Thursday, 10 December 2015

Bersyukur untuk Bahagia (Bag. 1)

PortalRenungan.
Saudaraku yang budiman dan baik hati.
Bagaimana kabarnya di hari ini..? Alhamdulillah, semoga kita dalam keadaan sehat wal'afiyat dan selalu bersemangat untuk menjalankan aktifitas di hari ini. Aamiin.


Alhamdulillah saya bisa kembali menarikan jari jemari ini diatas tuts hitam ini untuk merangkai hikmah yang bertebaran tak bertepi disetiap jengkal kehidupan.


Berbahagialah  bagi  mereka  yang masih memiliki rasa cinta, tentunya cinta karena  ALLAh,  karena  cinta  yang  karena  ALLAH  akan membuat kita mampu melihat  tanpa mata … mendengar tanpa telinga … berbicara tanpa kata. " dan marilah  kita  pupuk  cinta  yang telah ALLAH berikan ini untuk memuja-Nya, memuji-Nya,  membuat-Nya  bahagia, sehingga kita diperkenankan kembali bisa bertemu dengan Nya di surga-Nya, Aamiin...

Catatan  mingguan  kali  ini  saya ingin mengajak diri ini untuk BERSYUKUR. Ngomong  ngomong  nih " Apa sebetulnya yang kita cari dalam hidup ini?". Di saat  kita  hidup  di gunung kita merindukan​ pantai, Di saat kita hidup di pantai  kita  merindukan ​ gunung,  Di  saat kemarau kita tanya kapan hujan datang? Di waktu musim hujan kita tanya kapan kemarau datang?, Di saat diam di  rumah  kita pengennya pergi, dan setelah pergi kita pengennya pulang ke rumah...Waktu   tenang   kita   cari   keramaian...Waktu  ramai  cari  kita ketenangan...

Dulu  disaat  belum  bekerja  kita ngeluh ingin bekerja, saat sudah bekerja kita  ingin istirahat bekerja. Ketika masih bujang mengeluh kepengen nikah, Sudah  berkeluarga,  mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh biaya  hidup  dan  pendidikan... Ternyata SESUATU tampak indah karena belum kita  miliki...Jadi Kapankah kebahagiaa​n akan didapatkan​ kalau kita hanya selalu  memikirkan ​ apa  yang  belum ada, tapi mengabaikan​ apa yang sudah kita miliki...

Yukk  kita BERSYUKUR dengan rahmat  ALLAH yang sudah kita miliki. Coba kita renungkan,  "Mungkinkah  selembar  daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas  ini??..Menutupi  telapak tangan saja sulit, gerutu hati salah seorang pembaca.Tapi kalo daun kecil  ini  nempel  di mata kita, maka tertutupla​h “BUMI" dengan Daun itu. Iya, Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kitaakan  melihat  keburukan dimana-mana dan bumi inipun akan tampak buruk atau sebaliknya.

Dulu saya pikir bahagia itu adalah semua yang berada diluar diri saya, ketika saya naek ojeg ke kantor maka saya berpikir pasti bahagia ke kantor bawa motor sendiri atau mobil sendiri apalagi kalau COP yah, ternyata ...., dulu saya pikir pasti bahagia banget deh pake BlackBerry atau Apple ketika HP saya hanya HP standard, ternyata ....., dan bodohnya saya juga pernah berpikir pasti bahagia punya istri yang cantik seperti artis-artis Hollywood, dan ternyata....

Ternyata  bahagia itu akan sirna seiring dengan kita memiliki apa yang kita pikir  bisa  membuat kita bahagia, ah sungguh semua sumber kebahagiaan yang berasal  dari  LUAR  diri  adalah  SEMU,  ada umurnya dan akan cepat sekali berlalu. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi tanpa syarat harus punya ini dan itu, Kita tidak perlu menyaratkan memiliki apapun untuk berbahagia karena ”


Kita  sudah  memilih  untuk bahagia apapun yang akan terjadi, dalam kondisi apapun”   jadi  pastikan  kita  akan merasa bahagia walaupun tidak memiliki uang  banyak didompet, walaupun hidup ini tidak seperti yang kita rencakan, idamkan,  impikan.  Semua  itu  tidak  akan  mengganggu,  karena kita tidak menempatkan  kebahagiaan  diluar  sana. Bahagia ada didalam diri ini, bukan tergantung  dengan  benda, dengan manusia lain sekalipun, Bagaimana? setuju gak dengan pendapat saya?


Mari kita perhatikan firman ALLAH SWT berikut ini ,:
أَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى
“dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (QS. An-Najm:48).

Sungguh ALLAH tidak memberikan kemiskinan kepada kita tapi kita sendirilah yang menciptakan kemiskinan itu. Dan saat ini kemiskinan menjadi sebuah penyakit akut yang menjangkiti suatu negeri yang disebabkan karena ulah tangan manusia. Hati Hati jangan jangan kita juga tertular nih,...

Betapa  banyak  orang  yang  hidupnya pas-pasan namun ia memiliki kehidupan hati  yang  kaya  dan selalu merasa cukup atas segala yang mereka dapatkan. Begitupun sebaliknya betapa banyak orang yang kaya namun memiliki kehidupan hati  yang  miskin sehingga  ia  terus  berusaha memperkaya diri dan tidak pernah merasa cukup atas segala yang diperolehnya. Bagi  siapapun  yang merasa  hidup  di  garis kemiskinan harusnya ia tetap bersyukur,  bertakwa,  bertawakkal  dan terus berusaha menjemput rezekinya. dan  bagi  siapapun  yang  merasa  hidup di garis kekayaan harusnya ia juga tetap  bersyukur  dan sadar akan setiap harta yang dimilikinya ada hak atas orang lain juga. Semoga  kita  semua  terhindar dari jiwa yang tak pernah puas dan hati yang tak pernah cukup.

Jadi mau bahagia??. ya..BERSYUKURLAH...
BERSYUKUR dengan apa apa yang kita miliki dan apa apa yang tidak kita miliki, kita tidak akan selalu mendapatkan apa apa yang kita inginkan kan, maka berbahagialah dengan apa apa yang kita miliki“  

No comments:

Post a Comment