Thursday, 30 April 2015

Andai Aku Boleh Mengintip

PortalRenungan
Apa yang kita pikirkan jika kita bertemu dengan kata "mengintip"?. Orang yang berpikiran positif tentu kalau ia ingin mengintip pasti yang baik-baik dan bermanfaat baik untuk dirinya atau untuk orang lain. Tetapi bagaimana dengan orang yang selalu dihiasi pikiran negatif, tentunya hal-hal yang negatiflah yang diintipnya. Sebagai orang beriman saya dan kita semua pasti meyakini bahwa akan ada masa hisab setelah kehidupan ini, pertanggungjawaban atas perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.

Jika seandainya kita boleh mengintip, dan yang kita intip adalah catatan malaikat tentang dosa-dosa kita, tentang catatan kehidupan kita, kira-kira apa yang akan kita lakukan?

Ya, apa yang akan terjadi andai kita boleh mengintip catatan malaikat tentang amal dan dosa kita dari sejak aqil baliqh hingga saat ini? Yang pasti hanya akan ada dua kemungkinan, menangis atau tersenyum, iya menangis karena besarnya dosa dosa kita pastinya atau tersenyum karena ternyata kita bersih dari dosa, dan sebagai manusia tidak mungkin bersih.

Okelah kalau begitu, what’s about “Melihat Catatan Malaikat?” Sejak kecil kita telah diajarkan bahwa ada dua malaikat yang selalu menjaga kita, mencatat setiap perbuatan kita, yang baik dan yang buruk, malaikat ini tidak pernah tidur, setiap perkataan kita dicatat, kemana kaki kita melangkah hari ini dicatat, dusta yang keluar dari mulut ini dicatat, sms kita juga diintip untuk dicatat isinya apa. Sedekah kita hari ini yang kita lemparkan ke jejaring dipembangunan masjid dicatat, termasuk uang seribu rupiah yang kita sembunyikan dari orang lain karena malu cuma bisa sedekah sedikit juga di catat, tak ada yang luput pokoknya, semua tercatat.

Simple thing sebagai renungan “pernahkah kita merasa berat atau malas ketika hendak melaksanakan shalat?” jawabannya pasti “Pernah” atau bahkan mungkin “Sering”. Kemudian pernahkah kita memikirkan kebaikan apa yang telah kita lakukan hari ini untuk membuat hidup kita bermanfaat bagi manusia lain, mungkin jawabannya adalah “Jarang”, atau bahkan mungkin “Tidak pernah” saking egoisnya jadi cuma sibuk mikirin diri sendiri, nah di dalam catatan malaikat itu niatpun dicatat, niat kita untuk shalat saja sudah ada dicatatan malaikat itu, niat puasa, niat jahilin sahabat, bahkan niat bohong kecatet tuh, semua, semua niat sudah tercatat, niat baik tercatat niat buruk apalagi.

Sekarang yuk kita coba mengingat-ingat, kira-kira kalau kita boleh mengintip catatan malaikat itu, banyakan mana antara niat baik dan niat gak baik, besar mana perbuatan baik kah atau maksiat?. Ah tak sanggup rasanya membayangkannya. Lemes dan takut. Tapi kalo cuma takut saja tidak berusaha memperbaiki catatan itu, tidak ada artinya bukan?

Nah, kesadaran selalu datang belakangan namun tidak ada kata terlambat, kini kita tersadar bahwa waktu tak akan pernah kembali untuk menghapus catatan malaikat atas yang telah terjadi dalam hidup kita itu mustahil terhapus, maka yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak kebaikan agar ketika kita berpulang dan mengembalikan catatan kehidupan itu kepada pemilik jiwa kita maka telah penuh catatan kebaikan kita karena setiap hari, detik demi detik, bahkan disetiap helaan napas telah kita isi dengan kebaikan.

Nah masalahnya berapa lama lagi kita dititipi nafas oleh ALLAH, jadi kita sudah harus memikirkan perbuatan apa yang ringan di lisan, berat di timbangan.

Dari Abu Hurairah: Rasulullah bersabda, “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari [7573] dan Muslim [2694])
“Wahai hamba ALLAH, sering-seringlah mengucapkan dua kalimat ini. Ucapkanlah keduanya secara kontinyu, karena kedua kalimat ini berat di dalam timbangan (amal) dan dicintai oleh ar-Rahman, sedangkan keduanya sama sekali tidak merugikanmu sedikitpun sementara keduanya sangat ringan diucapkan oleh lisan, ‘Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil ‘azhim’. Maka sudah semestinya setiap insan mengucapkan dzikir itu dan memperbanyaknya.” (Syarh Riyadh as-Shalihin, 3/446).

Kemudian saya mau sedikit berhitung, berapa waktu yang saya perlukan untuk membaca kedua kalimat tersebut? kira-kira 4 detik. Dalam satu menit ada 60 detik, jadi berapa jumlah kalimat tersebut yang bisa saya ucapkan dalam satu menit? 60/4 = 15 kali setiap menit. Kalau sehabis shalat saya bertafakur selama 5 menit saja maka bisa di bayangkan 5 x 15 = 75 kali sudah kalimat ini kita ucapkan, dan tentunya kita tak bisa bayangkan beratnya kalimat tersebut pada timbangan Ar Rahman.

Bayangkan perjalanan di pagi hari yang menghabiskan waktu 1 jam, dan jika sepanjang waktu itu kita manfaatkan untuk dzikir, dan tak ada yang kelewat dari catatan malaikat, subhanallah.
Jadi apapun catatan yang kini dipegang malaikat, tidak perlu penasaran lagi, yang penting mulai hari ini, detik ini catatan itu hanya berisi kebaikan, kebaikan dan kebaikan, stop catatan maksiat di sana, jangan jadi hamba yang bodoh dengan membiarkan catatan buruk disana.

Subhanallah wabihamdih, subhanallahil 'azhiim (Mahasuci ALLAH dengan segala puji bagiNYA, Mahasuci ALLAH Yang Maha Agung).

Wednesday, 29 April 2015

Adakah Gading Yang Tak Retak

PortalRenungan
Kita semua sudah faham benar bahwa dalam hal rizki dan kekayaan, ALLAH tidak pilih kasih. Dia memberikannya kepada mereka yang mau berusaha dan beranu mencoba. Jika orang-orang tidak menyembah ALLAH saja diberi nikmat kesuksesan dan kekayaan, tentu ALLAH akan lebih senang lagi memberikannya kepada hamba-hambaNYA yang beriman dan bersyukur kepadaNYA. Yang harus kita lakukan adalah memiliki keberanian untuk membangun kesuksesan.

Kalau kesuksesan adalah laksana ukiran yang harus kita buat di atas batu kehidupan, maka kita harus mencoba mengukirnya dengan "Pahat" kesabaran dan "Palu" ketekunan. Sekali kita memukulnya akan ada goresan kecil di permukaan batu itu dan tentunya kita harus memukulnya ribuan bahkan jutaan kali sehingga ukiran kesuksesan itu bisa selesai dan indah. Pilihlah "Batu" kehidupan yang keras dan lebih besar tantangannya agar ukiran kesuksesan yang kita buat bisa tahan lama serta dapat dilihat dan dinikmati oleh generasi generasi sesudah kita. indah yah saudaraku......Jika kita semua karyawan berpikir seperti ini, Insya ALLAH DENSO GROUP ini pasti akan bisa bertahan lama dan akan bisa dinikmati oleh generasi sesudah kita, mungkin dia anak anak kita bahkan anak dari anak-anak kita.

Yuk kita berfikir positif, hadapi setiap tantangan dan temukan solusi. Jangan melipat gandakan satu kesulitan dengan seribu keputusasaan, satu musibah menjadi seribu penderitaan, jangan hanya gara gara gak di promosikan kinerja menjadi menurun. Yuk kita berkreasi dan jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Iya di sini di dunia ini tidak ada yang sempurna bukan?, sesalu ada sisi yang bisa kita perbaiki.

Mungkin diantara kita ada yang pernah mendengar teori "nihil cacat"? Sebuah pemikiran agar kita berusaha mencapai kondisi tiada cacat, baik dalam hasil maupun proses kerja. Percayakah bahwa kita mampu mencapai hasil yang tak bercacat? Atau, percayakah kita bahwa ada sesuatu di bawah langit ini yang benar-benar suci dari cacat? Ayolah! Jangan terlalu naif. Pepatah mengatakan bahwa Tiada gading yang tak retak. Itu berarti selalu saja ada cacat; selalu saja ada kekurangan; bahkan pada apa dikagumi sekali pun. Maka, bagaimana mungkin kita mempercayai teori "nihil cacat"? Bila kita cukup realistis, maka sebenarnya yang dituntut bukanlah hasil dan kerja yang tak bercacat, melainkan sebuah sikap untuk terus-menerus mengupayakan perbaikan. Iya kita tidak akan pernah sampai pada kesempurnaan, namun kita bisa berjalan menuju kesempurnaan. Itulah sikap "nihil cacat" yang seharusnya kita lakukan.

ALLAH memberikan arahan kepada kita untuk senantiasa melakukan karya karya untuk kehidupan kita, karena sebenarnya apapun yang kita kerjakan pada akhirnya akan kembali kepada kita. Pelaku kebaikan mendapatkan kebaikan dan pelaku keburukan mendapatkan keburukan pula.

