Thursday, 11 May 2017

Periksalah Berita Terlebih Dahulu Agar Tidak Menjadi Pembohong Tanpa Sadar

PortalRenungan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).


Imam Asy Syaukani rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan tabayyun adalah memeriksa dengan teliti dan yang dimaksud dengan tatsabbut adalah berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap sebuah peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang baginya.” (Fathul Qadir, 5:65).

Semoga Allah Ta'ala ampuni saya, Anda, dan Saudara-saudara seiman yang memudah-mudahkan diri dalam meneruskan perkataan atas sebuah kejadian (retweet, share, dll) tanpa memeriksa kebenaran beritanya.

Sesungguhnya setiap kata ada pertanggungjawabannya. Begitu pula atas setiap nukilan atau perkataan orang lain yang kita teruskan. Tiap-tiap perkataan kita atau ucapan orang lain yang kita ceritakan ulang (share, forward, retweet, broadcast) akan mendekatkan kita ke surga atau neraka.

Di antara yang mengkhawatirkan dari meneruskan perkataan tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu adalah menjadi pembohong tanpa sadar. 

Mari kita ingat sejenak peringatan Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam:

كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع

“Cukuplah seseorang dianggap pendusta jika ia mengatakan setiap apa yang ia dengar.” (HR. Muslim).

Maka, tidakkah kita khawatir jika termasuk golongan para pembohong sementara kita tidak menyadari? Ataukah kita memang telah bergelimang dusta yang sangat besar? 

Marilah Kita Berdoa Kepada Allah.

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

Allaahumma innii a'uudzu bika min syarri sam'ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, kejelekan pada penglihatanku, kejelekan pada lisanku, kejelekan pada hatiku, dan kejelekan pada  kemaluanku. (HR. An-Nasa’i no. 5446)

Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin.

No comments:

Post a Comment