali dicari adalah Peta. Iya, peta adalah pentunjuk jalan, dan ketika jiwa ini yang tersesat, dan kita hendak kembali kejalan yang benar maka peta kita sebagai seorang muslim tentunya adalan Al-Quran, disana jelas tertulis dan bukan lagi peta yang masih harus diduga duga dimensinya, disana tertulis lengkap jalan mana yang harus kita ambil dan jalan mana yang harus kita hindari agar tidak nyasar.
Dan kini peta itu sudah di tangan kita. Sudah waktunya kita untuk pulang mengikuti peta itu, karena kalau kita tersesat kemudian malah cari penginapan dan tidur dulu di sana di tambah ada plus-plusnya, kapan kita sampai rumah dong... dan mulai sekarang yang harus kita lakukan adalah tidak lagi kembali ke jalan yang sesat.
Bila selama ini kita membicarakan hal-hal yang tidak berguna, maka sudahilah. Bila selama ini kita berdusta maka pulanglah dengan mengobati hati dengan kejujuran. Bila selama ini kita menggantungkan kebahagiaan kepada manusia lain maka berhentilah dan bergantunglah hanya pada ketentuan ALLAH. Bila selama ini kita mengikuti saja kemana hawa nafsu membawa diri ini maka cukuplah sampai disini, dan berhentilah di titik ini kemudian putar arah dan pulang.
Ayo, putar arah tinggalkan gemerlap dunia yang menyesatkan dan jangan terlambat pulang, bacalah peta yang diberikan oleh ALLAH.
Kalau kata peta itu berzina adalah dosa ya jangan berzina, kalau kata peta itu menyakiti dan mendzalimi orang lain itu menyesatkan, ya jangan di jalankan dong, kalau kata peta itu berjilbab adalah wajib, ya dipakai dong jilbabnya, kalau kata peta itu jadikan ikhlas, sabar, tawakal adalah jalan yang lurus agar selamat, ya silahkan diikuti.
Jangan peta sudah di tangan tetapi tetap nyasar, karena petanya cuma di pegang gak dibaca, ya pasti nyasarlah. Ketika peta sudah di tangan tapi kita malah asik muter-muter dan lebih jauh lagi nyasar yah itu artinya akalnya tidak di pakai.
No comments:
Post a Comment