Friday, 12 May 2017

Bagaimanakah Seharusnya Kita Menyiapkan Diri Menyambut Ramadhan?

Portal Renungan.
Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.


Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Swt dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Untukk menyambut kedatangan Ramadhan yang dipersiapkan , yaitu:

1.Berdoa kepada Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Swt, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Swt. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)

Di antara doa mereka itu adalah: ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”.  Dan doa yang populer: ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

2.Menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.

 Sebagaimana Aisyah r.a  tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i  sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

3.Persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. 

Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan  ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.

4.Persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw.

Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.

Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul saw. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi saw berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka hal itu tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya.. 

Menurut para ulama besar, dalil yang dijadikan sandaran mengenai keutamaan nisfu sya’ban adalah hadits dhaif (lemah) yang tidak bisa dijadikan hujjah dalam persoalan ibadah, bahkan maudhu’ (palsu). Oleh Sebab itu, Imam Ibnu Al-Jauzi memasukkan hadits-hadits mengenai keutamaan nishfu Sya’ban ke dalam kitabnya Al-Maudhu’at (hadits-hadits palsu).

Syaikh Shalih bin Fauzan berkata, “Adapun hadits-hadits yang terdapat dalam masalah ini, semuanya adalah hadits palsu sebagaimana dikemukakan oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (tanggal 14, 15, 16), maka ia boleh melakukan puasa pada bulan Sya’ban seperti bulan-bulan lainnya tanpa mengkhususkan hari itu saja.”

Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Mengkhususkan puasa pada hari nisfu Sya’ban dengan menyangka bahwa hari-hari tersbut memiliki keutamaan dari pada hari lainnya, tidak memiliki dalil yang shahih” (Fiqh As-Sunnah: 1/416).

5.Persiapan dana (finansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya.

 Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. 

Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim).

 Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.

6.Persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. 

Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu. Rasul saw bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)

 Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.

7. Menyelenggarakan tarhib Ramadhan. Disamping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.

Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul saw memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. 

Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah saw bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). 

Hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam setelah mereka dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Akhirnya, kami mengajak seluruh umat Islam untuk menyambut bulan Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini dengan gembira dan  mempersiapkan diri untuk beribadah dengan optimal. Selain itu kita berharap kepada Allah Swt agar ibadah kita diterima, tentu dengan ikhlas dan sesuai Sunnah Rasul saw. 

Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai keutamaannya.

Thursday, 11 May 2017

Periksalah Berita Terlebih Dahulu Agar Tidak Menjadi Pembohong Tanpa Sadar

PortalRenungan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).


Imam Asy Syaukani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan tabayyun adalah memeriksa dengan teliti dan yang dimaksud dengan tatsabbut adalah berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap sebuah peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang baginya.” (Fathul Qadir, 5:65).

Semoga Allah Ta'ala ampuni saya, Anda, dan Saudara-saudara seiman yang memudah-mudahkan diri dalam meneruskan perkataan atas sebuah kejadian (retweet, share, dll) tanpa memeriksa kebenaran beritanya.

Sesungguhnya setiap kata ada pertanggungjawabannya. Begitu pula atas setiap nukilan atau perkataan orang lain yang kita teruskan. Tiap-tiap perkataan kita atau ucapan orang lain yang kita ceritakan ulang (share, forward, retweet, broadcast) akan mendekatkan kita ke surga atau neraka.

Di antara yang mengkhawatirkan dari meneruskan perkataan tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu adalah menjadi pembohong tanpa sadar. 

Mari kita ingat sejenak peringatan Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam:

كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

“Cukuplah seseorang dianggap pendusta jika ia mengatakan setiap apa yang ia dengar.” (HR. Muslim).

Maka, tidakkah kita khawatir jika termasuk golongan para pembohong sementara kita tidak menyadari? Ataukah kita memang telah bergelimang dusta yang sangat besar? 

Marilah Kita Berdoa Kepada Allah.

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

Allaahumma innii a'uudzu bika min syarri sam'ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, kejelekan pada penglihatanku, kejelekan pada lisanku, kejelekan pada hatiku, dan kejelekan pada  kemaluanku. (HR. An-Nasa’i no. 5446)

Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin.

Tuesday, 9 May 2017

Bagaimanakah Seharusnya Kaum Laki-Laki Harus Bersikap, Bahwa Ia Sebagai Pemimpin Kaum Perempuan?

