Thursday 23 April 2015

Pilih Surga Atau Neraka

"Barang siapa yang mampu melawan hawa nafsunya, maka separuh surga berada dalam genggamannya, dan bagi siapapun yang tidak mampu maka separuh neraka berada dalam genggamannya".

Saudaraku... Ada satu bagian dalam diri kita yang membutuhkan effort besar untuk kita taklukkan yaitu hawa nafsu, nafsu sahwat, nafsu amarah, nafsu untuk tidak melukai hati orang lain, nafsu untuk bersenang-senang di dunia dan melalaikan akhirat, nafsu berghibah, nafsu-nafsu yang condong pada kejahatan. Maka tepat sekali apa yang dikatakan syekh Imam Al-Ghazali "musuh kita yang paling berat adalah melawan hawa nafsu yang berada di rongga dada".

Iya, nafsu diperintahkan untuk mencondongkan diri kita pada hal-hal yang jahat, dan dilain sisi ALLAH memerintahkan kita untuk melawan atau lebih tepatnya mengendalikan hawa nafsu tersebut, dan karenanya kita diberikan akal dan pikiran, ada hati nurani juga yang kesemuanya menjadi tools untuk mengendalikan hawa nafsu terutama nafsu amarah yang kerap kali singgah dalam keseharian kita, apalagi dikala kita sudah merasa hebat, merasa layak tuk dihormati, merasa lebih tinggi kastanya dan merasa-merasa yang lainnya.

Kemudian yang terbersit di pikiran kita, mampukah diri ini melawan amarah untuk tidak membalas amarah orang lain, mampukah diri ini mengendalikan nafsu, menegur diri sendiri agar tidak ikut ikutan menjadi hamba setan dengan memperturutkan hawa nafsu mampukah diri ini ketika melihat orang lain salah, kemudian melihat ke diri sendiri dan bertanya “patutkah saya marah atas kesalahan orang itu?”Jiika diperturutkan maka bara api neraka saya genggam, sekaligus membuat setan tertawa terbahak bahak... enggak deh, stop amarah!!!

Saudara... Mungkin memang sulit ninggalin kebiasaan marah-marah atau kebiasaan mengumbar hawa nafsu, sulit memang tapi untuk mereka yang mau memperbaiki diri nothing impossible and impossible is nothing, gak ada yang gak mungkin tuh. Jika seminggu ini marah setiap hari, maka kurangilah menjadi seminggu sekali saja, perbanyaklah ibadah, shalat yang wajib ditambah dengan yang sunah, puasa senin kamis juga dapat mengendalikan nafsu juga, Ehemm katanya ampuh banget. Yuk kita mencobanya.

Dengan perut keroncongan mana bisa marah, dengan rasa haus mana bisa membentak orang, lagi puasa mana enak godain yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng...he he he.

Seseorang bilang, setiap kali engkau melakukan kesalahan katakan pada diri sendiri "ya ALLAH, jadikanlah ini dosa terakhir saya" dan jika masih terjadi lagi berjanjilah dengan ALLAH "Demi ALLAH, ini adalah dosa terkhir saya" kira-kira kalau sudah janji seperti ini, masih berani gak melakukan kesalahan? betul manusia tempatnya salah dan ingatlah ALLAH maha pengampun, jika terjadi lagi maka hukumlah diri, tebus dengan istighfar, mohon ampun, cambuklah diri dengan melawan kantuk dan melakukan shalat tahajud serta berdzikir semalaman kalo perlu... indahnya ampunan ALLAH.

Jadi tegurlah diri kita selalu, hukumlah jika melakukan kesalahan, berhentilah menunjuk orang lain salah. Apa gak malu sama ALLAH karena kita semua punya salah, berhentilah memandang orang lain kecil dan merasa diri kita besar malulah sama ALLAH. Karena ketika kita merasa malu sama ALLAH, maka gugurlah segala kesombongan, segala amarah, segala nafsu...

Terbayang tidak ketika mau bohong ada ALLAH yang melihat dan mendengar, ketika mau marah mencak-mencak ada ALLAH yang menyaksikan, ketika mau berantem adu fisik ada ALLAH yang maha besar, mau iri dengki gak sopan sama ALLAH yang memberi rizki lebih kepada orang lain kok kita yang marah, kan kita punya rizki sendiri... malulah sama ALLAH. Ingat ketika suatu kesalahan kita lempar, itu akan ada pihak yang tersakiti dan itu tak akan hilang, bekas paku di tembok akan tetap bolong.

Ayo belajar menegur diri sebelum setan menjadikan kita pengikutnya, hamba sahayanya... nauzubillahimindzalik.

No comments:

Post a Comment