Tuesday 26 November 2019

Rizki Pasti Tidak Akan Tertukar

Dipinggir jalan ada bapak jualan cemilan. Aku beli 3 bungkus keripik.


Aku bertanya, "Berapa, pak?"

Sambil menunduk bapak itu menjawab : "Ibu ambil apa saja?"

Aku spontan mengernyitkan dahi, batinku, "Koq bapaknya kenapa bertanya, yah?"
"3 kripik, pak." jawabku

"28 ribu, ibu", jawabnya.

Ku sodorkan uang selembar 100 ribu.

"Berapa ibu uangnya?" masih dalam posisi nunduk beliau bertanya.

Aku mulai bingung dengan pertanyaannya.
Ku jawab, "100 ribu, pak".

Bapak itu lalu berdiri meraba-raba kantong celananya sambil ngeluarin beberapa uang.

Astaga… ternyata bapak itu ada masalah di matanya dan sepertinya gak bisa lihat.

Ya Allah .. kenapa aku tak pandai menjaga hati.
Maafkan jika hati ini belum mampu berbaik sangka sama orang

Bapaknya sibuk membongkar uang yang dikeluarkan dari kantong celananya. Nyaris dikeluarkan semua di tangannya.

Lalu dia bilang, "Ambil saja ibu kembaliannya".

Seketika aku terkejut mendengar intruksi dari si bapak.

Lalu secara spontan aku bertanya pada bapak itu,
"Pak, kalau saya kasih uangnya 10 ribu terus saya ambil kembalinya 50 ribu dari tangan bapak dan bapak kan ga tau. Terus nanti bapak rugi dong?"

Lagi lagi jawaban yang sederhana muncul dari mulutnya, "Allah tidak akan salah alamat kasih rejeki.. ibu, kalau sekarang saya harus rugi, saya yakin, Allah pasti lagi nyiapin rejeki lain buat saya. Hidup tak hanya sebatas untung dan rugi, tapi hidup belajar tentang sabar dan ikhlas", katanya.

Ah aku nih memang sensitif kalau ketemu orang hebat seperti ini Rasanya gak bisa nahan air dari pelupuk mata ini. Ya Allah ... Gemetar hati ini mendengarnya.

Bapak itu nanya lagi, "Sudah ambil kembaliannya belum bu ?" (rada bingung & ragu)..akhirnya

Aku jawab, "Nggak usah, pak! Hari ini Allah kirim rejeki untuk bapak".

Bapaknya senyum sambil bilang, "Terima kasih, ibu".

Aku terus sadar..
Ya Allah..ampuni aku.., maafkan aku..dari setiap kegelisahan dan keraguan hati ini akan rezeki dariMu..

Disaat semakin susahnya mencari uang... si bapak penjual cemilan ini dengan keterbatasan matanya tetap bertahan dan yakin bahwa Allah selalu ada bersamanya..

Hari ini belajar lagi dari manusia hebat penjual cemilan bahwa hidup tak hanya sebatas untung dan rugi.

Sama halnya dengan persahabatan tak sebatas untung dan rugi dalam menilai kebaikan dan pengorbanan sebab kebaikan dan pengorbanan tdak dapat dinilai /diukur dengan uang

Semoga ALLAH  senantiasa melindungi kita semua, Amin.
________________

Share untuk menyentuh hati yang telah lama membeku.

No comments:

Post a Comment