PortalRenungan.
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ}

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa’: 34)


Makna “pemimpin bagi kaum perempuan” adalah penegak (urusan) mereka dengan mewajibkan bagi mereka untuk menunaikan hak-hak Allah, dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban (yang) Allah (tetapkan), dan melarang mereka dari perbuatan-perbuatan yang merusak (maksiat), serta mendidik mereka untuk meluruskan kebengkokan mereka.

Kewajiban seorang laki-laki sejati selepas menikahi seorang perempuan adalah menjaga kehormatannya, bahkan kalau perlu dengan mempertaruhkan nyawanya. Sebab istri (utamanya istri yang shalihah) adalah harta yang paling berharga di dunia ini bagi seorang laki-laki. Jauh lebih berharga dari trilyunan uang, ribuan investasi, luasnya tanah dan kebun. 

Kecemburuan laki-laki harusnya dahsyat. Karena Allah lebih cemburu dari itu. Maka sungguh mengherankan bila ada laki-laki yang mengizinkan istrinya memperlihatkan auratnya di depan umum, ayah yang mengizinkan anak-anak perempuannya untuk berlenggak-lenggok di depan umum, ayah yang membiarkan anak perempuannya dibawa pergi oleh laki-laki asing. Laki-laki yang tidak cemburu ketika istri dan anak perempuannya diperlakukan demikian adalah laki-laki yang paling lemah. Ketika laki-laki tidak lagi memiliki rasa bahwa “ini istriku, ini anak perempuanku, maka harus aku jaga harkat dan martabatnya sampai mati!”. Perasaan laki-laki yang kosong, tak merasakan apapun atas tanggungjawabnya, ialah laki-laki yang paling lemah!

Perjanjian kuat dalam pernikahan membuat laki-laki sudah harus menyadari tugasnya. Tugas utamanya untuk meneruskan penjagaan tersebut. Dan semua itu dibayar dengan nyawa, bukan dengan lisan semata. 

Kalau laki-laki tidak memiliki kecemburuan, merasa biasa-biasa saja ketika istrinya difoto dengan gamblang kemudian dijadikan pajangan (hiasan) untuk menghibur orang lain. Naudzubillahimindalik. Ia tidak layak untuk perempuan shalihah. 

Laki-laki haruslah menjadi pelindung, menjadikan istri dan anak-anaknya merasa aman. Hingga tak ada orang lain yang berani merendahkan mereka. Sungguh mulia agama ini menempatkan kehormatan perempuan. 

Semoga kita berhasil mengalahkan setiap godaan yang menghancurkan kehormatan kita sendiri. Semoga setiap perempuan menyadari betapa berharga dirinya. Semoga setiap laki-laki mengerti bahwa tugasnya tidak sederhana. Berhentilah bercanda dan bermain-main. Sebab tanggungjawab besar itu sudah menanti dipelupuk mata.

Jagalah kehormatan perempuan-perempuan tercintamu. Ibumu, saudara perempuanmu, istrimu, anak-anak perempuanmu. Jagalah dengan nyawamu.

Marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan keturunan yang baik,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Robbi hab lii mil-ladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud-du'aa'.

Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. (Ali Imran [3]: 38).


Saturday, 6 May 2017

Berlapangdadalah Untuk Menerima Islam

PortalRenungan.
{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ}

“Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk Allah berikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki kelangit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman” (QS al-An’aam: 125).

Ayat ini menunjukkan bahwa tanda kebaikan dan petunjuk Allah Ta’ala bagi seorang hamba adalah dengan Allah Ta’ala menjadikan dadanya lapang dan lega menerima Islam, maka hatinya akan diterangi cahaya iman, hidup dengan sinar keyakinan, sehingga jiwanya akan tentram, hatinya akan mencintai amal shaleh dan jiwanya akan senang mengamalkan ketaatan, bahkan merasakan kelezatannya dan tidak merasakannya sebagai beban yang memberatkan.


Bila hari ini kamu gagal, bisa jadi ada yang kurang atas usahamu. Bukan semata-mata hanya gerak raga, atau kerja keras otakmu.

Melainkan doa-doa pada Allah sudah sejauh mana kamu hadirkan? Bakti pada kedua orangtuamu sudah seberapa langkah kamu kerjakan? Atau seseorang yang pernah menyakitimu, sudahkah semuanya dimaafkan?

Kita terkadang lupa, bahwa hambatan itu ada. Kadang tak terlihat oleh kedua mata, karena hati kita terlalu buta.

Dan seringkali hati memang harus belajar rela. Pasrah bukan menyerah, namun mengalah. Mengikhlaskan apa yang memang tidak berhak kita dapatkan.

