Friday, 25 March 2016

Hutang Piutang (Qardh) dan Kerjasama (Mudhorobah, Musyarokah)

PortalRenungan.
Bagi yang masih bingung antara hutang piutang (qardh) dan kerjasama (mudhorobah; musyarokah), silahkan disimak ilustrasi berikut ini:

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Gimana kabarnya mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Sehat dek, alhamdulillah.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Ini saya selain silaturahmi juga ada perlu mbak.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Apa apa dek...apa yang bisa tak bantu.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Anu..kalau ada uang 20juta saya mau pinjam.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Dua puluh juta? Banyak sekali. Untuk apa dek?

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝTambahan modal mbak. Dapat order agak besar, modal saya masih kurang. Bisa bantu mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Mmm..mau dikembalikan kapan ya?

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ InsyaAllah dua bulan lagi saya kembalikan.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Gitu ya. Ini mbak ada sih 20juta. Rencana untuk beli sesuatu. Tapi kalau dua bulan sudah kembali ya gak apa-apa, pakai dulu aja.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Wah, terimakasih mbak.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Ini nanti mbak dapat bagian dek?

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Bagian apa ya mbak?
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Ya kan uangnya untuk usaha, jadi kan ada untungnya tuh. Naa..kalau mbak enggak kasih pinjem kan ya gak bisa jalan usahamu itu, iya kan? tersenyum penuh arti

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Oh, bisa-bisa. Boleh saja kalau mbak pengennya begitu. Nanti saya kasih bagi hasil mbak.
๐Ÿ™Ž๐ŸปBesarannya bisa kita bicarakan. Lha, gitu kan enak. Kamu terbantu, mbak juga dapat manfaat.

๐Ÿ‘ณ๐Ÿฝ Tapi akadnya ganti ya mbak. Bukan hutang piutang melainkan kerjasama.
๐Ÿ™Ž๐Ÿป Iyaa..gak masalah. Sama aja lah itu. Cuman beda istilah doang.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝBukan cuma istilah mbak, tapi pelaksanaannya juga beda.
๐Ÿ™Ž๐ŸปMaksudnya??

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝJadi gini mbak: kalau akadnya hutang, maka jika usaha saya lancar atau tidak lancar ya saya tetap wajib mengembalikan uang 20juta itu. Tapi jika akadnya kerjasama, maka kalau usaha saya lancar, mbak akan dapat bagian laba. Namun sebaliknya, jika usaha tidak lancar atau merugi maka mbak juga turut menanggung resiko. Bisa berupa kerugian materi→uangnya tidak bisa saya kembalikan, atau rugi waktu→ kembali tapi lama.

๐Ÿ™Ž๐ŸปWaduh, kalau gitu ya mending uangnya saya deposito kan tho dek: gak ada resiko apa2, uang utuh, dapat bunga pula.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝItulah riba mbak. Salah satu ciri2nya tidak ada resiko dan PASTI untung.
๐Ÿ™Ž๐ŸปTapi kalau uangku dipinjam si A untuk usaha ya biasanya aku dapet bagi hasil kok dek. 2% tiap bulan. Jadi kalau dia pinjam 10juta selama dua bulan, maka dua bulan kemudian uangku kembali 10juta+400ribu.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝItu juga riba mbak. Persentase bagi hasil ngitungnya dari laba, bukan berdasar modal yang disertakan.Kalau berdasar modal kan mbak gak tau apakah dia beneran untung atau tidak. Dan disini selaku investor berarti mbak tidak menanggung resiko apapun donk. Mau dia untung atau rugi mbak tetep dapet 2%. Lalu apa bedanya sama deposito?
๐Ÿ™Ž๐ŸปDia ikhlas lho dek, mbak gak matok harus sekian persen gitu kok.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝMeski ikhlas atau saling ridho kalau tidak sesuai syariat ya dosa mbak.
๐Ÿ™Ž๐ŸปWaduh...syariat kok ribet bener ya.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝYa karena kita sudah terlanjur terbiasa dengan yang keliru mbak. Memang butuh perjuangan untuk mengikuti aturan yang benar. Banyak kalau tidak berkah bikin penyakit lho mbak.hehe.
๐Ÿ™Ž๐ŸปHmmm...ya sudah, ini 20juta nya hutang aja. Mbak gak siap dengan resiko kerjasama. Nanti dikembalikan dalam dua bulan yaa.

