Tuesday 9 May 2017

Bagaimanakah Seharusnya Kaum Laki-Laki Harus Bersikap, Bahwa Ia Sebagai Pemimpin Kaum Perempuan?

PortalRenungan.
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ}

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa’: 34)


Makna “pemimpin bagi kaum perempuan” adalah penegak (urusan) mereka dengan mewajibkan bagi mereka untuk menunaikan hak-hak Allah, dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban (yang) Allah (tetapkan), dan melarang mereka dari perbuatan-perbuatan yang merusak (maksiat), serta mendidik mereka untuk meluruskan kebengkokan mereka.

Kewajiban seorang laki-laki sejati selepas menikahi seorang perempuan adalah menjaga kehormatannya, bahkan kalau perlu dengan mempertaruhkan nyawanya. Sebab istri (utamanya istri yang shalihah) adalah harta yang paling berharga di dunia ini bagi seorang laki-laki. Jauh lebih berharga dari trilyunan uang, ribuan investasi, luasnya tanah dan kebun. 

Kecemburuan laki-laki harusnya dahsyat. Karena Allah lebih cemburu dari itu. Maka sungguh mengherankan bila ada laki-laki yang mengizinkan istrinya memperlihatkan auratnya di depan umum, ayah yang mengizinkan anak-anak perempuannya untuk berlenggak-lenggok di depan umum, ayah yang membiarkan anak perempuannya dibawa pergi oleh laki-laki asing. Laki-laki yang tidak cemburu ketika istri dan anak perempuannya diperlakukan demikian adalah laki-laki yang paling lemah. Ketika laki-laki tidak lagi memiliki rasa bahwa “ini istriku, ini anak perempuanku, maka harus aku jaga harkat dan martabatnya sampai mati!”. Perasaan laki-laki yang kosong, tak merasakan apapun atas tanggungjawabnya, ialah laki-laki yang paling lemah!

Perjanjian kuat dalam pernikahan membuat laki-laki sudah harus menyadari tugasnya. Tugas utamanya untuk meneruskan penjagaan tersebut. Dan semua itu dibayar dengan nyawa, bukan dengan lisan semata. 

Kalau laki-laki tidak memiliki kecemburuan, merasa biasa-biasa saja ketika istrinya difoto dengan gamblang kemudian dijadikan pajangan (hiasan) untuk menghibur orang lain. Naudzubillahimindalik. Ia tidak layak untuk perempuan shalihah. 

Laki-laki haruslah menjadi pelindung, menjadikan istri dan anak-anaknya merasa aman. Hingga tak ada orang lain yang berani merendahkan mereka. Sungguh mulia agama ini menempatkan kehormatan perempuan. 

Semoga kita berhasil mengalahkan setiap godaan yang menghancurkan kehormatan kita sendiri. Semoga setiap perempuan menyadari betapa berharga dirinya. Semoga setiap laki-laki mengerti bahwa tugasnya tidak sederhana. Berhentilah bercanda dan bermain-main. Sebab tanggungjawab besar itu sudah menanti dipelupuk mata.

Jagalah kehormatan perempuan-perempuan tercintamu. Ibumu, saudara perempuanmu, istrimu, anak-anak perempuanmu. Jagalah dengan nyawamu.

Marilah kita berdoa kepada Allah agar diberikan keturunan yang baik,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Robbi hab lii mil-ladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud-du'aa'.

Ya Rabb-ku, berilah aku dari sisi Engkau keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. (Ali Imran [3]: 38).


1 comment:

  1. Numpang gan....
    Assalamualaikum...

    Ada yang tahu Algopacks?..
    Yang pingin tahu coba klik disini...

    https://www.algopacks.com/signup-1201909922.html

    Daftar account nya ternyata free alias gratis ternyata..

    Joint Group WA ..
    https://chat.whatsapp.com/Cz5rtzhmj9I4UlCqog1pSj

    Salam.

    ReplyDelete