Barangsiapa yang mengerjakan karya yang baik maka untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan buruk maka untuk dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hambaNYA. (QS Fushilat, 46)

Saudaraku. Yang kita butuhkan bukan sekedar ide atau gagasan saja, karena seseorang yang pikirannya dipenuhi banyak gagasan dan ide ide serta rencana cerdas tetapi tidak pernah mencoba merealisasikannya menjadi karya nyata maka dia adalah orang yang tidak berguna. Jadi stop as member NATO, ( No Action Talk Only). We must become member of P Four, (Perencanaan Pengerjaan Pengecekan dan Perbaikan). atau dalam bahasa keseharian kita sering kita sebut PDCA.(Plan Do Check and Action.) tapi jangan sampai lupa dalam merealisasikan rencana atau ide tersebut kita harus mempertimbangkan aspek QCDSM nya, agar out put yang dihasilkan sesuai dengan target yang telah dicanangkan.

Air Tuba Di Balas Air Susu

PortalRenungan
Alkisah, ada seseorang yang datang menemui guru spiritualnya, dan ia hendak curhat dengannya. Bahwa luka dihatinya telah merontokkan jiwanya dan amarah menggemuruh di dada membuat sesak nafas di dada, ia katakan "Kekasih saya telah pergi meninggalkan saya, begitu sakit rasanya" dst... Sang guru tersenyum sambil mendengarkan ungkapan isi hati muridnya. Setelah selesai mendengarkan, guru tersebut menjawabnya dan sungguh jawabannya mampu melumerkan amarah orang itu. Ia mengatakan dengan ucapan yang lembut dan bijak "Saudaraku, mari kita do'akan agar kekasihmu bahagia dimanapun ia berada, jangan mendo'akan selain do'a yang akan membuatnya bahagia, karena setiap do'a akan terbalik kepada kita".


Kalau diantara kita ada yang patah hati kemudian tersulut emosi dan mendo'akan “ya ALLAH, jauhkan dia dari bahagia karena dia sudah menyakiti saya” maka sungguh doa itu akan berbalik ke kita dan ALLAH akan menjauhkan diri kita dari bahagia dan ketika kita ubah doa kita menjadi ”ya ALLAH hamba ridho jika ENGKAU bawa dia dari saya, dan saya mohon dari dasar hati saya yang tulus bahagiakan dia ya ALLAH, bahagiakan dia, sehatkan dia, dan sayangi dia” maka doa itu akan menjadi milik kita dan ALLAH akan membahagiakan kita, menyehatkan kita dan menyayangi kita. Subhanallah, maha suci ALLAH.

ALLAH mendidik kita hari ini bahwa do'a adalah milik si pemberi do'a. Apa yang keluar dari mulut ini akan berbalik ke diri sendiri. Do'a buruk akan menjadi milik diri dan do'a baik juga akan menjadi milik diri pula. Jadi mending do'akan yang baik-baik saja. Jadi kalau bulan ini gak dapat promosi misalnya,.. catat yah, Doakan atasan, boss atau siapapun rekan kerja kita yang baik baik saja karena DOA akan kembali kepada si pemberi DOA. nah kalau pun ada perasaan gak enak atau luka dihati, mari berterima kasih kepada LUKA karena kita bisa berdoa untuk diri kita dan saudara kita yang lain tentunya dengan doa yang baik baik saja.

Lalu bagaimana dengan luka yang dihadirkan orang lain, bukankah ALLAH tidak pernah membangun surga diatas penderitaan hambaNYA yang lain? betul dan biarlah itu menjadi urusan ALLAH, ingat loh BUKAN HAK KITA UNTUK MEMBALAS SETIAP LUKA YANG DIHADIRKAN OLEH MANUSIA YANG LAIN, apalagi orang yang telah memberi kita keindahan dan kebahagian dulu, semisal istri, suami, anak, teman sejawat bahkan orang tua kita, atau orang yang terdekat dengan kita yang bersama sama bekerja dengan kita, bahu membahu menciptakan karya karya terbaik kita. masa sih kita tega membalasnya, gak mungkin lah, ALLAH maha mengetahui dan jangan ragu bahwa setiap perbuatan akan dihisab, tapi itu HAK ALLAH dan JANGAN sekali kali mengambil hak ALLAH, diazab nantinya.

ALLAH tidak pernah tidur, ketika kita ridho dan mendo'akan yang baik-baik demi kebahagian orang lain, maka selebihnya tangan ALLAH yang membalas, tak ada syurga, selama ada yang menderita diatas kebahagian kita koq, as simple as that, berat menurut kita, tapi indah menurut ALLAH.

"Inilah hikmat dari ujian, yuk kita do'akan agar semua yang melukai kita bahagia dan selalu dalam lindungan ALLAH, sehat dan yang indah indah lah pokoknya karena doa itu akan berbalik menjadi milik kita.

Mulai sekarang tidak ada lagi do'a yang jelek-jelek, tidak ada lagi protes kenapa dia bahagia dan saya yang ditinggalkan tersiksa batin, siapa bilang begitu? kan itu menurut pandangan kita yang sempit sebagai manusia, siapa bilang dia bahagia ninggalin kita? doakan saja si dia bahagia di ujung bumi sana, selebihnya kan milik ALLAH, yakinlah bahwa setiap perbuatan akan terhisab.

Ya ALLAH sembuhkan luka kami dengan do'a-do'a kami yang tulus ya Rabb, ya nurul qolbu...

Tuesday, 28 April 2015

Surat Kecil Untuk Allah

PortalRenungan
Tulisan ini terinspirasi dari tulisan karya Agnes Danover yang menceritakan perjuangan seseorang melawan kanker yang di deritanya dan kemudian kanker tersebut menjadi jalannya untuk kembali menghadap sang penguasa alam semesta ini, ALLAH SWT. Saya mempersembahkan untuk semua dengan sedikit sentuhan bahasa jiwa dengan harapan kita semua bercermin betapa hidup ini adalah perjuangan dan kepulangan adalah sebuah akhir dari perjuangan itu.

ALLAH bolehkah saya menulis surat kecil untukMU, memohon satu hal kecil untukMU, bolehkah saya melihat bulan dan bintang, bolehkah saya hidup untuk waktu yang lama, dan bolehkah saya tersenyum untuk waktu yang lebih lama agar tidak ada air mata lagi dalam hidup saya.

Ketika sebagian organ tubuh saya rusak ketika bersarang kanker di paru-paru dan otak saya, maka saya selalu berpikir bahwa ini tidak akan menghakhiri hidup saya, karena saya hanya berharap hidup bersama kanker dan menjadi kuat dengan berteman dengannya bukan memusuhinya, berharap bisa hidup normal walau dari hari ke hari bertambah lemah dan tidak sehat, dan ketika semua orang menanyakan kabar saya maka saya hanya punya satu kata bahwa “saya baik baik saja“ padahal saat itu saya sedang menahan sakit kepala yang super hebat, padahal saat itu saya sedang berusaha menahan agar darah yang mulai mengalir melalui hidung dan terlalu banyak untuk ditampung oleh satu kotak tissue sekalipun karena semakin kuat tekanan ke otak maka semakin deras darah mengalir melalui hidung dan mulut saya, tapi saya baik baik saja dan saya ingin semua orang yang mencintai saya berpikir bahwa saya baik baik saja.

Bahkan ketika satu kaki saya tidak mampu saya gerakkan, ketika kaki saya tidak lagi mau menjalankan perintah saya untuk bergerak maju atau sekedar menopang tubuh mungil saya, saya tetap mengatakan bahwa ini bukan lumpuh, ini hanya kurang makan makanya saya lemes, dan saat itu saya ingin tidur, sangat ingin memejamkan mata dan sangat ingin beristirahar, ini bukan kehabisan darah, itu yang saya bisikin dalam hati, ini hanya karena keinginan saya menjadi drakula jagoan yang cantik yang harus mengalami transfusi… dan saya meminta kepada Ayah, Om, Tante, Sahabat2 yang tak pernah lelah mengelilingi saya bahkan kekasih saya untuk tidak menangis, karena jujur, merekalah yang membuat saya takut untuk tidur karena saya takut ketika bangun mereka tidak ada disamping saya.

Detik berlalu, menit berlalu, hari dan bulan, seperti menghitung mundur waktu ketika kanker dalam tubuh saya menyebar ke seluruh organ tubuh, kepala yang terasa tertekan, hidung yang mulai kehilangan kepekaan, paru paru yang terus mengeras dan semakin sulit menghimpun oksigen untuk sekedar bernapas dan sayapun tak kuat melihat, kanker ini merusak semua yang bisa saya lihat oleh mata.

Dan ketika dokter memasukkan sesuatu ke dalam tubuh saya dengan diiringi sakit yang luar biasa, dan saya berusaha untuk tidak meronta kesakitan dan berjuang untuk tidak lagi menangis walau sadar ini sakit hingga menidurkan saya, saya ingin tidur panjang agar tak lagi terasa sakit ini, saya ingin memiliki sayap agar dapat terbang mengelilingi gunung dan melewati samudera, menembus awan dan menuju langit, bertemu para bidadari berbaju putih, dan berambut hitam panjang, memasuki istana yang megah yang didalamnya ada mahluk ALLAH yang menanti penuh cinta dan kasih sayang.