๐Ÿ‘ณ๐ŸฝIya mbak. Terimakasih banyak mbak. Meski tidak mendapat hasil berupa materi tapi insyaAllah mbak tetap ada hasil berupa pahala Amiiin..

Kalau cuma bicara anti riba, burung beopun juga bisa. Kalau cuma diskusi masalah ekonomi umat, ngobrol sama balita yg baru belajar bicara jauh lebih menarik.

Ayo... hidupkan ekonomi mikro, berikan pancingan bukan ikan, investasi dunia akhirat. Perhatikan dalam bisnis akad kerjasama kah? Atau akad peminjaman uang. Ini 2 hukum islam yang berbeda dan efeknya pun di dunia dan akhirat juga berbeda.

“… Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (QS.Al-baqarah:275)

Sebenarnya apa sih tujuan islam melarang riba? Seharusnya khan asal saling sepakat, saling rela, tidak kena dosa?

Hukum islam itu dibuat untuk mengatur agar manusia mendapatkan kemaslahatan sebesar-besarnya tanpa manusia merugikan siapapun sekecil-kecilnya. 

Mari kita bahas contoh LABA dan RIBA agar anda mudah untuk memahami dengan bahasa yang umum:

1. Saya membeli sebuah sepeda motor Rp. 10 Juta dan saya hendak menjual dengan mengambil untung dengan bunga 1% perbulan untuk jangka waktu pembayaran 1 tahun.
Transaksi seperti ini tergolong transaksi RIBAWI.

2. Saya membeli sepeda motor Rp. 10 juta, dan saya hendak menjual secara kredit selama setahun dengan harga Rp. 11.200.000,-. Transaksi ini termasuk transaksi SYARIAH.

Apa bedanya? Khan kalau dihitung-hitung ketemunya sama Untungnya Rp. 1.200.000?

Mari kita bahas kenapa transaksi pertama riba dan transaksi kedua syar'i.

TRANSAKSI PERTAMA RIBA karena:
1. Tidak ada kepastian harga, karena menggunakan sistem bunga. Misal dalam contoh diatas, bunga 1% perbulan. Jadi ketika dicicilnya disiplin memang ketemunya untungnya adalah Rp. 1.200.000,-. Tapi coba kalau ternyata terjadi keterlambatan pembayaran, misal ternyata anda baru bisa melunasi setelah 15 bulan, maka anda terkena bunganya menjadi 15% alias labanya bertambah menjadi Rp. 1.500.000,-. 

Jadi semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk melunasi utang, semakin besar yang harus kita bayarkan. 

Bahkan tidak jarang berbagai lembaga leasing ada yang menambahi embel-embel DENDA dan BIAYA ADMINISTRASI, maka semakin riba yang kita bayarkan. Belum lagi ada juga yang menerapkan bunga yang tidak terbayar terakumulasi dan bunga ini akhirnya juga berbunga lagi.

2. Sistem riba seperti diatas jelas2 sistem yang menjamin penjual pasti untung dengan merugikan hak dari si pembeli. Padahal namanya bisnis, harus siap untung dan siap rugi.

TRANSAKSI KEDUA SYARIAH karena:
1. Sudah terjadi akad yang jelas, harga yang jelas dan pasti. Misal pada contoh sudah disepakati harga Rp. 11.200.000,- untuk diangsur selama 12 bulan. 

2. Misal ternyata si pembeli baru mampu melunasi utangnya pada bulan ke-15, maka harga yang dibayarkan juga masih tetap Rp. 11.200.000,- tidak boleh ditambah. Apalagi diistilahkan biaya administrasi dan denda, ini menjadi tidak diperbolehkan. 

Kalau begitu, si penjual jadi rugi waktu dong? Iya, bisnis itu memang harus siap untung siap rugi. Tidak boleh kita pasti untung dan orang lain yang merasakan kerugian. 