Berusaha lapang meski kerap berkata semua ada batasnya. Dan akan selalu ada kata, bahwa Allah tak pernah lepas dari jangkauan kita. Bisa jadi, Ia tengah mempersiapkan gantinya.

Thursday, 4 May 2017

Sesungguhnya Jika Kamu Bersyukur, Pasti Aku Akan Menambah Nikmat Kepadamu

PortalRenungan.
Iman itu terdiri atas dua bagian: syukur dan sabar. Syukur adalah pencarian terbaik orang-orang yang berbahagia. Kedudukannya di dalam agama sangat mulia. Kadang Allah Subhanahu wata’ala menggandengkannya dengan zikir atau dengan keimanan. Bahkan, Allah Subhanahu wata’ala mengaitkan adanya tambahan karena adanya syukur, sebagaimana firman-Nya,


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim)

Semoga hati kita memiliki samudera kesabaran dan samudera kesyukuran. Mungkin luasnya cukup sedemikian, sebagai manusia. Mungkin dalamnya cukup sedemikian, sebagai hamba.

Kalau ada setitik noda jatuh di atasnya, akan lenyap seketika. Kalau ada badai di salah satu lautnya, tidak akan mampu membuat gejolak di dasar samuderanya. Semoga kesabaran seluas samudera cukup untuk menjadi bekal. Dan rasa syukur dengan luas yang sama, cukup untuk menjadi senjata.

Meski kita tahu, ujian itu seluas alam semesta, tidak akan berhenti sampai kita dipanggil-Nya.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Robbi auzi'nii an asykuro ni'matakallatii an'amta 'alayya wa 'alaa waalidayya wa an a'mala shoolihan tardhoohu, wa ad-khilnii birohmatika fii 'ibaadikash-shoolihiin.

Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai. Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh. (An-Naml [27]: 19).

Aamiin


Wednesday, 3 May 2017

Do'a Iblis Saja Dikabulkan, Mengapa Do'a Kita Tidak Dikabulkan?

PortalRenungan.
Ada sedikit pertanyaan yang mengusik hati kia. Apa yang membuat kita enggan untuk berdoa? Apakah keraguan tidak terkabulnya doa? Atau merasa tak layak karena berlumur dosa? 


Teringat perkataan Sufyan bin 'Uyainah, seorang Imam Sunni dan ahli hadits di tanah haram Mekkah, beliau berkata, "Janganlah kamu meninggalkan doa. Jangan sampai yang kamu ketahui dari dirimu itu menghalangi kamu berdoa. Sesungguhnya, Allah Ta'ala telah mengabulkan permintaan Iblis, padahal dia adalah makhluk yang paling jahat, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an: 

"Ia (Iblis) berkata, 'Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.' Allah berfirman, '(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).'" (QS Al-Hijr ayat 36-38) 

Bila Iblis saja dikabulkan doanya, mengapa kita manusia malah enggan merayu dan memohon pada-Nya? Karena bisa jadi, suatu ketika kita sangat enggan berdoa karena merasa memiliki banyak dosa, padahal disanalah iblis sedang menggoda kita dan membisikkan keraguan bahwa Allah tidak akan mendengar dan mengabulkan doa-doa kita yang bertumpuk dosa ini. Semoga kita terlindung dari kejahatan iblis dan para pengikutnya. 

Ingatlah janji Allah dalam firman-Nya Surah Ghafir ayat 60, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." 

Jangan lupa pula untuk tetap menjaga adab kita saat berdoa, sehingga doa tak sekadar permintaan semata, melainkan dialog mesra bersama Pencipta. 🙏🏽🙏🏽

Monday, 1 May 2017

Sesungguhnya Allah Bersama Orang-orang Yang Sabar

PortalRenungan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).


Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin ketika menjelaskan ayat di atas, beliau rahimahullah mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru, shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah.

Shobiru berarti menahan diri dari maksiat. Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan. Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi dengan kebaikan. Sedangkan takwa mencakup semua hal tadi.”

https://goo.gl/DCTrXD

"Sesungguhnya Allah membersamai orang-orang yang sabar". Berkali-kali frasa ini Allah ulang di dalam Alquran, sebagai hiburan dan penyemangat bagi kita

Sebab bagi mereka yang sedang memperjuangkan kalimat Allah, teman terbaik mereka adalah kesabaran. Dan tak ada batas dalam upaya kesabaran itu.

Dalam musibah kita diperintahkan sabar, saat menghadapi siksaan pun kita diminta untuk sabar, saat menanti pertolongan kita juga tetap diminta untuk sabar.

Sabar itu bukan proses pasrah tanpa aktivitas, sebab sabar adalah proses aktif, sabar itu tak goyah berada dalam ketaatan, walau maksiat itu sangat menggoda.

Menghadapi saudara seiman pun kita harus banyak-banyak sabar, sebab Allah pun sudah memberikan arahan bahwa bisa jadi saudara lebih menuntut kesabaran.

Maka bersabarlah laksana Zaid bin Haritsah, yang merangsek ke barisan musuh dengan panji Rasulullah terhunus di tangan, tak gentar menjemput syahid.

Maka bersabarlah layaknya Ja'far bin Abu Thalib yang rela menyerahkan kedua lengannya demi membela panji Rasulullah, kemudian diganti dengan sayap di surga.

Maka bersabarlah seperti Abdullah bin Rawahah, yang bersyair lalu memaksa kakinya maju ke medan jihad, dan mendapatkan kemuliaan dua sahabat yang mendahuluinya

Bersabarlah layaknya ketiga syuhada yang sudah dijanjikan Rasulullah pada malam sebelum ekspedisi Mu'tah, mereka sabar dalam ketaatan, walau maut menanti.

Sabarlah dalam meninggikan kalimat syahadat, mengibarkan panji Rasulullah buat semua manusia. Sebab sabar itu tiada batas balasannya, sebab Allah bersama yang sabar.

Maka pantaskah kita mengeluh saat kita diuji? Padahal kita tahu itu adalah kesempatan bagi kita untuk bersama dengan Allah? Sabarlah dalam ketaatan, Allah bersama kita.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Robbanaa afrigh 'alainaa shobron, wa tsabbit aqdaamanaa, wan-shurnaa 'alal qoumil kaafiriin.

Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. 
(Al Baqarah [2]: 250).

Saturday, 29 April 2017

Amalan Apakah Yang Disunnahkan Di Bulan Sya'ban?

PortalRenungan.
Alhamdulillah sekarang kita sudah masuk bulan Sya'ban 1438 H. Artinya satu bulan lagi menjelang Ramadhan, maka kita dianjurkan memperbanyak amalan sunnah di bulan Sya'ban diantaranya berpuasa sunnah.

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

“Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (Muttafaqun'alahi).


Dimana diantara hikmahnya sebagaimana disebutkan oleh nabi shalallahu'alaihi wassalam;

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)

Semoga Allah memberikan taufiq untuk beramal di bulan ini hingga sampai pada bulan ramadhan. 

اللهم بارك لنا في شعبان و بلغنا رمضانرمضان

Ya Allah berkahilah kami di bulan Sya'ban ini dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan. Amin.

Friday, 28 April 2017

Hal-hal Yang Harus Diketahui Dan Dipersiapkan Sebelum Donor Darah

PortalRenungan.
Mendonasikan darah adalah tindakan yang mulia. Satu orang yang mendonasikan darah secara rutin dapat menyelamatkan sekitar 1.000 nyawa seumur hidupnya. Menurut data WHO, sebanyak 25 persen dari kita akan membutuhkan transfusi darah di beberapa titik dalam hidupnya. Itulah mengapa mendonasikan darah menjadi sangat penting karena dengan demikian, manusia bisa saling membantu sesamanya.

Untuk bisa mendonasikan darah, hendaknya seseorang harus memeriksakan kesehatannya. Mempertahankan kadar zat besi. Hindari latihan berat, dan ingat untuk minum banyak cairan setelah mendonasikan darah. Hindari juga minuman berkafein atau beralkohol karena mereka mengurangi kadar cairan tubuh.



Berikut ini persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon pendonor darah;
1. Umur 17 - 60 tahun.
2. Berat badan minimum 45 kg.
3. Temperatur tubuh 36.6 -37.5 0C (oral).
4. Tekanan darah baik, yaitu Sistole = 110 -160 mm Hg, Diastole =70 - 100 mm Hg.
5. Denyut nadi teratur 50 - 100 kali/menit.
6. Hemoglobin Wanita minimal = 12 gr%, Pria minimal = 12.5 gr%
7. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.
8. Tidak dalam keadaan haid (untuk wanita) dan sudah beristirahat sebelumnya minimal 4 jam.

Jadi sebelum donor darah tubuh kita harus sehat, segar & bugar, untuk itu sebaiknya dipersiapkan terlebih dulu.
Semoga bermanfaat.

Thursday, 27 April 2017

Bagaimanakah Caranya Bergabung Menjadi Afiliasi Dewaweb?