Dan saya ingin tidak ada yang menangisi saya ketika saya harus berpulang, semua kenangan tak akan lekang, tak akan sirna walau mungkin saya tidak mempunyai napas untuk menghirup dunia, namun saya mempunyai napas untuk mengingat semua kenangan indah selama bersama di dunia.

Ketika sayup masih terdengar ayah memanggil nama saya, ketika sayup isak sahabat dan kekasih saya ketika bidadari berbaju putih itu semakin dekat dan ketika cahaya semakin memudarkan pandangan … dan setelah ikhlas saya minta kini saya siap untuk pulang dengan melepaskan semua sakit akibat kemo, tak akan ada lagi darah yang mengucur dan tak akan ada lagi sesak didada, kini saya siap menuju istana dilangit itu… dan semua diam pertanda bahwa saya telah meninggalkan dunia ini, jika itu terjadi bolehkah? bolehkah!"

Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Ia menghembuskan napas terakhirnya dengan wangi melati yang selalu digengamnya, dengan ditemani oleh Ayahnya, sahabat-sahabat dan kekasihnya, Ia mengakhiri perjuangan dan ketegaran, sungguh tak ada yang abadi, namun kehidupan yang ditinggalkannya mengajarkan suatu ketabahan, kekuatan, cinta untuk kita orang-orang yang ditinggalkannya.

Saudaraku. Alhamdulillah kita masih hidup, masih bisa bekerja, yang jelas ALLAH masih percaya kepada kita untuk mengisi ruang waktu kehidupan ini. Semoga hari ini kita bisa berkarya lebih baik dari hari-hari yang telah lalu. Dan marilah kita jadikan hari ini hari terindah yang pernah menghiasi hidup kita.

Semakin Tinggi Nilai Sesuatu Semakin Mahal Pula Harganya

PortalRenungan
Dari semua nikmat yang ALLAH titipkan kepada kita tentu nikmat nafas adalah nikmat yang besar. Ya, bernapas bukan hanya memasukkan oksigen melalui rongga hidung atau mengisi paru-paru dengan oksigen, namun bernafas adalah menunjukkan kehadiran ALLAH dalam setiap hembusan yang kita keluarkan. Jika bukan karena ALLAH maka kita tidak akan bernafas, dan tanpa nafas yang terhembus maka kita hanya seonggok daging yang akan mengembung ketika oksigen masuk.

Kita telah melewati detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun yang cukup panjang dan melelahkan. Semua sudah berlalu menjadi saksi atas perjalan kita... Berapa banyak amal yang sudah kita lakukan selama itu?, mari kita mereka-reka jawabannya. Iya ternyata baru itulah, kesungguhan yang kita lakukan untuk menyongsong sebuah kehidupan yang pasti dan abadi. Ternyata hanya sebanyak itu bekal yang kita kumpulkan untuk menebus kebahagian akhirat. Sudah cukup? Pasti tidak. Sementara kita sama-sama tidak tahu, berapa detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun lagi yang masih tersisa dihadapan.

Sekarang kita berada disini, di detik, di menit, di jam, di hari, di pekan, di minggu, dan di tahun ini. Marilah kita berdo'a, semoga keadaan kita lebih baik dari yang lalu.Marilah kita bersungguh-sungguh, karena hanya disini kesempatan kita untuk mengukir amal atau karya terbaik kita. " Dunia ini hanya tiga hari saudaraku," begitulah nasihat Imam Hasan Al Bashri. Tiga hari itu adalah hari kemarin yang sudah berlalu, dan kita tidak bisa lagi untuk mengubahnya. Hari esok, yang kita tidak tahu apakah kita akan masih memiliki kesempatan didalamnya. Dan hari ini, kesempatan untuk melakukan amal shalih atau karya terbaik kita. Maka marilah kita beramal atau berkarya sebanyak-banyaknya tentunya dengan amal dan karya terbaik kita. Insya ALLAH.

Ya, semua kita pasti sangat mendambakan rahmat ALLAH untuk bisa dimasukkan ke dalam surga. Karena itulah kemenangan, kebahagiaan dan kenikmatan yang tiada tandingannya. Kenikmatan yang membuat kita tak akan puas hanya sekedar berada didepan gerbangnya. Kenikmatan yang menjadikan kita tak berhenti hanya sekedar masuk beberapa langkah dihalamannya. Kenikmatan agung yang membuat siapapun tak akan pernah berhenti kecuali sampai kepuncaknya yang paling tinggi, surga Firdaus.

Mari merenung, setiap sesuatu itu ada harganya bukan?. Semakin tinggi nilai sesuatu semakin mahal pula harganya. Tentunya bila ingin mencapai surga tertinggi diakhirat maka seseorang harus berada pasisi tertinggi didunia. Pertanyaannya bagaimana kita bisa mencapai kedudukan tertinggi di dunia ? Mari kita sama sama kembali lihat lembar lembar firman ALLAH SWT dalam Al Qur'an. Mari kita bersama perhatikan petunjuk Rasulullah SAW dan ungkapan para salafusshalih. Kemudian kita praktekan dalam kehidupan keseharian kita. Terutama lagi disaat kita memasuki bulan yang agung, bulan Ramadhan yang sangat kita nantikan kedatangannya.

Ya, sebagai ajakan saja untuk diri ini dan saudaraku semua. Apakah saudara sudah buat Proposal? Iya proposal yang kita sodorkan kepada ALLAH di malam pertama memasuki bulan Ramadhan, Proposal itu isinya berupa planning amal yang akan kita lakukan dibulan Ramadhan, semisal, saya akan menghatamkan Al Quran sebanyak 3X, atau saya akan berinfak 50Rb minimal /1 hr, atau saya akan selalu membari berbuka orang yang berpuasa 2 Org sehari dan sebagainya dan sebagainya. Proposal ini kita ajukan ke ALLAH bukan untuk minta UANG atau DANA, tapi untuk momohon kekuatan darinya, rahmatnya dan kasih sayangNYA....Yuuk kita sama-sama buat dan lakukan...!

Saudaraku, marilah kita berdo'a:
" Yaa ALLAH yaa Rab. Ketika Engkau menebar keselamatan, ketentraman dan barokah di Sya'ban ini, maka dahulukanlah saudaraku ini.
" Yaa ALLAH yaa Rahman Yaa Rahim. Jadikanlah saudaraku ini dalam golongan orang yang selalu menerima rahmat dan kasih sayangMu.
" Yaa ALLAH yaa Razaq yaa Basith. Luaskanlah rizki yang berkah untuk saudaraku ini dan jauhkan darinya kefakiran.
" Yaa ALLAH yaa Barrii. Mudahkanlah segara urusan kehidupan saudaraku ini, sembuhkanlah segala penyakit dalam jasad dan ruhaninya.
" Yaa ALLAH yaa Ghaffar. Ampunilah dosa dosa saudaraku ini.
" Yaa ALLAH yaa Aliyyu yaa Kabir. Jadikanlah saudaraku ini manusia yang amanah, yang akan menemani hamba hambaMu di surgaMu.
Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin.

Kenapa Harus Menyalahkan Orang Lain

PortalRenungan
Masih ingatkah pepatah lama "Gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut di seberang lautan terlihat"., seberapa sering saya melihat kesalahan orang lain tanpa pernah mampu melihat kesalahan sendiri. Seberapa sering saya melihat orang-orang yang menyakiti saya dan mengumpat namun jarang menyadari bahwa luka yang sama bahkan lebih dalam lagi telah saya torehkan dihati orang lain. Seberapa sering saya melempar batu dan sembunyi tangan, menjadi orang yang sangat pengecut padahal ALLAH mengetahui apa-apa yang saya lakukan.

Ya, berani mengakui kesalahan memang hal yang amat sulit dilakukan oleh manusia, termasuk saya tentunya karena yang gampang itu memang menyalahkan orang lain, dan saya biasanya milih yang gampang, kalau bisa nyalahin orang lain kenapa harus nyalahin diri sendiri, hehehehe salah kaprah. Ketika motor saya nyerempet motor orang lain itu bukan karena saya ngantuk/lalai/ugal-ugalan tapi karena pengendara motor itu yang oleng dan gak hati hati, ketika tangan saya kena pisau dan luka itu karena pisaunya yang terlalu tajam bukan karena saya yang motong sambil ngelamun/menghayal hingga melenceng arah pisau, ketika saya telat datang ke kantor itu karena jalanan macet bukan karena saya bangun kesiangan, he he he. Pokoknya selama masih bisa menyalahkan orang lain, tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

Tetapi pernah tidak kita berpikir bahwa dengan mengakui kesalahan ini sebagai milik kita, maka kita belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, selama kita tidak mengakuinya bagaimana kita mau belajar dong !! manusia kadang pengen jadi gajah yang semua di injak-injak.