Nah, ternyata sistem islam itu untuk melindungi semuanya, harus sama hak dan kewajiban antara si pembeli dan si penjual. Sama-sama bisa untung, sama-sama bisa rugi. Jadi kedudukan mereka setara. Bayangkan dengan sistem ribawi, kita sebagai pembeli ada pada posisi yang sangat lemah. 

Nah, sudah lebih paham hikmahnya Alloh melarang RIBA?

Kalau menurut anda informasi ini akan bermanfaat untuk anda dan orang lain, silakan share status ini, untuk menebar kebaikan. 

Dakwah anda hanya dengan meng-KLIK SHARE/BAGIKAN, maka anda akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca dari share anda, dan juga jika dishare lagi anda akan mendapatkan pahala dari orang yang membaca dari share kawan anda. 
Mungkin lebih tepatnya MULTI LEVEL PAHALA, Hehehe

Mudah khan cari pahala? Mudah tapi tak semua yang membaca status ini mau men-share, ada bisikan syetan: "Ga usah dishare, ngapain disuruh share mau aja......" 

Iya, memang syetan dengan bisikan halusnya didalam sanubari kita, mengajak untuk malas untuk menebar kebaikan. Semoga Alloh selalu meridhoi kita semua.

Tuesday, 8 March 2016

Gerhana Matahari Total, Bukan Fenomena Alam Biasa

PortalRenungan.



Gerhana Matahari Total (GMT) akan berlangsung beberapa hari kedepan.., namun sudah tahukah anda apa yang akan terjadi di hari itu..??? Itu adalah suatu moment dimana semua bangsa Ghaib dari Dunia Kegelapan akan keluar dari dalam persembunyiannya..!!! Karena di waktu itulah manusia sedang dalam keadaan sadar, dan bangsa iblis punya sedikit waktu untuk merasuki jiwa manusia yang tersesat... Jika pada umumnya mereka melakukan kegiatannya di malam hari., maka saat itulah mereka berkesempatan keluar dan menggangu jiwa manusia...

Berikut ini penjelasannya;
Jika ilmuwan dan antariksawan banyak yang berlomba-lomba ingin mengabadikan moment tersebut., lalu mereka berusaha mendekati lokasi terjadinya Gerhana untuk menyaksikan fenomena alam tersebut., atau ada sebagian orang yang dengan sengaja membeli kaca mata anti radiasi untuk merekam moment berharga tersebut...

Bagaimanakah seharusnya sikap kita sebagai Muslim..??? 
Maka sebaliknya umat Islam seharusnya menghindari hal tersebut..! Dan disaat peristiwa itu terjadi., diwajibkan bagi kita untuk banyak-banyak melakukan Ibadah., Berdzikir., Membaca Al- Quran dan Berdoa..!!! Anjuran itu disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW. bukan tanpa alasan...

Mengapa..???
Karena pada saat terjadinya Gerhana Matahari Total itu., seketika Langit menjadi gelap dengan sedikit pantulan cahaya karena posisi Matahari sedang di tutupi Bulan..! Pada saat itu salah satu Permukaan Bumi tertutup cahaya Matahari yang seharusnya bersinar di siang hari... Tetapi disaat itu tidak ada Matahari atau wujud Matahari yang biasanya terang benderang berubah menjadi gelap..!

Di moment itu.., bukan hanya hewan-hewan malam (nokturnal) seperti Kelelawar dan Burung Hantu saja yang akan menampakkan diri dan keluar dari persembunyian mereka..! Bahkan semua Makhluk Ghaib dan Halus yang menjadi penghuni Kegelapan juga akan keluar dari persembunyiannya dan berterbangaan di angkasa untuk mencari jiwa-jiwa manusia yang kosong dan tersesat... (anda mungkin pernah melihatnya di salah satu film Hollywood "Harry Potter", dimana kondisi Langit menjadi tertutupi kabut hitam, dan itulah wujud para Makhluk Ghaib itu sedang menguasai wilayah tersebut).

Inilah Moment Langka bagi para pasukan iblis dan syetan muncul ke permukaan untuk menyerang dan menguasai setiap jiwa yang Lalai dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk dibawa pada Kesesatan dan Kegelapan..!!! 

