Hukum Berburuk Sangka Dan Mencari-cari Kesalahan
حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ ر.ض : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص.م قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ. وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا.
أخرجه البخارى في: 78. كتاب الأدب
Artinya: “Hadits Abu Hurairah r.a.: Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka, sesungguhnya buruk sangka adalah sedusta-dustanya cerita/berita. Janganlah menyelidiki, janganlah memata-matai hal orang lain, janganla tawar-menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan saling menghasut, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara.” (Diriwayatkan Imam Bukhori, 78. Kitab Adab)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Berburuk sangka adalah salah satu akhlak yang tercela dan sangat dibenci oleh islam.
2- Janganlah kita berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudara kita yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya kita selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik.
3- Hati-hatilah kita terhadap perkataan yang sekalipun benar kita tidak diberi pahala, namun apabila kita salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu.
4- Apabila ada berita tentang tindakan saudara kita yang tidak kita sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada diri kita sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut".
5- Rasulullah senantiasa memberi peringatan kepada umatnya dari perkara-perkara yang mendatangkan kemudharatan atau menimbulkan keretakan ukhuwah islamiyah antara kaum muslimin. Dalam hadits tersebut Nabi mewaspadai umatnya dari sifat buruk sangka terhadap saudaranya karena hal ini akan membawa kerusakan bagi mereka.
6- Larangan berprasangka buruk tanpa ada faktor penguat atau qorinah tertentu.
7- Prasangka buruk merupakan sedusta-dustanya perkataan.
8- Semoga kita selalu bisa berprasangka baik kepada saudara kita muslim karena berprasangka buruk adalah perbuatan dosa.
Tema hadist yang berkaitan dengan al-qur'an :
- Perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah dari banyak berprasangka; Sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan keaiban orang, dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang mengumpat sebahagian yang lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; Sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha Mengasihani.”
[Al-Hujurat : 12]