Ya, mengapa kita tidak bersikap jujur bahwa kesalahan yang dibuat tersebut adalah salah saya, milik saya, saya melakukan ini dan itu dan saya bertanggung jawab atas resiko yang ada dan saya seharusnya berterima kasih pada kesalahan kesalahan yang saya buat karena saya mendapat pelajaran berharga dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. Dan bisa dipastikan kita juga pasti sangat marah jika terkena masalah dari lemparan orang lain. Kita harus melatih jujur dan menumbuhkan jiwa jujur dalam diri sendiri, mulai saat ini karena esok mungkin terlambat.

Saudaraku, kejujuran itu indah lho, meski pahit kata orang, meski setelah jujur kita harus jungkir balik memperbaiki kesalahan setidaknya kita membuat diri diri ini lebih baik dan lebih baik lagi, bukankah salah satu ciri ciri pecinta ALLAH adalah mereka yang sibuk memperbaiki diri sendiri bukan mereka yang sibuk mencari kesalahan orang orang, tak ada untungnya mencari kesalahan orang lain, hanya membuat jiwa menjadi lelah, ehm tentunya kita gak mau menggadaikan bahagia kita dengan gelisah karena memikirkan orang lain yang belum tentu juga salah.

Jadi, mulai sekarang jujur dan belajar melihat kesalahan sendiri, menjadi jujur seperti seorang ksatria dan berwibawa, atau mencoba tidak jujur (bohong) seperti seorang pencuri yang terhina dan tidak berharga, pecundang dan looser, kata guru mengaji “JUJUR sebagian dari Iman”. Dan setelah jujur dengan kesalahan maka waktunya melangkah menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi, menjadi hamba yang dibanggakan oleh penciptanya, iya mari membuat ALLAH bangga karena telah memiliki hamba seperti kita, hamba hamba yang jujur, hamba hamba yang tak mudah terprovokasi dan ramai ramai menghujat orang lain yang belum tentu salah dan semoga kita mampu menjadi hamba hamba yang mampu melihat kesalahan diri sendiri.

Kalau memang kita salah kenapa harus ngumpet dari kesalahan, bukankah kita semua berbuat salah, kan manusia tempatnya khilaf kan, semoga kita dicintai ALLAH karena kejujuran dan keberanian kita mengakui kesalahan. Irhamna Ya ALLAH.

Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 4)

PortalRenungan
Melanjutkan tulisan sebelumnya, Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 3). Saya ingin mengajak pembaca untuk merenungkan saat-saat yang menentukan, dimana ibu kita harus berjuang keras mengeluarkan seluruh kemampuannya agar anaknya bisa lahir dengan selamat. Tak terhitung tetesan darah yang memancar, tak terbilang kucuran keringat yang mengalir, tak jadi soal isak tangis dan teriakan yang mengaung yang ada dalam benaknya, inilah saat yang menentukan,"Aku harus berupaya agar anak dalam kandunganku lahir selamat dan aku bisa mendidiknya dengan baik"

Pernahkah kita membayangkan bahwa proses melahirkan itu begitu sulit, terkadang sang ibu menahan rasa mulas sampai 3 hari sebelum proses melahirkan, ada yang proses pembukaannya begitu lama sampai harus di induksi, ada yang sudah siap melahirkan tapi sang ibu kehabisan tenaga, dan disaat itu saudara... Andaikan malaikat izrail datang menghampirinya, seraya memberikan tawaran, apakah anaknya yang akan diambil nyawanya atau ibunya,..? Pasti sang ibu mengatakan Ya ALLAH ambilnya nyawaku, biarkan anakku ini hidup dengan selamat, kelak ia akan menjadi anak yang shalih, yang akan memulyakan MU dan yang akan senantiasa mendoakanku, yang akan mengunjungi pusaraku dan selalu memohon agar diriku di alam baka disayangi dan dimasukkan kedalam syurgaNYA....Ibu....Aku Rindu Kepadamu...

Marilah kita renungkan bersama-sama. Pernahkan kita membuat sedih orang tua kita? Pernahkah sikap sikap kita membuat kecewa orang tua kita? Pernahkah kita memarahinya? mengeluarkan kata kata kasar kepadanya? Membentaknya? Pernahkah kita menyia nyiakan kepercayaannya? Padahal apa yang telah diberikan orang tua kita sampai saat ini tidak pernah bisa kita hitung...?

Datang dan bersimpuhlah di hadapannya, mohonlah maaf padanya dan bertekadlah untuk tidak mengulanginya lagi tingkah laku yang bisa membuatnya sedih, kecewa, murung. Seandainya kedua orang tua sudah tiada, bertaubatlah pada ALLAH dan perbanyaklah mohon ampun kepada ALLAH untuknya dan sambungkanlah hubungan baik dengan kerabat-kerabatnya.

"Berbaktilah pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu"

Yuk kita pejamkan mata ini , bayangkan wajah ibu dan ayahanda tercinta kita. Mari sisipkan do'a yang indah untuk mereka. Ya ALLAH...

Monday, 27 April 2015

Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 3)

PortalRenungan
Melanjutkan tulisan sebelumnya, Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 2). Rosulullah SAW menggambarkan keagungan kedua orang tua dalam sebuah hadistnya "Orang tua itu adalah sebaik-baik pintu surga, seandainya kamu mau jagalah pintu itu dan jangan kau sia-siakan". (HR. Tirmidzi)

Tahukah kita, bahwa untuk bisa hidup bahagia, mendapat berkah, diluaskan rizki, dipanjangkan umur dan dimudahkan segala urusan, bahkan dimasukkan surga, menurut Rosulullah kuncinya ada pada berbuat baik kepada orang tua. "Ridha ALLAH tergantung ridha orang tua, dan murka ALLAH tergantung murka orang tua," (HR. Bukhari). Iya keridhaan orang tua akan segera membekas dan berpengaruh dalam perjalanan hidup seseorang, sebaliknya kemarahan dan ketidak sukaan orang tua juga akan segera membawa dampak dalam hidup seseorang. Hal ini pernak dikatakan oleh Rasulullah SAW, "Dua perbuatan dosa yang ALLAH cepatkan azabNya di dunia yaitu berbuat dzalim dan durhaka pada orang tua". (HR. Hakim)

Para Nabi Alaihimussalam dan orang-orang sholih, mempunyai sifat yang menonjol dalam hal berbakti kepada orang tua, perhatikanlah perkataan dan lantunan para nabi alalaihimussalam yang diabadikan ALLAH dalam Al-Qur'an:
Nabi Isa as : ALLAH memrintahkan aku berbakti pada ibuku dan tidak menjadikan ku sebagi orang yang sombong dan celaka ( QS Maryam ; 32)
Nabi Ibrahim : Wahai rabbku berikanlah ampunan ampunan untuk ku dan kedua orang tuaku dan seluruh orang-orang mukmin pada hari tegaknya hisab (QS Ibrahim ; 41)
Nabi Sulaiman : "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An Naml ;19)

Manfaat berbakti kepada orang tua, luar biasa besarnya. Bahkan berbakti kepada orang tua menjadi syarat utama bagi diterimanya taubat di hadapan ALLAH. Pernah seorang datang kepada Ibnu Abbas dan bercerita bahwa ia pernah melamar seorang wanita, namun wanita itu menolak untuk menerimanya dan malah menerima orang lain yang lebih ia sukai. Pria itu sangat marah dan membunuh wanita tersebut. " Apakah aku bisa bertaubat wahai Ibnu Abbas?" "Apakah ibumu masih hidup?" itulah pertanyaan pertama yang di ajukan Ibnu Abbas ra kepada pembunuh itu, Pria itu menjawab, "Tidak." Lalu Ibu Abbas mengatakan. " Kalau begitu bertaubatlah kepada ALLAH dan mendekatlah pada ALLAH sedekat yang engkau sanggup." Atha bin Yasir ra bertanya kepada Ibnu Abbas," Kenapa engkau bertanya tentang ibunya?" Ibnu Abbas mengatakan, "Aku tidak tahu amal apa yang lebih mendekatkan diri kepada ALLAH kecuali berbakti pada ibu." To be continue at... Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 4)

Yuk, kita pejamkan mata ini, bayangkan wajah ibu dan ayahanda tercinta kita. Mari kita sisipkan do'a yang indah untuk mereka. Ya ALLAH...

Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 2)

PortalRenungan
Melanjutkan tulisan sebelumnya Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 1), saya ingin mengingatkan kembali bahwa ALLAH yang padanya bersumber cinta dan kasih sayang, memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya. Betapa kedudukan yang sangat mulya bagi setiap orang tua karena tanggung jawabnya membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Mereka berada satu tingkat dibawah ketaatan kepada ALLAH hal ini ditegaskan oleh Rosulullah dalam sabdanya "Keridhoan ALLAH terdapat pada keridhoan orang tua dan kemurkaan ALLAH terdapat pada kemurkaan kedua orang tua". Subhanallah, orang tua mempunyai hak untuk dihormati dan ditaati, setelah ketaatan kita pada ALLAH.

Apapun kondisi orang tua kita, kaya atau miskin, tua dan pikun, mereka tetaplah orang tua kita. Orang yang paling banyak jasanya dalam kehidupan ini, orang yang melahirkan, membesarkan, mendidik dan memelihara kita sejak kita masih bayi hingga kita menjadi orang yang besar dan sukses dan bisa hidup mandiri seperti saat ini, Tidak ada yang membuat mereka jatuh miskin, tua dan pikun selain karena kegigihan mereka dalam membesarkan kita bukan ?.Ibu....Aku Rindu Kepadamu.