Bangsa iblis ini memiliki waktu terbatas bagi mereka untuk segera membawa jiwa-jiwa manusia yang tersesat itu... Mereka bersegera mencari siapa saja yang tidak sedang dalam keadaan Bersuci dan tidak sedang dalam keadaan Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala... Ditambah lagi pada tanggal 9 maret itu sedang dalam memperingati Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu di seluruh Dunia..! Kebanyakan mereka melakukan ritual berdiam diri di dalam rumah dan melakukan pemanggilan ruh arwah leluhurnya...

Maka dari itu., Rasulullah Muhammad SAW. mengajurkan kepada seluruh umatnya untuk melaksanakan "Shalat Kusuf" ketika Gerhana Matahari itu terjadi... Karena ketika seseorang melaksanakan Shalat Gerhana di waktu terjadinya Gerhana tersebut., maka bangsa iblis tidak akan mampu menguasai Jiwa Manusia..!

Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam tentang Gerhana.;
Dari sahabat al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu 'anhu., bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

{ุฅِู†َّ ุงู„ุดَّู…ْุณَ ูˆَุงู„ْู‚َู…َุฑَ ุขูŠَุชَุงู†ِ ู…ِู†ْ ุขูŠَุงุชِ ุงู„ู„ู‡ِ ู„ุงَ ูŠَู†ْูƒَุณِูَุงู†ِ ู„ِู…َูˆْุชِ ุฃَุญَุฏٍ, ูˆَู„ุงَ ู„َุญِูŠَุงุชِู‡ِ, ูَุฅِุฐَุง ุฑَุฃَูŠْุชُู…ُูˆ ู‡ُู…َุง ูَุงุฏْ ุนُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ูˆَุตَู„ُّูˆุง ุญَุชَّู‰ ุชَู†ْูƒَุดِูَ}

”Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah Dua Ayat (tanda) di antara Ayat-Ayat Allah... Apabila kalian melihat (gerhana) Matahari dan Bulan., maka Berdoalah kepada Allah dan Sholatlah hingga tersingkap kembali.” (HR. Bukhari no.1043, Muslim no.915)

Hadits Baginda Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam di atas itu., menunjukkan kepada kita bahwa Gerhana bukanlah sekedar Fenomena Alam biasa..!

Gerhana itu merupakan Fenomena Alam yang memang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki itu menjadi salah satu (tanda) Kebesaran-Nya di alam semesta ini... 

Pada saat terjadi Gerhana itulah Iman manusia di Uji untuk meneguhkan Keyakinannya bahwa atas kejadian Gerhana ini ada Tanda Kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalamnya...

Maka tatkala terjadi Gerhana., hendaklah umat manusia segera Ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan meminta Perlindungan dari-Nya, segeralah menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sedang Menguji Keimanan kita... 

Dari sini., Jelaslah bagi kita kesalahan kebanyakan orang yang justru menjadikan fenomena Gerhana tersebut bagian dari hiburan modern belaka..! Dan sesungguhnya mereka itulah termasuk dalam Golongan orang yang Tersesat..!!!

Matahari dan Bulan merupakan Dua Makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat akrab dalam pandangan kita... Peredaran dan silih bergantinya yang sangat teratur merupakan Ketetapan aturan Penguasa Jagad Semesta ini...

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya) :
 ”Matahari dan Bulan (beredar) menurut perhitungan.”  (Ar-Rahman : 5)

Maka semua yang menakjubkan dan luar biasa pada Matahari dan Bulan itu menunjukkan akan Keagungan dan Kebesaran serta Kesempurnaan Pencipta-Nya...

Sampaikan berita ini pada saudara-saudara kita yang ada di daerah yang terkena Gerhana Matahari Total., agar supaya disaat kejadian Gerhana pergi dan berkumpul di masjid-masjid untuk melaksanakan "Shalat Kusuf" secara berjamaah hingga selesai... Dan bersyukurlah kepada-Nya. 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu menjaga kita dari Keburukan dan Tipu-daya syetan..!

Allohumma Aamiin...

LINK eBOOK TERPOPULER: