PortalRenungan.
Di dalam kitab Jâmi'u Al ulum wal hikam Ibnu Rajab menukilkan sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Abu Nuaim -rahimahullah- . Beliau mengisahkan:
Di dalam kitab Jâmi'u Al ulum wal hikam Ibnu Rajab menukilkan sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Abu Nuaim -rahimahullah- . Beliau mengisahkan:
Suatu kali Fudhail bin Iyadh pernah bertemu dengan seseorang. Beliau lantas bertanya padanya: "Berapa umur anda?". "Enam puluh tahun", jawab laki-laki itu. "Kalau begitu sejak enam puluh tahun yang lalu anda sudah berjalan menuju Allah, dan perjalananmu hampir saja tiba." "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'ûn", ujar lelaki itu. "Apakah anda tahu maknanya?" Tanya Fudhail. Lelaki itu menjawab: "Ya, saya tahu. Saya adalah hamba Allah dan hanya kepada-Nya saya akan kembali." "Apa? Semoga Allah merahmatimu." Tanya laki-laki itu lagi
Fudhail menasehatinya lagi:
Berbuat baiklah di sisa umurmu, niscaya Allah akan mengampuni apa yang telah lalu dan yang masih tersisa dari umurmu. Namun bila engkau berbuat keburukan pada apa yang masih tersisa niscaya engkau akan dihukum atas apa-apa yang telah lalu dan yang masih tersisa darimu.
Rasulullaah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Celakalah seseorang yang bila namaku disebut disisinya namun ia tidak membaca shalawat untukku, "Celakalah seseorang yang menemui bulan Ramadhan kemudian meninggalkannya namun ia belum diampuni, "Dan celakalah seseorang yang mendapati kedua orangtuanya telah menginjak usia lanjut lalu tidak menyebabkannya masuk surga.” (HR. at-Tirmidzi & Ahmad)
No comments:
Post a Comment