Saudaraku. Saya kutipkan sebuah kisah yang dikirim dari teman yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk lebih mencintai orang tua kita, terutama ibunda kita. "Suatu hari seorang trainer hendak mengisi acara dan hari itu ia lebih memilik menggunakan taxi dan menistirahatkan kendaraan pribadinya, saat menaiki taxi sang driver menyapanya dengan kata-kata yang lembut dan dengan bahasa tubuh yang mengesankan. Semakin lama diajak ngobrol, semakin nampak keindahan pribadi sang driver itu. Dalam hatinya bergumam, “Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya begitu mempesona. Saya ingin banyak belajar dengan driver ini".

Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini diajak makan siang di salah satu restoran kesukaannya di bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah diajak “paksa” akhirnya ia bersedia menemani sang trainer tersebut. Ketika ditanya mau pesan apa, dia menjawab, “Terserah bapak.” Driver itu dipesankan menu sama persis dengan pesanannya: Sate kambing tanpa lemak dan sop kambing, masing-masing satu mangkok.

Sebelum makan sang trainer bertanya lagi, “Tinggal dimana?” Dia menjawab, “Balaraja Tangerang.” “Berapa jam perjalanan ke pool?” sambungnya. Diapun menjawab, “Empat jam.” trainer tersebut terkejut, “Hah! Empat jam? Pergi pulang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool?” Dia segera menjawab, “Saya harus menjaga ibu saya".

"Menjaga ibu?" batin trainer tersebut bergumam. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat kerja jam 03.30 dini hari? Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian trainer tersebut bertanya lagi, “Bukannya sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun?”
Dengan agak terbata sang driver menjawab, “Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa membahagiakan ibu.” Jawaban itu sungguh menusuk sanubarinya, hanya sekedar mencium tangan ibu dan mendoakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari. Ia pun ke belakang sejenak menghapus air mata yang mengalir di pipi.

Kemudian ia bertanya lagi,"Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu?" Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”
“Maksudnya?” seru trainer. Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor. Bila saya menang, hadiah umroh itu akan saya berikan kepada ibu tercinta".

Mendengar jawaban itu ia menarik nafas panjang. Dengan nada agak bergetar driver taxi melanjutkan, “Setiap hari saya pulang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh. Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya.” Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur menjadi satu. Air matapun mengalir deras di pipinya. Ia sangat malu karena pengorbanan untuk ibunya kalah jauh dengan driver taxi ini".

Masih ingatkah dengan pengorbanan orang tua membesarkan kita. Bukan kebahagiaan pribadi yang mereka kejar, melainkan kesuksesan kitalah sebagai anaknya yang mereka harapkan, Bagi mereka, anak adalah sangatlah berarti, anak adalah segalanya, dan siapakah seorang anak itu??, ia adalah yang membaca tulisan ini...To be continue at.. Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 3)

Dan Tuhanmu telah memerintahkan upaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia . ( Al Israa (17):23)

Yuk kita pejamkan mata ini, bayangkan wajah ibu tercinta, yang mungkin saat ini sedang berdo'a untuk kita, agar anaknya di perantauan hidup mulya, diberkahi dan diselamatkan serta di sukseskannya. Mari kita sisipkan do'a yang indah untuk mereka. Ya ALLAH...

Ibu Aku Rindu Padamu (Bagian 1)

PortalRenungan
Apa yang lebih berarti dalam hidupmu?, apakah kekayaan?, ataukah istri? Ataukah anak-anakmu yang cantik dan lucu? Atau prinsip hidup yang engkau pegang teguh? Bisakah semua itu engkau miliki bila orang tuamu tidak melahirkanmu? Bisakah semua itu engkau miliki bila orang tuamu enggan menjagamu sejak lahir hingga dewasa? Bisakah semua itu engkau peroleh tanpa bimbingan dan didikan kedua orang tuamu?.

Saudaraku, ketika dirimu datang ke dunia, engkaulah yang menghadiahi mereka dengan rasa sakit yang tiada tara yang memaksa ibumu berada pada kondisi antara hidup dan mati. Tangis dirimu adalah awal kebahagiaan mereka, menghilangkan semua duka dan sakit yang baru dialaminya, kehadiran dirimu telah memberi warna baru bagi kehidupan mereka.

Maha kuasa ALLAH yang menganugerahkan cinta tanpa batas kepada setiap orang tua. Di saat dirimu kecil dengan bahagia mereka memenuhi seluruh kebutuhanmu, makanmu diasuapinya, minummu disediakannya. bahakan semua kebutuhanmu yang menyulitkan dilayaninya dengan penuh cinta, tanpa pernah mengeluh dan mencemooh tingkah lakumu yang terkadang menyebalkan....Ibu.... Aku Rindu Kepadamu.

Malam hari dirimu menangis karena lapar, Ibumu terbangun dan menyusuimu. Rasa mengantuk seketika menghilang oleh tangisanmu. Popok yang telah basah digantikannya oleh ibumu dengan penuh kasih sayang, agar dirimu bisa kembali tidur dengan nyenyak, Ibu....Aku Rindu Kepadamu...masih terbayang betapa engkau telah mengorbankan segalanya untuk anakmu ini,...Ibu...Maafkan anakmu ini yang seringkali membuat ibu jengkel dan tersinggung dengan tingkah laku anakmu ini.

Saudaraku. Masih ingatkah disaat dirimu demam, dirimu menangis dengan tangisan yang memilukan. Orang tua mana yang tidak resah bila anakmu demam? Tangis kesakitan dirimu membuat mereka lebih menderita dari sakit yang engkau derita. Akan tetapi, cintanya kepadamu yang tak terbatas mendorong mereka untuk melakukan semua usaha agar dirimu sembuh dan bisa kembali ceria seperti sedia kala. Meskipun harta mereka habis, perut mereka kelaparan, lelah yang bertumpuk-tumpuk, semua tidak ada artinya, karena dirimu lebih berharga bagi mereka. Mereka lebih mencintai dirimu dari pada diri mereka sendiri... duhai Ibu... Aku Rindu Kepadamu.

Begitulah jerih payah dan pengorbanan orang tua membesarkan kita. Bukan kebahagiaan pribadi yang mereka kejar, melainkan kesuksesan kitalah sebagai anaknya yang mereka harapkan, Bagi mereka, anak adalah sangatlah berarti, anak adalah segalanya, dan siapakah seorang anak itu??, ia adalah yang membaca tulisan ini...To be continue at.. Ibu....Aku Rindu Kepadamu (Bagian 2)

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain DIA dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al Israa (17):23)

Saudaraku. Mari pejamkan mata sejenak, bayangkan wajah ibu dan wajah ayahmu, yang mungkin saat ini sudah tua renta, atau sudah terbujur kaku. Mari kita sisipkan do'a yang indah untuk mereka. Ya ALLAH.

Apa Yang Sudah Kita Berikan ?

PortalRenungan
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit, jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau. Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar, jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah saja jalan kecil tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air. (penggalan puisi Taufik Ismail - Kerendahan Hati)

Diantara pembaca yang budiman mungkin masih ingat dengan puisi Taufik Ismail diatas, bahwa menjadi apapun kita, harus menjadi yang berguna, kalau kata pak ustadz “ALLAH tidak pernah menciptakan mahluk untuk sia sia” lalu pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah kita menjadi hamba ALLAH yang berguna, sudahkah amanah kita dilahirkan ke muka bumi ini kita jalankan atau jangan jangan kita gak tahu lagi untuk apa kita dilahirkan di bumi ALLAH ini, mau ngapain kita dibumi ALLAH ini, dan mau kemana akhir dari perjalanan hidup kita ini, gimana mau berbuat banyak, gimana mau jadi hamba yang berguna kalau “mengapa” kita ada disini aja kita tidak tahu.

Seorang mengatakan "Aku sudah mewakafkan diri untuk ALLAH" kalimat yang membuat saya takjub adalah kalimat “wakafkan diri” karena seingat saya wakaf adalah harta yang kita berikan untuk digunakan dijalan ALLAH, dan karena orang ini tak memiliki banyak harta, maka dia mewakafkan dirinya, jiwanya, sungguh tak terlintas dijiwa yang masih memikirkan dunia ini.

Iya, orang tersebut memberikan hidup dan jiwanya untuk ALLAH, gaji hasil bekerja diberikan kepada duafa dia hanya mengambil sebagian saja. Karena menurut dia apa yang dia berikan ke duafa itulah yang akan menjadi milik dia di akhirat kelak, harta bukanlah yang ada dalam genggamannya tetapi apa yang dia berikan kepada orang lain, itulah hartanya...

Kemudian orang ini mengatakan "Ilmu itu harus berguna buat orang lain" dan orang ini rajin mencari cari mereka yang membutuhkan dirinya, didatanginya masyarakat yang tinggal di pinggir laut, ditanyakannya apa kira kira yang bisa dia bantu, di hampirinya mereka yang ditempat pembuangan sampah dan ditanyakan apakah sudah punya beras untuk esok, subhanallah...