PortalRenungan.
Dewaweb adalah penyedia jasa layanan Hosting dan Domain. Dewaweb juga menyediakan program afiliasi. Program afiliasi Dewaweb terbuka untuk Anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari Internet dengan mudah, tanpa harus membeli paket hosting yang Dewaweb sediakan. Setiap pelanggan Dewaweb pun bisa langsung bergabung dengan program ini.


Apa sajakah yang akan Anda dapatkan jika bergabung menjadi afiliasi Dewaweb ?

1. Komisi Langsung Rp. 100.000,- saat Anda bergabung.
2. Komisi 20% dari setiap penjualan cloud hosting (min paket Hunter).
3. Passive Income, komisi berlaku seterusnya selama akun hosting yang dibeli tersebut aktif (lifetime commissions).
4. Materi Promosi, siap pakai (banner, ad text, dll).
5. Promo Spesial dari Dewaweb.

Bagaimanakah cara mempromosikannya?

1. Link Afiliasi. Pasang link afiliasi ke Dewaweb di website Anda, blog, iklan baris, email, forum, dan social media (Facebook, Twitter, Google+, dll).
2. Review/Info.Tambahkan review atau info tentang Dewaweb sehingga lebih menarik orang untuk klik link tersebut.
3. Email. Kirim email langsung ke teman-teman Anda untuk merekomendasikan mereka ke Dewaweb.
4. Link pada Signature. Tambahkan link ini pada signature di akhir email atau posting Anda di forum.





Syarat dan Ketentuan:

• Dewaweb tidak mengijinkan link ditaruh di website yang melanggar hukum Republik Indonesia (situs porno, judi, dll).
• Dewaweb tidak mengijinkan promosi menggunakan email spamming atau cara-cara lain yang illegal atau merugikan reputasi Dewaweb.
• Link afiliasi tidak boleh dipakai untuk order paket hosting yang akan dipakai sendiri di account yang sama.
• Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan akun afiliasi Anda ditutup secara sepihak tanpa memberikan komisi yang sudah terkumpul.


Bagaimanakah caranya bergabung menjadi afiliasi Dewaweb? Silahkan ikuti petunjuk ini:

1. Jika Anda belum memiliki account di Dewaweb, silahkan buat account baru dulu disini.
2. Jika Anda sudah menjadi pelanggan waweb, silahkan langsung login.
3. Klik pada menu “Affiliate”.
4. Klik tombol “Aktivasi Affiliate Program”.
5. Pasang banner atau link di website Anda dan arahkan ke link yang diberikan. Silahkan pilih yang paling menarik dan cocok untuk website Anda dan taruh di lokasi yang mudah dilihat.
6. Ketika ada pengunjung yang meng-klik banner tersebut dan memesan paket hosting di Dewaweb (minimal paket Hunter), Anda akan menerima email notifikasi dan menerima komisi 20% dari nilai nominal yang dibayarkan untuk paket hosting tersebut. Komisi harus menunggu selama 90 hari sebelum bisa dicairkan (untuk  memastikan pembeli tidak membatalkan akun hostingnya tiba-tiba).
 7. Komisi yang sudah melewati masa tunggu 90 hari bisa dicairkan ketika totalnya mencapai minimal Rp. 300.000. Tinggal klik tombol “Permohonan Penarikan” di halaman Affiliate Program dan komisi akan ditransfer ke rekening bank Anda dalam 2 hari kerja.


Wednesday, 26 April 2017

Inikah Keuntungan Menjadi Afiliasi di Lazada ?

PortalRenungan.
Berikut ini merupakan beberapa keuntungan yang langsung bisa Anda dapatkan setelah menjadi member afiliasi Lazada, seperti yang dijanjikannya:
  • Lebih dari USD 8.2 Juta dibayarkan ke Affiliate dalam 12 bulan ke belakang
  • Tersedia 20 Juta Produk dengan 10 ribu Brand untuk diiklankan
  • 30 orang team di 6 negara yang siap mendukung Anda
  • Ratusan kesempatan untuk mendapatkan bonus, hadiah dan komisi spesial! 
  • Tool marketing exclusive untuk berpromosi di Web & Apps

Tunggu apalagi? Mulai campaign Anda dengan kami sekarang! Ikuti cara di bawah ini:

1. Login ke platform Hasoffers, cek Lazada Affiliate Welcome Video dan download onboardingguidelines agar Anda tahu semua tips untuk mensukseskan campaign Anda!


2. Biarkan kami mengatur inventori Anda dengan menampilkan campaign terbaru secara otomatis dengan copy-paste javascript code yang tersedia untuk Adgroup kami!

