Thursday, 28 November 2019

Puasa Sunah Hari Senin

Puji syukur selalu kita panjatkan ke ilahi Rabbi, karena sampai detik ini kita masih diberikan berbagai nikmat,  sehingga kita masih bisa belajar uraian berikut ini.



عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ: "فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ"

Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, “(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.” (HR. Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Rasulullah SAW memperingati kelahirannya dengan cara beribadah puasa.

2- Rasulullah SAW mensyukuri hari lahirnya dengan cara beribadah. Yaitu ibadah puasa. Tujuannya adalah mensyukuri nikmat Allah karena sudah dilahirkan pada hari tersebut. 

3- Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW dalam riwayat yang sahih tersebut telah memperingati hari kelahirannya. 

4- Peringatan itu sendiri bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur. Cara memperingatinya adalah dengan beribadah.

5- Maulid merupakan bentuk isim zaman atau isim makan yang berarti tempat atau waktu kelahiran. Memperingati maulud berarti memperingati hari kelahiran. Maulid Nabi berarti waktu lahirnya Nabi. Nabi Muhammad SAW telah memperingati hari lahirnya dengan cara beribadah. 

6- Kita sebagai umatnya, dapat meneladani contoh yang diberikan beliau, memperingati kelahiran beliau dengan melakukan amal shaleh yang tidak dilarang agama. 

7- Mensyukuri kelahiran Rasulullah SAW adalah bentuk kecintaan dan penghormatan kepada manusia agung yang telah membawa umat manusia ke jalan kebaikan.

8- Kelahirannya merupakan kado dari Allah untuk umat manusia.

9- Maka siapa yang berpuasa pada hari Senin, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa dengan harapan mendapatkan ampunan Allah dan bersyukur atas nikmat Allah yang diturunkan kepada hambanya pada hari ini dan diantaranya adalah dengan dilahirkan nabinya, maka itu adalah perkara yang baik dan sesuai dengan riwayat shahih dalam sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Dengan adanya hidayah dan agama islam yang hak(yang  dibawa oleh  nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam) ini datang kepada kita, hendaklah kita bergembira, karena hal itu merupakan sesuatu yang lebih patut untuk kita bergembira. 
Yakni lebih baik daripada harta benda duniawi dan semua perhiasannya yang pasti akan fana dan lenyap itu.

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ 

Katakanlah, ”Dengan karunia Allah dan rahmatnya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”[Yunus:58]

2- Setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam; bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya. 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran:31]

No comments:

Post a Comment