Saudaraku... Apa yang sudah kita berikan.
Ya, apa yang sudah kita berikan untuk hamba-hamba ALLAH yang lain, untuk bumi ALLAH, kita yang masih sibuk bekerja yah bekerja untuk makan sendiri, kita yang sibuk membaca buku yah ilmunya hanya untuk kita seorang, mata kita sibuk melihat para duafa tapi hati ini tak tergerak untuk menolongnya memperbaiki hidup, apa saja yang sudah kita manfaatkan dari indra pemberian ALLAH, tangan, kaki, mulut, mata, hidung masih kita gunakan untuk diri kita sendiri, andai kita mau seharusnya kita bisa membantu para duafa, menolong mereka memperbaiki hidupnya.

Ilmu yang kita dapat dibangku TK hingga kuliah pun baru berguna untuk kita sendiri, ah sudah waktunya kita berfikir untuk menjadi ilalang, yang rela terinjak oleh manusia agar tak tertelan lumpur panas dilahan gambut, karena memang begitulah fungsinya, dan kita yang menamakan diri ini manusia yang diberi akal masih juga berlum berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi hamba ALLAH yang berguna sesuai dengan tujuan kita dikirim ke bumi ALLAH ini?

Saudara, kita ingin sekali menjadi hamba yang bisa membanggakan pencipta kita, membuat ALLAH bangga telah menciptakan kita karena kita berguna untuk hamba hambaNYA yang lain, kita ingin meninggal dikenang karena kita bermanfaat untuk yang lain, dikenang bukan karena nama kita tapi karena diri kita berguna untuk yang kita tinggalkan.

Jadi, manfaat apa yang sudah kita berikan untuk diri ini? Mari tanyakan kepada ilalang yang bergoyang, dia mungkin tahu jawabannya karena ilalang sudah memberi manfaat bagi hamba yang lain, sedang kita?

Sunday, 26 April 2015

Menjadi Manusia Yang Cerdas

PortalRenungan
Apa khabar saat ini?. Semoga sehat selalu, bahagia dan insy ALLAH menjadi insan mulia dan terhormat. Aamiin.

Tidak tersa waktu menggerogoti usia kita, tiap hari kita ambil jatah hidup kita, jam demi jam, hari demi hari berganti, dan tahun demi tahun terus berguguran, bagaikan dedaunan yang meranggas karena tak mampu lagi untuk bergantung. Kita tidak tahu apakah masih banyak sisa usia kita atau sudah dekat bahkan sudah dekat sekali dengan batas usia kita. Berbahagialah bagi mereka yang kecepatan waktu berlalu sebanding dengan banyaknya perbekalan yang disiapkannya untuk satu perjalanan panjang dan abadi, dimana hanya ada dua akhir tujuan perjalanan yaitu surga atau neraka.

Pernahkah kita berta'ziyah saat ada saudara kita meninggal dunia?. Bisa jadi pemandangan yang terlihat kala itu sama seperti yang saya lukiskan berikut ini. Ketika saya sampai dirumah duka, raga sahabat saya sedang dimandikan untuk kemudian diberi kapas seluruh wajahnya dan untuk kemudian dikaffani lalu kemudian dinaikan di kerada berselendang hijau dan dishalatkan dan dimasukan kedalam lipatan tanah… lalu menunggu sang pemilik napas memanggil untuk mempertanggung jawabkan semua yang pernah dilakukan didunia yang fana ini, sejak lahir hingga tertutup panggung sandiwara yang diperankannya, usai sudah hanya tinggal nama yang akan di ingat.

Ketika kita melihat semua prosesi itu, yang mengeliat di dalam jiwa adalah jika yang terbaring kaku penuh senyum itu adalah diri sendiri, yang terbungkus kafan itu adalah diri ini dan yang diletakan dikeranda untuk kemudian dimasukan kedalam lipatan tanah itu adalah raga ini … lalu siapkah kita berdiri tegak dimahkamah ALLAH jika apa yang kita lakukan masih sama dengan yang kemarin kemarin??..cukupkah amalan kita untuk dapat mengharap ampunan dan syafaatnya,?? jika TIDAK maka yang terbayang adalah ketakutan yang tak terhingga, yang terbayang adalah azab yang sangat perih menindih raga dan jiwa ini, dan hampir dipastikan jika itu ditanyakan kepada diri saat ini “Sahabat, siap gak jika panggung sandiwara ditutup sekarang?” maka jawabannya adalah saya BELUM siap.

Lalu jika saat sandiwara di dunia ini usai sudah, masihkah kita mampu memohon agar diberi waktu lebih lama lagi, karena kita ingin memperbaiki nilai taqwa, menjalankan semua perintahNYA dan menjauhi laranganNYA… pasti sang penjemput akan mengatakan bahwa “waktu yang kemarin seharusnya cukup, untuk menghapus dosa dosa kamu, tapi kenapa kamu gak pergunakan dengan baik setiap napas yang dititipkan"

Jika demikian terjadi bahwa saya bukan orang yang cerdas melihat berbagai peringatan dan kurang cerdas memanfaatkan waktu untuk memohon ampunan dan beribadah lebih giat lagi agar koper penuh dengan amalan ketika saya pulang nanti, saat ini koper saya masih terlalu enteng bahkan nyaris kosong .
Kemudian saya teringat bahwa manusia pilihan ALLAH yang akan mengisi surga NYA adalah; manusia yang CERDAS, yang senantiasa berdzikir menyebut asma tuhanNYA (misalnya subhanallah, walhamdulillah, wa laa illaaha illallah, ALLAH akbar) everytime, everywhere...

Manusia yang CERDAS adalah yang menjadikan bumi ALLAH yang terhampas luas ini sebagai masjid baginya, kantornya mushallanya, meja kerjanya sajadahnya.. [inilah tanda cinta kepada ALLAH bahwa semua yang ia lakukan adalah untuk ALLAH, inna shalati wannusuki wamahyaya wammaati lillahi rabbil allaamin, sesungguhnya ibadah saya, shalat saya, hidup dan mati saya adalah untuk ALLAH]... [bukankah itu yang kita ucapkan ketika sholat]

Manusia yang CERDAS adalah yang memfungsikan tatapan mata penuh kasih [rahmat], pikiran senantiasa husnuzhan, tarikan napasnya tasbih, gerakan hatinya adalah doa, bicaranya bernilai dakwah… diamnya dzikir, gerak tangannya berbuat sedekah dan langkah kakinya adalah jihad fi sabillillah.

Manusia yang CERDAS adalah manusia yng mempersiapkan kehidupannya, bukan saja untuk dunianya tetapi untuk kehidupan yang abadinya. Subhanallah...

Kemudian yang terpikir oleh diri ini adalah mengapa saya menunda untuk menjadi manusia yang cerdas dalam pandangan ALLAH yah, seharusnya saya sadar bahwa saya wajib mencerdaskan diri saya sebelum sandiwara hidup saya ini usai … karena tidak ada yang menjamin bahwa esok ALLAH berkenan menitipkan napas kepada saya, jika malam ini saya tertidur dan tak bangun lagi sedang saya masih saja bodoh dan tidak cerdas maka kesia siaan lah yang saya jalani.

Yuk mulai detik ini kita cerdaskan diri kita... gampangkan? logikanya kita harus malu lah kalo taqwa aja gak bisa kan udah ada contekannya di Al Quran dan Hadits jadi tinggal baca dan amalkan lalu berlomba lomba lulus Cumloude.
Buatlah ALLAH bangga dengan menjadi diri kita murid teladanNYA dalam sekolah kehidupan.
Bisa kan? pilihannya berpulang dalam keadaan CERDAS atau berpulang dengan KEBODOHAN

Rumput Tetangga Selalu Kelihatan Lebih Hijau

PortalRenungan
Pepatah mengatakan "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau", jadi memang kelihtannya indah, padahal hal itu belum tentu. Kita tidak usah iri sama hamba ALLAH yang lain. Ya, manusia ini memang tidak akan pernah merasa puas dengan segala atribut dunia ini. Dunia seisinya tidak akan mampu memuaskan hasrat dan keinginan manusia, diturutipun hanya akan lelah, mau menangis sambil muntah darah juga tidak bisa dimiliki yang memang bukan miliknya.

Manusia kadang ingin memiliki sifat ALLAH "Maha Berkehendak" padahal kita hanya hamba yang tidak akan mampu memiliki semua yang kita kehendaki, dan jika ini kita biarkan maka kita sudah mengambil hak ALLAH, dan ini tak akan pernah terjadi, dan pada saat kita bersyukur dengan yang sedikit inilah ALLAH hadir dan memberi lebih, ini janji ALLAH loh, ketika kita mensyukuri yang sedikit ini maka ALLAH akan menambah, kalau gak mau bersyukur nanti diambil semua deh oleh pemiliknya… dan ALLAH tidak pernah ingkar janji.

Bayangkan saudaraku..., jika semua yang kita kehendaki diberi oleh ALLAH, minta mobil dikasih, minta jadi President diberi, minta uang milyaran di ATM langsung ada, terus dimana ladang ibadahnya dong? dimana kehambaan kita akan kita letakan, dimana airmata berlinang yang akan kita tumpahkan jika kemudian kita menjadi sombong dengan semua yang kita miliki jadi gak perlu lagi berdoa, tak akan mampu kita menanggungnya biarlah yang sedikit ini yang penting cukup, yang penting bahagia, yang penting berkah, yang penting tidak jauh dari ALLAH dan ini yang terpenting. Kalau mengikuti dunia kita tidak akan sanggup karena diatas langit yang ingin kita sentuh ada lagi langit kira-kira begitu ! he he he ...

Nah, untuk menghibur diri, lihatlah kebawah sekali-kali saja, jangan keseringan nanti tidak punya harapan, ketika kita hanya mampu naik motor maka masih ada yang berjubel-jubel kepanasan di dalam bus, ketika kita hanya bisa makan tempe siang ini maka masih ada yang belum makan udah tiga hari, ketika kita tidak memiliki kekasih seganteng/secantik bintang Film, cukuplah senyumnya toh sama sama manis kalau kita sendiri dimalam minggu, berpikirlah kan ada ALLAH yang tak pernah membiarkan kita sendiri, kalau kita gak punya gaji puluhan juta, yang sedikit ini alhamdulillah, jadi hisabnya gak terlalu berat karena memang hanya cukup untuk makan dan ongkos, he he he...

Yuk semangat, bukan hanya kita yang memliki masalah, tetapi semua hamba ALLAH memiliki masalah, dengan porsi yang berbeda tentunya, dengan jalan keluar yang berbeda pula. Kan tidak ada yang abadi dibumi ALLAH ini, ketika luka ingatlah esok akan bahagia, dan ketika bahagia ingatlah bahwa esok mungkin akan luka...

Saturday, 25 April 2015

Saat Malam Minggu Datang

PortalRenungan
Entah kenapa setiap kali malam minggu tiba jiwa romantis ini meronta-ronta, merobek setiap relung hati dan mencoba mengerti mengapa malam ini terasa berbeda dari malam-malam yang lain, malam minggu identik dengan keromantisan, identik dengan kasih sayang dan identik dengan cinta-cintaan, mungkin karena malam minggu banyak yang mencurahkan kasih sayang.

Dan bisa dipastikan bagi sebagian orang malam minggu adalah malamnya setan berpesta pora dan setiap kita akan gampang sekali menjadi para hamba-hamba setan di malam panjang ini, mengikuti apa yang setan inginkan maksud saya, naudzubillahimindzalik.

Masih terngiang perkataan seorang sahabat yang sedang jatuh cinta, ini katanya tentang cinta "Tahu gak, rasanya hati aku berdegup, berbunga, aku gak bisa hidup kalau gak ada dia A', gak bisa makan dan minum, sehari gak ketemu rasa setahun, dia tempat curahan kasih sayang aku, sandaran jiwa ku A, enak banget rasanya A” aduh aduh aduh, luar biasa yah ocehan kepompong kosong ini.

Jika semua ungkapan sahabat ini benar, dimana ALLAH kira-kira ya?. Ketika hati penuh oleh khayalan bersama jejaka/gadis yang bikin sang gadis/jejaka meleleh apa masih ada tempat untuk berpikir tentang keberadaan ALLAH, saya jadi berpikir ketika cinta kepada manusia mengalahkan cinta kita kepada ALLAH apa gak jadi berhala tuh cinta.

Saudaraku...
Berhala itu apa sih? apa yang saya bayangkan ketika pertama kali mendengar kata berhala? bentuk benda menyerupai manusia, berkarakter, disembah, tapi jaman sekarang secara logika sudah gak bisa diterima untuk menyembah berhala berwujud bukan?Ternyata setan juga mengikuti era digital loh, setan gak nyerah tuh, ia dengan pasukannya kembali menggoda manusia dengan berhala yang tak terlihat tapi mampu membuat manusia takluk, menyembah, tak bisa hidup tanpa berhala ini, berhala ini bernama cinta dunia. Bisikannya lembut banget, pembenarannya juga banyak, logika saja tidak cukup.

Ya, berhala tidak berujud yang disembah itu berupa cinta sang kekasih yang kita kejar sampai lupa dzikir karena keenakan menyebut-nyebut nama si yayang daripada menyebut nama ALLAH, berhala itu bernama harta yang kita kejar hingga takut zakat dan sedekah yang agak lebih karena takut gak cukup nih uang hingga akhir bulan plus hutang kartu kredit yang belum dibayar, berhala itu bernama jabatan, bernama pekerjaan, dengan alasan masih banyak kerjaan kita tunda waktu shalat kita … ya ALLAH ternyata kami masih menyembah berhala.

Saudaraku...
Dada ini kita penuhi dengan keinginan duniawi, tanpa ada tempat untuk ALLAH, sehingga walaupun tiap hari kita bershahadat yang kita lakukan seakan-akan ALLAH tidak ada, tidak melihat. ALLAH kita jadikan nomor seratus sekian ketika kitaakan mengambil keputusan bahkan kita tempatkan di wilayah yang tak penting lagi, tak ada shalat tahajud tuh waktu kita kalut, dan ketika kita butuh petunjuk bukan ALLAH yang kita tanya melalui shalat istikharah tapi kita tanya sahabat kita, kekasih kita,dll ALLAH hanya jadi alat pembenaran ketika kita memiliki hajat pribadi. ALLAH hanyalah suplemen agar keinginan nafsu menjadi sedikit halal, sah, lengkap, dan mantap. Secara tak sadar kita menafikan La Haula walaa Quwwata Illa Billah.

Jika sudah begini, apa bedanya kita dengan Fir'aun, menjadi pengikut setan dan menampikan kehadiran ALLAH, berbuat seolah-olah ALLAH tak melihat, tak mendengar... tak ada, padahal kita bershahadat.

Sekarang waktunya bertaubat, waktunya kembali kepada ALLAH, cintailah ALLAH melebihi apapun, isilah setiap hembusan napas dengan lafal “Subhanallah” dan rasakan bagaimana ALLAH hadir disetiap nadi yang berdetak, biarkan kekasih pergi jika mencintainya membuat kita melupakan ALLAH, bayarlah zakat, tanamkan dalam hati bahwa setiap kali kita gajian maka anak anak yatim dan fakir harus ikut gajian, 2,5% itu milik mereka jangan dipakai untuk bayar kartu kredit dulu baru kalo ada sisanya zakat, bayar zakat dulu dong nanti kalo secara kalkulator kurang maka ALLAH yang akan bantu mencukupi, masa mau jadi pemangkas harta fakir miskin, jangan jadi Firaun di era digital, takut sama ALLAH.

Dan ALLAH tidak pernah ingkar janji bukan? buktikan bahwa janji ALLAH itu benar ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, jadi jangan dibalik dengan kejar dunia dulu kalau sudah puas baru taubat mengikuti akhirat, kalau lagi asyik mengejar dunia terus nafas kita berhenti, gimana?.

Embun Pagi Tanda Kebesaran Allah

PortalRenungan
Adakah yang lebih indah dari beningnya embun pagi? butirannya menggelayut manja di dedaunan dan rerumputan bagaikan kristal yang bercahaya ... ada cinta, ada kasih sayang di beningnya, ada damai yang meresap, ada rasa teduh yang membuncah, ada rindu dan ada sejuta makna ketika embun itu terlihat bahkan terhampar di rerumputan. 


Dan pagi ini pastilah ada embun bergelayut manja di ujung bunga-bunga yang sedang merekah, indah sekali seni yang ALLAH sajikan buat kita di bumi milikNYA.



Perhatikanlah bahwa hadirnya embun di pagi buta adalah bukti nyata dan pesan terindah dari ALLAH bahwa setelah malam yang pekat akan hadir hari baru. Bahwa embun yang hadir pagi ini bukanlah embun yang kemaren hadir meski sama sama bergelayut diujung bunga yang sama yang baru akan mekar, embun hari ini bukan embun yang kemarin, karena embun yang kemarin telah diluluh lantakan oleh teriknya mentari … dan hari ini ALLAH menghadirkan embun yang baru untuk bergelayut manja.

Dan embun adalah tanda kebesaran ALLAH sebagai petunjuk bahwa hari baru telah datang dan embun hari ini bukan embun yang kemarin dan embun hari ini juga bukan embun yang esok pagi akan datang, begitulah ALLAH mengganti waktu … yang kemarin tak akan kembali dan esok bukan hari ini, subhanallah.

Saudaraku...
Maka nikmat mana lagikah yang sanggup kita pungkiri setelah nikmat hari ini bahwa kita masih dititipkan napas untuk kita isi dengan kebaikan bukan dengan keluh kesah karena kerja yang tak pernah selesai, mengeluh tentang panasnya bumi milik ALLAH udah untung masih dikasih sinar matahari kalo tidak kan gerhana, mengeluh tidak punya uang padahal banyak yang makan sekedar menghilangkan lapar, berpakaian asal tidak telanjang. Ah manusia kenapa harus mengeluh terus?.

Lihatlah embun, lihatlah beningnya, lihatlah manjanya bergelayut di ujung daun dan lihatlah keikhlasannya pergi saat mentari datang. Ah embun, saya akan belajar darimu untuk menjadi lembut, untuk menyejukan dan untuk pergi jika mentari datang dan mengusirmu … untuk menjadi bukti kebesaran ALLAH yang telah menitipkan mata yang dapat melihat, telinga yang dapat mendengar dan mulut yang dapat bicara, maha suci ALLAH dengan segala ciptaanNYA yang sempurna.