3. Pilih offer yang paling relevan dengan audiens Anda dan coba beberapa opsi berikut ini:
  • Datafeed dan management platform-nya
  • Deeplink plugin dan script otomatis
  • Carousel Banner
Subscribe ke Youtube Channel kami untuk info tools terbaru, join Facebook page kami dan lihat FAQ page untuk bantuan lebih dan cek email Anda secara reguler untuk informasi campaign, tools terbaru dan berita baik lainnya!

That's all for now - stay tuned!

Anda tertarik dengan tawaran ini ?



Tuesday, 25 April 2017

Apakah Tandanya Jika Pengajuan Afiliasi ke Agoda kita di Tolak ?

PortalRenungan.
Sobat PR, mungkin di antara sobat pernah ada yang mendaftar menjadi Afiliasi di Agoda. Selamat ya jika pengajuan sobat disetujui oleh Team Marketing Agoda. Anda bisa langsung ambil script iklannya dan memasangnya di blog sobat. Dan Anda tinggal menunggu hasilnya, mudah-mudahan pengunjung blog Anda ada yang memesan Agoda lewat iklan Anda.

Nah bagi sobat yang pengajuan untuk menjadi Afilisasi ke Agoda di tolak, berikut ini contoh konfirmasinya. Kenapa sih di tolak?. Monggo di baca dengan seksama alasan dari Team Marketing Agoda berikut ini :



Dear Sir/Madam,
Thank you for your interest in the Agoda Partner Marketing Program. We have carefully reviewed your application and have decided not to approve your account at this time. Although we are not able to provide specific feedback, we have included some common reasons for rejection below. 
  • The website is still under construction.
  • The URL could not be found.
  • We are unable to provide tracking for this URL since it uses a public domain. (i.e. geocities)
  • The content on the website is unrelated to travel.
  • The website contains duplicated content from other sites.
Many people choose to continue working on their site and reapply when it is more developed. We encourage all potential partners to reapply when they feel their site is ready. In the event that you operate another domain or believe we should activate your account for any other reason, please do not hesitate to contact our Partner Support Team at partners@agoda.com .

Nah itulah beberapa alasan dari Team Marketing Agoda, kenapa blog sobat di tolak. Silahkan sobat check dan di review kekurangan blog sobat. Setelah sobat perbaiki blog sobat, silahkan ajukan kembali blog sobat menjadi afiliasi Agoda. Selamat mencoba, semoga berhasil.

Monday, 24 April 2017

Benarkah Orang Yang Memiliki Uban Panjang Umur Dan Sehat ?

PortalRenungan.
Dalam studinya Ismael Galvan telah menemukan bahwa orang yang memiliki uban justru panjang umur dan sehat. 

Uban muncul karena berkurangnya kadar melanin yang merupakan faktor utama yang menentukan warna kulit dan rambut seseorang. Kebanyakan melanin akan membuat kulit dan rambut tubuh menjadi gelap. Jika melanin berkurang, ini pertanda bahwa tubuh sehat dan kulit menjadi normal.



Ismael Galvan menambahkan, mencabut uban berbahaya bagi kepala karena akan merusak kondisi folikel, akar rambut dan saraf-saraf kepala.  Dengan mencabut uban akibatnya jumlah rambut akan menipis lalu uban akan terlihat lebih banyak meskipun jumlahnya sama. 

Selain itu, kerusakan folikel akan berdampak pada kesehatan selaput kepala. “Jauh dari tanda terkait penuaan, uban mengindikasikan kondisi yang baik,” ungkap Ismael Galvan.

Jika sains modern baru menemukan sekitar tiga tahun lalu terkait bahaya mencabut uban, maka Agama Islam telah melarang umatnya sejak 1400 tahun lalu agar tidak mencabut rambut putih ini. 

Melalui Nabi Muhammad SAW, Allah memerintahkan agar tidak mencabut uban dengan alasan keimanan. Namun ternyata, tidak melulu soal iman, Allah memiliki alasan medis tersendiri terhadap larangan ini.

Muhammad bin Hibban At Tamimi rahimahullah, yang lebih dikenal dengan Ibnu Hibban, dalam kitab Shahihnya menyebutkan pembahasan ; “Hadits yang menceritakan bahwa Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan kesalahan serta akan meninggikan derajat seorang muslim karena uban yang dia jaga di dunia.”

Selain itu, Ibnu Hibban membawakan hadits berikut. ; Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu derajat,” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Penelitian yang umumnya dilakukan oleh non muslim kerap kali menjadi penguat terhadap kebenaran Islam. 

Pengetahuan ini didapatkan Nabi Muhammad pada saat zaman masih sangat jauh dari sains dan teknologi. Dimana perintah dan larangan yang Ia berikan, hanya dilakukan oleh umatnya sebagai bentuk ketaatan atas keimanan kepada Allah SWT. 

Namun ternyata, perintah dan larangannya memang mengandung pengetahuan yang tidak dibayangkan sebelumnya. 

Subhanallah...., mudah2an bermanfaat.

Sunday, 23 April 2017

Ampuni Hamba Ya Allah, Atas Hati Kami Yang Lalai

PortalRenungan.
Sahabat PR yang budiman, hati yang sehat pasti merasa sakit dan tersiksa dengan perbuatan maksiat. Karena hal itulah yang membuatnya tergerak untuk kembali bertaubat kepada Rabb-nya. 

Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (Q.S. Al-A’raf: 201)



Sebaliknya, adapun orang yang hatinya sakit, dia selalu mengikuti keburukan dengan keburukan juga. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, ”Itu adalah dosa di atas dosa sehingga membuat hati menjadi buta, lalu mati.” Sementara hati yang sehat selalu mengikuti keburukan dengan kebaikan dan mengikuti dosa dengan taubat.

Ya Allah, kupikir hati ini sudah banyak belajar, tapi nyatanya tidak. Ia masih belum belajar pada banyaknya ujian dalam perjalanan; pada kerikil dan bebatuan, pada ranting yang berjatuhan, pada terik siang dan derasnya hujan.

Maafkan hati kami yang sering tidak pandai bersyukur, merapal doa cepat-cepat, kerap mendikte-Mu dengan permohonan yang tidak pantas kami terima. Seakan hidup yang sudah dipenuhi anugerah, kosong tiada apa-apa. 

Kami lupa memohon ampun atas menggunungnya dosa-dosa kami.

Kami mencari kebahagiaan dari dunia yang fana, lupa jika semua ini tidak akan pernah ada habisnya dikejar. Kami lupa jika kebahagiaan itu pada tiap yang kau ridhai. 

Hati kami lalai, seakan dunia dan akhirat dipisah amalnya, padahal jauh langkah perjalanan ini adalah menabung cinta yang Maharahim.

Kami kembali pada-Mu, duhai Zat Pemilik Segala Pujian.

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Allaahumma innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa', wa min qolbin laa yakhsya', wa min nafsin laa tasyba', wa min da'watin laa yustajaabulahaa.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak merasa kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan. (HR. Muslim no. 2722)



Saturday, 22 April 2017

Tahukah Anda, Apakah Wakaf Tunai Itu ?

PortalRenungan.
Diantara wakaf benda bergerak yang ramai dibincangkan belakangan adalah wakaf yang dikenal dengan istilah cash waqf. Cash Waqf diterjemahkan dengan wakaf tunai, namun kalau menilik objek wakafnya, yaitu uang, lebih tepat kiranya kalau cash waqf diterjemahkan dengan wakaf uang. 




Wakaf tunai adalah wakaf-wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang dalembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. Juga termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga, seperti saham, cek dan lainnya.

Hukum wakaf tunai telah menjadi perhatian para fuqaha (juris Islam). Beberapa sumber menyebutkan bahwa wakaf uang telah dipraktekkan oleh masyarakat yang menganut mazhab Hanafi. Terdapat perbedaan pendapat mengenai hokum wakaf tunai.  Imam Al-Bukhari (wafat tahun 256 H) mengungkapkan bahwa Imam Az-Zuhri (wafat tahun 124 H) berpendapat dinar dan dirham (keduanya mata uang yang berlaku di Timur Tengah) boleh diwakafkan. Caranya ialah dengan menjadikan dinar dan dirham itu sebagai modal usaha (dagang), kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf. 

Wahbah Az-Zuhaili juga mengungkapkan bahwa mazhab Hanafi membolehkan wakaf tunai sebagai pengecualian, atas dasar Istihsan bi al-“Urfi, karena sudah banyak dilakukan masyarakat. Mazhab Hanafi memang berpendapat bahwa hukum yang ditetapkan berdasarkan ‘urf (adapt kebiasaan) mempunyai kekuatan yang sama dengan hukum yang ditetapkan berdasarkan nash (teks).

Dasar argumentasi mazhab Hanafi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, r.a yang artinya, “ Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, maka dalam pandangan Allah adalah baik, dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin maka dalam pandangan Allah pu buruk.”


Cara melakukan wakaf tunai (mewakafkan uang), menurut mazhab Hanafi ialah dengan menjadikanya modal usaha dengan cara mudharabah atau mubadha’ah, Sedang keuntungannya disedekahkan kepada pihak wakaf.

Ibn Abidin, mengemukakan bahwa wakaf tunai yang dikatakan merupakan kebiasaan yang berlaku dimasyarakat adalah kebiasaan yang berlaku di wilayah Romawi, sedangkan di negeri lain wakaf tunai bukan merupakan kebiasaan. Karena itu Ibn Abidin berpandangan bahwa wakaf tunai tidak boleh atau tidak sah.

Yang juga berpandangan bahwa wakaf tunai tidak boleh adalah mazhab Syafi’i. Menurut Al-Bakri, mazhab Syafi’i tidak membolehkan wakaf tunai, karena dirham dan dinar (baca:uang) akan lenyap ketika dibayarkan sehingga tidak ada lagi wujudnya.


Perbedaan pendapat di atas, bahwa alasan boleh dan tidak bolehnya wakaf tunai berkisar pada wujud uang. Apakah wujud uang itu setelah digunakan atau dibayarkan, masih ada seperti semula, terpelihara, dan dapat menghasilkan keuntungan lagi pada waktu yang lama ?



Namun kalau melihat perkembangan sistem perekonomian yang berkembang sekarang, sangat mungkin untuk melaksanakan wakaf tunai, misalnya uang yang diwakafkan itu dijadikan modal usaha seperti yang dikatakan oleh mazhab Hanafi atau diinvestasikan dalam wujud saham di perusahaan yang binafide atau didepositokan di perbankan Syari’ah, dan keuntungannya dapat disalurkan sebagai hasil wakaf.



Wakaf tunai yang diinvestasikan dalam wujud saham atau deposito, wujud atau lebih tepatnya nilai uang tetap terpelihara dan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu lamalama.

Friday, 21 April 2017

Apakah Perbedaan Infaq, Shadaqah dan Zakat

PortalRenungan.
Ada tiga istilah yang sering digunakan untuk amaliyah maliyah (amal harta benda) yang saling melengkapi yaitu zakat, infaq dan shadaqah. Ketiga istilah ini pun ditemukan di dalam berbagai ayat dan hadits.



Pengertian Infaq,
Secara  umum, bisa kita katakan bahwa seluruh harta kekayaan yang digunakan oleh manusia termasuk infaq. Secara bahasa infaq berarti belanja. Hanya ada dua tujuan manusia menggunakan harta kekayaannya, yaitu infaq fi sabilillah (harta yang digunakan untuk untuk menjalankan perintah Allah) dan infaq fi sabilith-thaghuut (harta yang digunakan untuk infaq untuk menghalangi dari jalan Allah) (lihat QS Al-Anfal :36). Infaq fii sabiillah berdasarkan objek penerimanya  terbagi ke dalam dua bagian yaitu infak untuk untuk diri sendiri (dan keluarga) serta infaq untuk orang/pihak lain. Infaq untuk diri sendiri (dan keluarga) kemudian disebut disebut nafqah sedangkan infaq untuk orang/pihak lain disebut shadaqah.


Pengertian Shadaqah,
Shadaqah adalah pemberian untuk orang/pihak lain. Bentuk shadaqah itu bisa materi harta atau im-materi seperti tenaga pikiran atau bahkan senyum juga termasuk shadaqah. Shadaqah berbeda dengan infaq, Shadaqah hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang beriman saja sebagai realisasi dari kebenaran yang diyakininya (shadaqa = benar). Sedangkan menurut besarannya, shadaqah dalam bentuk harta terbagi dua yaitu shadaqah sunnah yang besarannya tidak ditentukan dan shadaqah wajib yanga kriterianya sudah ditentukan yang kemudian disebut zakat.



Pengertian Zakat,
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kriteria zakat telah ditentukan dengan rinci. Dari sana kita bisa mendefinisikan bahwa zakat adalah kewajiban penunaian hak atas harta tertentu yang diperuntukkan bagi orang tertentu yang kewajibannya didasarkan atas haul (batas waktu) dan nishob (batas minimum). Oleh karenanya zakat itu bersifat rigid/kaku. Secara besaranpun zakat adalah batas minimal seorang mukmin untuk mengeluarkan sebagian hartanya itu. Sebagai sebuah kewajiban, maka zakat bersifat memaksa (obligatory) bukan sukarela (voluntary). Oleh karena itu pula ditunjuk langsung petugas untuk menghimpun zakat tersebut yaitu amil.



Zakat pun terbagi dua yaitu zakat fitrah (zakat jiwa) dan zakat maal (zakat
harta).