Monday, 1 May 2017

Sesungguhnya Allah Bersama Orang-orang Yang Sabar

PortalRenungan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).


Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin ketika menjelaskan ayat di atas, beliau rahimahullah mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru, shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah.

Shobiru berarti menahan diri dari maksiat. Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan. Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi dengan kebaikan. Sedangkan takwa mencakup semua hal tadi.”

https://goo.gl/DCTrXD

"Sesungguhnya Allah membersamai orang-orang yang sabar". Berkali-kali frasa ini Allah ulang di dalam Alquran, sebagai hiburan dan penyemangat bagi kita

Sebab bagi mereka yang sedang memperjuangkan kalimat Allah, teman terbaik mereka adalah kesabaran. Dan tak ada batas dalam upaya kesabaran itu.

Dalam musibah kita diperintahkan sabar, saat menghadapi siksaan pun kita diminta untuk sabar, saat menanti pertolongan kita juga tetap diminta untuk sabar.

Sabar itu bukan proses pasrah tanpa aktivitas, sebab sabar adalah proses aktif, sabar itu tak goyah berada dalam ketaatan, walau maksiat itu sangat menggoda.

Menghadapi saudara seiman pun kita harus banyak-banyak sabar, sebab Allah pun sudah memberikan arahan bahwa bisa jadi saudara lebih menuntut kesabaran.

Maka bersabarlah laksana Zaid bin Haritsah, yang merangsek ke barisan musuh dengan panji Rasulullah terhunus di tangan, tak gentar menjemput syahid.

Maka bersabarlah layaknya Ja'far bin Abu Thalib yang rela menyerahkan kedua lengannya demi membela panji Rasulullah, kemudian diganti dengan sayap di surga.

Maka bersabarlah seperti Abdullah bin Rawahah, yang bersyair lalu memaksa kakinya maju ke medan jihad, dan mendapatkan kemuliaan dua sahabat yang mendahuluinya

Bersabarlah layaknya ketiga syuhada yang sudah dijanjikan Rasulullah pada malam sebelum ekspedisi Mu'tah, mereka sabar dalam ketaatan, walau maut menanti.

Sabarlah dalam meninggikan kalimat syahadat, mengibarkan panji Rasulullah buat semua manusia. Sebab sabar itu tiada batas balasannya, sebab Allah bersama yang sabar.

Maka pantaskah kita mengeluh saat kita diuji? Padahal kita tahu itu adalah kesempatan bagi kita untuk bersama dengan Allah? Sabarlah dalam ketaatan, Allah bersama kita.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Robbanaa afrigh 'alainaa shobron, wa tsabbit aqdaamanaa, wan-shurnaa 'alal qoumil kaafiriin.

Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. 
(Al Baqarah [2]: 250).

No comments:

Post a Comment