Dan masih sanggupkah kita mengeluh setelah melihat mata kita sempurna? jangan, say no to complain. Lihatlah pagi, dengarkanlah Adzan Subuh yang menggema dari bumiNYA ALLAH memekik diantara bumi dan langit dan indahnya pagi milikMU ya ALLAH "asshalatu khairum mina nnaum"

Saudaraku...
Bersyukurlah bahkan berbahagialah jika bersama datangnya embun pagi, kita bisa mendengar panggilan Adzan, mendengar nasehat-nasehat baik dari televisi atau dari radio. ALLAH menunjukkan kasih sayangNYA kepada kita lewat media tersebut. Maha Suci ALLAH. Segala puji hanyalah milikNYA dan DIA lah yang Maha Besar.

Friday, 24 April 2015

Bangkitlah Atau Terhempas Oleh Kehidupan

Mungkin saudara pernah menonton film "Karate Kid", buat saya pribadi banyak filosofi kehidupan yang saya dapat dari film ini, dan salah satunya saya tertarik dengan ucapan sang guru di film itu bahwa hidup adalah hempasan artinya bahwa hidup ini memang ladang ujian, sawah musibah, mimpi tak sesuai kenyataan, keinginan tak sesuai kejadian, perjalanan hidup penuh warna, pergantian siang malam, hitam putih lembaran kehidupan, inilah hidup tak perlu heran, memang beginilah hidup.

Saudaraku...
Hempasan, cobaan, musibah luka dan bahagia atau ujian adalah rekayasa Ilahiyah untuk menyeleksi hamba-hambaNYA. Cobaan diberikan oleh ALLAH dengan maksud untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Bagi yang lulus akan naik derajat. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak lulus ada dua alternatif pilihan, yaitu tetap ditempat atau justru melorot jatuh ke derajat yang lebih rendah, emang enak dihinakan ALLAH.

Saya dan kita semua, hanya manusia yang layaknya hanya seperti baju kotor yang tak pernah bersih dan ketika ALLAH ingin menjadikan saya bersih, terangkat segala kotoran dan dosa dosa yang melekat, maka ALLAH akan mencuci saya, mencuci itu apa sih? digeprak di penggilesan atau diputer hingga 30x didalam mesin cuci, dibasahi, direndam diair sabun yang berbau bahan kimia, disikat, digantung, dijemur dipanas terik matahari, selesai sampai disini? TIDAK karena saya belum pantas dijadikan pakaian kemulian penutup aurat jika saya belum diseterika oleh besi panas dan menjadi licin...

"Kalau gitu kejam banget dong ALLAH, tentu tidak... karena semua proses mencuci itu tidak semua diberikan ke satu hamba, ujian kita mungkin hanya kena panas dijemur, ujian sahabat saya adalah disikat, ujian saudara mungkin di seterika karena saudara jauh lebih kuat dan secara takaran keimanan lebih tinggi dan selalu ingat bahwa ”ALLAH tidak memberi ujian diluar batas kemampuan kita” janji ALLAH adalah benar dan pasti !! hempasan demi hempasan itu bukti bahwa kita masih hidup dan ALLAH dengan segala cintanya menjadikan masalah ini panggilanNYA bagi kita untuk kembali, untuk selalu mengerti bahwa ALLAH itu ada, maha dekat.

Saudaraku...
Terhempas saat terkena ujian itu pasti, sedih, kecewa, marah, nangis, tapi haruskah kita mengakhiri hidup karena hempasan ini, gak ada punya kekasih terus gak hidup gitu? Jawabannya tentu tidak. "ALLAH hanya memberi apa-apa yang kita butuhkan saja, bukan memenuhi semua keinginan kita.

"Fa inna ma 'al 'usri yusraa" karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah 94:6) artinya jangan lama lama terhempas karena didepan ada kemudahan, ini janji ALLAH, mari kita buktikan bahwa janji ALLAH benar, bahwa ALLAH tidak pernah ingkar janji jadi ketika terhempas pilihannya adalah bangkit, jangan pilih yang lain !! gimana agar mampu bangkit, jawabannya “Dan jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu” sesimple itu ?

Iya dong, kan sabar gak sabar ujian pasti mengenai kita, memang sudah takdirnya kehilangan ya kehilangan, jadi ikhlas, ridho dan sabar, "terus bagaimana agar punya sabar itu?" Sholatlah jawabannya karena hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenang. Ya, dua itu saja dijalankan..., raih cinta ALLAH dari hempasan ini, sabar terus sholat, sholat terus sabar begitu saja terus, nanti tidak terasa lagi hempasannya, yang terasa tinggal tenangnya, kemudian ALLAH akan memberikan jalan keluar dari pintu yang tak kita duga duga. Ehm, kalau sudah gini lebam bekas hempasan hilang yang tersisa pahala sabar dan kecintaan ALLAH yang terus berlimpah, subhanallah.

Tidak ada yang sulit untuk ALLAH dan tidak ada yang sulit pula untuk kita hambaNYA, mulai sekarang jangan lagi bilang “ya ALLAH besarnya ujian ini," tapi katakanlah "wahai ujian tahukah kamu betapa besarnya TUHAN kami dibanding kehadiranmu” cemen lah kalau terhempas terus diam, bangkit cari ALLAH !!!

Lambat Laun Meraih Cinta Allah

Alhamdulillah... ternyata kita masih ditakdirkan menghirup udara segar sampai saat ini. Bahagia sekali tentunya. Apalagi seandainya semalam kita sakit dan di vonis akan mati malam itu, kemudian ternyata kita hari ini masih hidup dan sehat, sungguh anugerah yang sangat besar yang seharusnya kita syukuri dengan berkarya di hari ini dan berbuat yang terbaik untuk kehidupan kita.

Saudaraku...
Lambat laun ... Ada seseorang mengatakan "Aku lagi ingin sendiri dulu, "lambat laun" semuanya akan baik-baik saja", Iya semua hanya masalah waktu bukan? kadang sebuah masalah tidak harus selesai saat ini, tidak harus ada jalan keluar pula saat ini, ketika kita sudah menyerahkan semua masalah kepada yang maha menyelesaikan semua masalah, ALLAH... maka jawabannya adalah lambat laun, jawabannya hanya masalah waktu, ALLAH pasti mengabulkan / menyelesaikan seiring dengan usaha kita untuk keluar dari masalah tersebut, kita hanya butuh satu kata yaitu SABAR.

Dan ALLAH yang maha mengatur masalah... (As Sajdah 32:5) ALLAH maha menyelesaikan semua masalah dengan cara yang terbaik. Iya hanya ALLAH yang maha, bukan yang lainnya. Bukan dukun, bukan paranormal, bukan motivator, bukan pula dokter cinta.

Seorang bijak mengatakan "ALLAH mencintai hamba hambanya yang mengemis kepadaNYA, yang merintih di malam hari, berharap ampunan dan ridhonya, bahkan ALLAH kadang tidak menyegerakan mengabulkan doa doa yang di panjatkan, karena ALLAH menyukai kemesraan denganNYA saat bermunajat, BELUM dikabulkan doa juga bentuk cinta ALLAH karena inginnya ALLAH terus kita datang dan datang lagi menemuinya".

Iya... begitulah seorang kekasih dengan kekasihnya bahwa cinta itu memang selalu ingin bersama, dan betapa indahnya jika ALLAH yang menginginkan kita selalu bersamaNYA, ah sungguh nikmat yang manakah yang mampu kita pungkiri jika lambat laun cinta ALLAH pulalah yang kita cari, bukan yang lain.

Saudaraku...
Hidup ini tak ada yang abadi, jika bahagia tak abadi maka penderitaanpun tak abadi, jika mencintai sesama manusia lambat laun bisa pupus maka akan tumbuh cinta yang lain, semua yang hilang akan tergantikan seberat apapun perihnya, hanya masalah waktu … dan lambat laun pulalah yang kadang menjadi jawaban atas do'a-do'a kita kepada ALLAH.

Ah indahnya lambat laun... lambat laun cinta akan datang, lambat laun semua do'a akan terkabul dan lambat laun semua bahagia akan menjadi milik kita, lambat laun...Aamiin.

Saudaraku...
Jika ada Taj Mahal yang pernah didirikan atas nama cinta, ada surga yang dijanjikan ALLAH jika cinta kita hanya untukNYA inilah gambaran sebuah cinta, mencintai dunia akan diberikan Taj Mahal, Dan mencintai ALLAH balasannya tak tertandingkan, jadi lebih memilih Taj Mahal yang lambat laun akan punah atau memilih syurganya ALLAH yang abadi.
Kalau saya boleh sarankan mari kita memilih Taj Mahal untuk surga sebelum surganya ALLAH dan berusaha berpulang dengan cintaNYA ALLAH untuk tinggal si surga yang sesungguhnya, jadi raihlah cinta ALLAH dengan lambat laun, dengan usaha yang tanpa lelah, rebutlah kedua surgaNYA.